6.

167K 8.6K 2.1K
                                    

Ujian kenaikan kelas sudah di depan mata. Beberapa bulan lewat begitu cepatnya. Selama itu pula Adrian bingung dengan dirinya sendiri. Di satu sisi, jujur saja ia tertarik pada Alya, tapi di sisi lainnya, ia tidak bisa kalau melihat Anna mulai menjauh darinya.

Seperti pada jam pulang sekolah, sejak beberapa minggu yang lalu, Anna tidak pulang bersamanya melainkan bersama Kelvin dan Adrian merasa,

Kehilangan.

Seminggu ini juga, Alya terus merecokinya, seperti meminta bantuan mengerjakan soal, mengajaknya berjalan bersama dan masih banyak lagi. Otak Adrian berkata, ini adalah kesempatan untuk mendekati Alya, tapi hatinya merasa stuck di suatu tempat yang tidak ia mengerti.

"Adrian! Anna pulang—"

"Dri, temenin gue ke toko buku mau ga? Mau beli novel yang kemaren baru keluar." serobot Alya.

Pertemanan kedua gadis itu pun tanpa sadar merenggang. Anna yang lebih memilih untuk bermain bersama Kelvin dan Alya yang gencar mendekati Adrian.

Adrian hanya bisa mengangguk sekilas lalu kembali menatap Anna. "Apa?"

"Ck! Gajadi!" Anna mendekati Kelvin lalu menarik lengannya begitu saja. "Ayo, Vin! Anna laper!"

Adrian hanya diam menatap punggung Anna dan Kelvin yang menghilang di balik pintu.

"Kok kesel ya, anjir." gumam Adrian.

"Ayo, Dri." ajak Alya dengan senyumannya.

Laki-laki itu menatap Alya yang juga menatapnya kemudian ia menggeleng. "Gajadi, gue ga bisa." singkatnya lalu berlari keluar untuk mengejar Anna.

Sebelum Adrian menjauh, Alya menahan lengannya. "Tadi lo bilang iya, semalem pun pas gue minta tolong lo iyain."

Adrian mendengus kesal. "Gue ralat! Gue ga bisa!" katanya dan setelah itu menepis tangan Alya dan melangkah keluar dari kelas dengan cepat.

Teman-teman di kelas mereka menatap Alya dengan berbagai tatapan. Hingga tiba-tiba Vanda bersuara.

"Lo udah tau kan dari awal Anna sama Adrian gimana? Mereka emang cuma sahabat, tapi emang lo ga bisa ngeliat lebih dalem lagi dari mereka?"

"Diem lo!" sentak Alya.

"Dih, dikasih tau juga. Mending gue kasih tau sekarang daripada ntar tiba-tiba Adrian campakin lo gitu aja."

Alya menatap Vanda dengan kesal. "Adrian suka sama gue!"

"Ngga, Adrian itu cuma tertarik sama sifat boongan lo."

Alya beranjak dari kelas dengan perasaan kesal. Ia menyukai Adrian sejak awal MOS waktu itu. Hal itu juga yang membuat ia mendekati Anna dan bersikap baik dengan Anna.

Pura-pura menjadi gadis lemah lembut karena yang ia tahu semua laki-laki suka dengan gadis lemah lembut dan Alya berhasil. Sebelum ada kerja kelompok waktu itu, Adrian tiba-tiba mengirim pesan padanya. Ditambah keuntungan untuk Alya yang bisa satu kelompok dengan Adrian.

Sementara itu Adrian berhasil mengejar Anna yang terlihat sedang mendumal dan Kelvin yang hanya bisa mengangguk-anggukan kepalanya.

"An!" Adrian meraih lengan Anna membuat gadis itu tersentak. "Pulang sama aku aja ya?"

"Alya?"

Adrian menggelengkan kepalanya. "Pulang sama aku ya?"

Gadis itu diam kemudian melirik Kelvin yang mengangguk singkat. "Yaudah. Byee Kelpinn!" Anna menepuk-nepuk pundak Kelvin yang hanya bisa mendesis.

Sepasang manusia itu hanya diam selama perjalanan menuju tempat terparkirnya motor Adrian. Anna yang sedang melamun dan Adrian yang merasakan jantungnya berdetak dengan cepat.

Anna and AdrianTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang