Bab 48

625 104 11
                                    

"Xiansheng." Sebuah suara pelan terdengar dari luar kereta. "Kami telah menemukan seorang anak yang cocok. Apa xiansheng tertarik untuk melihat anak itu?"

Mo Shu memandang orang di pelukannya —yang matanya sedikit melebar karena laporan itu. Ia pun menjawab dengan cuek. "Tidak perlu, tangani saja dengan tepat."

"Baik." Setelah jawaban penuh hormat itu diberikan, roda yang berhenti pun bergerak lagi.

Nan Ge Er berkedip dan memandang Mo Shu. "Ini keempat kalinya kita menemukan seorang anak selama perjalanan, kan?"

Mo Shu mengangguk. "Dibandingkan dengan zaman tanpa perang, ini memang cukup banyak."

"Tiga dari perbatasan Bei Jun," kata Nan Ge Er dengan suara lirih. "Bahkan jika tidak ada perang saat ini, Bei Jun mungkin masih dalam kondisi terburuk."

"Mungkin perang akan dimulai tidak lama lagi." Mo Shu merenung.

"Tapi, itu tidak ada hubungannya denganmu atau aku." Nan Ge Er tersenyum. "Itu urusan dunia luar." Ia memang tampak mengatakannya pada Mo Shu, tapi sebenarnya ia juga menekankannya pada dirinya sendiri.

Selama waktu yang dihabiskan untuk bergaul dengan warga Guang Tian yang tinggal di luar, Nan Ge Er mengetahui bahwa bagi mereka, dunia luar yang luas hanyalah sebuah pusat pelatihan yang sangat besar. Mereka dilatih, memperoleh pengalaman, dan mencapai kemampuan luar biasa di sana. Namun, mereka masih akan kembali ke tempat awal mereka pada akhirnya. Setelah kembali, mereka melakukan apa yang mereka bisa dan membangun rumah mereka, mempercantik tempat itu —yang sejak awal sudah jauh melampaui dunia luar, dan lain sebagainya.

Pikiran-pikiran absurd semacam itu bahkan muncul di benak Nan Ge Er. Ia merasa bahwa di mata warga Guang Tian, ​​dunia luar hanyalah sesuatu yang tunduk pada Guang Tian.

Esensi paling intrinsik dan inti dunia ini ada di Guang Tian.

Selama Guang Tian tidak dalam kekacauan, bahkan jika keempat negara itu terlibat perang, akar dunia tetap tidak akan terluka.

Ini membuatnya semakin penasaran —apa sebenarnya Guang Tian itu?

Namun saat ini, ada masalah lain yang lebih mendesak.

"Mo Shu."

Mo Shu memandang Nan Ge Er; matanya yang tenang menampakkan ekspresi lembut yang tidak pernah ditunjukkan di depan orang lain.

"Apa kebanyakan orang yatim piatu di Guang Tian itu berasal dari dunia luar juga?"

Mo Shu mengangguk. "Ya. Ibuku juga awalnya adalah yatim piatu dari dunia luar." Ia tidak berniat menyembunyikan apa pun dari Nan Ge Er, jadi ia mengatakannya secara blak-blakan. "Dia ditemukan dan dibawa pulang ke Guang Tian. Akhirnya, dia bertemu ayahku dan menikah dengannya."

Benar saja, Mo Shu sama sekali tidak tahu apa-apa ....

"Bagaimana ibumu meninggalkan dunia ini?" tanya Nan Ge Er setelah merenung sejenak.

"Ibuku meninggal karena penyakit saat aku masih bayi," jawab Mo Shu dengan tenang —seperti orang dewasa yang telah menerima kematian ibunya sejak lama.

Mendengar itu, Nan Ge Er tanpa sadar memandang Mo Shu —ekspresinya sangat damai dan tenang.

Ketenangan dan kedamaiannya itu sangat kejam.

Ia tidak pernah tahu kenyataan yang penuh dengan ketidakberdayaan dan keputus-asaan yang tersembunyi di balik masa lalu yang ia kira miliknya.

Namun, pada saat ini, Nan Ge Er dengan tulus merasa, beruntung Mo Shu tidak mengetahui hal-hal yang terjadi pada orang tuanya di masa lalu.

[end] Spring Trees and Sunset CloudsWhere stories live. Discover now