3.

200K 8.6K 1K
                                    

"Mamii! Anna ke Adrian yaa!" teriak gadis itu yang dibalas teriakan juga oleh Naomi yang sedang menonton televisi.

Hanya menggunakan celana pendek sepaha, hoodie putih dan sendal jepit, Anna berjalan menyebrangi jalanan agar bisa sampai ke rumah Adrian.

"Anna, mau main pasti kan?" tanya Fania yang sedang menyiram tanaman di sore hari ini.

"Iya, Mama. Adrian di kamar?"

"Kayaknya di kamar. Masuk aja."

Anna mengangguk sambil tersenyum. Gadis itu pamit dari hadapan Fania dan masuk ke dalam rumah yang sama besar dengan rumahnya.

Ketika sampai di depan pintu hitam, pintu kamar Adrian, Anna tidak langsung masuk. Ia malah berdiri di depannya sambil memikirkan sesuatu. Hingga akhirnya ia tersenyum senang.

"Adriaan~"

Tok tok tok tok tok!

"Do you wanna build a snow—

Cklek.

"—man."

"Apa?"

Gadis ber-hoodie itu menghentakkan kakinya kesal. Niatnya kan ingin seperti Anna Frozen yang sampai memohon-mohon agar Elsa mau bermain dengannya. Namun, Elsa yang ini malah langsung membuka pintu.

"Ish! Aturan tuh ga usah dibuka pintunya. Tunggu sampe Anna nyanyi sampe kelar dulu tau!" kata Anna.

Adrian tersenyum melihat tingkah Anna yang begitu lucu. Ia mengacak-ngacak rambut Anna sampai tidak berbentuk.

"Ih—ADRIAN!"

Tanpa aba-aba, laki-laki berkaus abu-abu itu menarik tangan Anna dan menutup pintu kamarnya tidak begitu rapat. Tubuh Anna yang tidak siap malah terjatuh dengan tangannya yang masih berada di genggaman Adrian.

"Huaaa!"

Adrian tertawa pelan lalu membantu Anna berdiri. "Yaelah, lemah banget. Makanya, makan nasi yang banyak, jangan yupii aja dibanyakin." kata Adrian sambil menepuk sekilas perut Anna.

"Anna makan banyak tau! Tadi pagi Anna sarapan pake roti dikasihin susu coklat dua lembar," kata Anna sambil mengikuti Adrian yang berjalan menuju sofa di kamarnya. "Terus abis makan roti dua lembar, Anna makan nasi lagi pake tempe tepung. Lagian wanginya enak banget, Anna jadi makan lagi."

Anna mendudukkan tubuhnya di sebelah kanan Adrian yang sudah memangku macbook-nya. "Terus tadi sebelum kesini, Anna udah makan lagi. Makan nasi pake bakwan jagung yang dibikinin Mami sama Bibi. Terus abis itu—Hmpf!"

Tangan kanan Adrian melingkari kepala Anna dan membekap mulutnya. Ia pusing sekali mendengar bacotan Anna tentang makanan. Adrian sedikit menyesal sudah mengungkit tentang makanan kepada gadis itu.

Adrian menarik kepala Anna dengan masih membekapnya agar bersandar padanya. "Sshut! Nonton aja nih nonton." gumam Adrian ketika ia melepaskan bekapannya dan melihat yang Anna hendak protes.

Seorang perempuan dengan gaun berwarna kuning menjadi pilihan Adrian. Laki-laki itu tadinya ingin menonton film Marvel, tapi ia urungkan karena sekarang ada bocah anti Marvel di sebelahnya.

Anna melingkarkan tangannya di pinggang Adrian dan menonton dengan tenang. Jujur saja, Adrian baru pertama kali menonton film ini. Waktu itu ia mengunduhnya karena Anna.

Anna and AdrianWhere stories live. Discover now