31 | MASA LALU

44.8K 6.2K 259
                                    

SILSILAH KELUARGA CAPÉO

Karena Mia adalah orang yang sangat pengertian, dia membiarkan Anton dan Elsa menghabiskan waktu hari ini melakukan entah-apa, entah-dimana tanpa dirinya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Karena Mia adalah orang yang sangat pengertian, dia membiarkan Anton dan Elsa menghabiskan waktu hari ini melakukan entah-apa, entah-dimana tanpa dirinya. Harapan Mia untuk melihat mereka berdua berakhir di pelaminan sama besarnya dengan keinginan untuk jadi seorang dokter forensik profesional.

Mia menghela napas.

Tidak ada Aiden, maka tidak ada penyemangat.

Mia bosan sekali. Dia tidak ingin keluar dari kastil karena tidak percaya diri dengan ketidakmampuannya berbahasa Perancis. Mau mengajak Alan seperti yang dipesan oleh Aiden tadi pagi, kok rasanya sungkan sekali. Alan pasti sudah sibuk dengan tugasnya sendiri.

Lalu apa yang dilakukannya?

Berbaring menghadap langit di pinggir danau Larmes de Sirène yang berair sejernih kristal. Mia sempat bermain air di pinggir danau yang dipenuhi kerikil. Airnya sangat dingin. Rasanya menyegarkan di tengah cuaca siang-siang begini. Berbeda dengan siang hari di tempat tropis, suhu di Alois saat siang hari cenderung hangat. Matahari bersinar terik, tapi Mia tidak kepanasan.

Mia mengenakan kacamata gelap untuk melindungi matanya dari sinar matahari. Sebuah buku tebal yang ia pinjam dari kamar Aiden ia jadikan bantal. Satu kakinya bertumpu di atas kaki lain. Matanya separuh terpejam di balik kacamata. Dia langsung mengantuk akibat semilir angin yang berhembus sepoi-sepoi.

"Amelia."

Mia membuka matanya dan mendapati wajah Pangeran Bastien sudah ada di atas, sedang tersenyum. Cewek itu bangkit dengan panik dan tak sengaja melempar kacamatanya ke danau.

"Ah, kampret." Kacamata itu hasil menabung uang jajan selama dua bulan. Sial sekali harus tenggelam di danau. Ia menggerutu pelan sebelum bersujud di depan kursi roda Pangeran Bastien.

Sepupu Aiden itu tertawa.

"Tidak perlu bersujud, miss Amelia." Alan berdiri di belakang Pangeran Bastien, menahan senyum.

Mia bangkit berdiri dengan wajah merah padam.

"You really are the first person who chose this spot to chill and relax (Kamu adalah orang pertama yang memilih tempat ini sebagai tempat bersantai)."

"My apologies, Your Highness (Maafkan saya, Yang Mulia)." Mia menunduk dalam-dalam, takut karena telah berbuat kesalahan yang tidak disadarinya.

"No, no. It's just... I think Aiden hasn't told you about this lake (Hanya saja... Sepertinya Aiden belum menceritakan apapun tentang danau ini). The legend (Legendanya). The myth (Mitosnya)."

Mia mengangkat kepalanya lalu menggeleng, "Is it something horrible (Apakah sesuatu yang buruk)?"

"For some people, yes (Bagi beberapa orang, iya). Want to hear about it (Mau dengar)?"

trouble [selesai]Where stories live. Discover now