27.

158K 6.9K 1K
                                    

"Mami mau ninggalin Anna?" tanya Anna tidak percaya dengan mata berkaca-kaca.

Malam ini, seperti biasa kedua keluarga itu mengadakan acara makan malam bersama. Mereka berada di salah satu cafe dan di dalam ruang privat yang dipesan David.

Naomi menarik Anna ke dalam pelukannya. "Kamu bisa ikut."

Anna menggeleng, kini ia mengerti kenapa semalam Adrian berwajah kusut dan memintanya untuk tidak pergi darinya. Bisa dipastikan, laki-laki itu sudah tahu tentang kabar ini.

"Kalo Anna ikut, nanti sekolah Anna gimana? Bentar lagi mau ujian kenaikan kelas. Adrian? Hiks, temen-temen Anna?" Adrian menatap Anna sendu.

"Jadi kamu gamau ikut?" tanya Naomi pelan dan Anna terdiam.

"Anna, Anna, hiks,"

Anna bingung. Di satu sisi ia ingin terus bersama wanita yang telah melahirkannya ini, tapi di sisi lainnya, ia tidak ingin meninggalkan Viola, Zidan, Veno dan tentu saja Adrian. Anna sudah terlalu bergantung kepada laki-laki itu.

Naomi tersenyum lembut, ia menatap ketiga orang dewasa lainnya. "Anna pasti mau disini kan?" gadis itu mengangguk kecil.

"Mama, Papa, sama Mami udah sepakat ga akan biarin kalian berdua doang di dalem rumah segede itu." kata David.

"Hueee! Kok gitu?!" air mata Anna semakin deras.

"Mami tanya lagi sama kamu, beneran ga mau ikut?" Anna menggeleng kembali.

"Yah, sayang banget rencana kita harus dimajuin ya." kata Fania.

Adrian menoleh ke arah mamanya. "Rencana apa?"

"Ngejodohin kalian."

"Ha?"

"Apa?!" seru Anna dan Adrian bersamaan.

"Kok? Kalian emang mau putus ya? Ga mau bareng terus?" tanya Fredo yang bingung dengan tingkah keduanya.

"Y-ya, ngga mau putus, Pa, t-tapi—"

"Maksudnya Mama, Papa, Mami, Papi mau jodohin Anna sama Adrian sekarang?" tanya Adrian, menyelak ucapan Anna.

"Iya." jawab Fredo dan David.

"Gimana Anna? Masih mau netep di sini?" tanya David.

Adrian menatap Anna, menunggu jawaban gadis yang malam ini menggulung rambutnya ke atas. Kalau Adrian sih tidak akan menolak.

Anna menghapus air matanya kemudian mengangguk kecil. "Iya, Anna mau disini aja." katanya lalu menunduk.

"Jadi kalian setuju dijodohin sekarang?" tanya Fania memastikan.

"Adrian setuju." jawab Adrian.

"Anna juga." kata gadis itu sambil mengangguk.

"Akhirnya kita besanan!" seru Naomi sambil bertos ria dengan Fania yang duduk di depannya.

"Kalo gitu, seminggu setelah kalian berdua tujuh belas, kalian nikah." putus Fredo.

Anna dan Adrian saling bertatapan kemudian mengangguk. Perlahan Anna menampilkan senyum cerianya.

"Papi, Anna mau nikahannya di pantai!"

"Pake gaun panjang,"

"Rambutnya di sanggul,"

"Pake mahkota kecil juga."

David mengangguk. "Tapi tamunya ga bisa banyak ya, An, soalnya kalian masih sekolah."

"Iya, gapapa kok, Pi." kemudian Anna menatap Adrian. "Adrian mau apa? Hmm, Anna maunya Adrian pake tuxedo abu-abu yaa?"

"Iya, terserah kamu." Adrian tersenyum melihat kecerian Anna.

Anna and AdrianWhere stories live. Discover now