5.

179K 8.6K 2K
                                    

"Lingkaran kecil, lingkaran kecil, lingkaran besar. Buletan kecil, buletan kecil, buletan besar." gadis yang sedang mencoret-coret bukunya itu melirik ke arah Adrian yang asik bermain ponsel.

"Adrian, jelek, Adrian jelek." langsung saja di pemilik nama menoleh pada gadis di sebelahnya.

"Adrian, buluk, berguling-guling."

"Heh!" seru Adrian tapi Anna menghiraukannya.

"Tiga, empat, tiga dan satu. Garis, miring, Adrian Babi."

Laki-laki berkaus putih itu mendesis kesal. Ia meletakkan ponselnya lalu mengelitiki Anna sampai gadis itu tertawa kencang setengah menjerit.

"Aakh! Hahaha! Adrian! Iya ampuun!"

"Siapa yang ngajarin?" Adrian masih terus mengelitiki pinggang Anna.

Anna menggeleng dengan wajahnya yang sudah memerah. "Udah, u-udah!"

"Siapa yang ngajarin, An?" desak Adrian setelah berhenti mengelitiki Anna. Gadis itu terlihat terengah-engah.

"Huh! Gaada yang ngajarin." kata Anna kemudian kembali fokus pada tugas sekolahnya.

Laki-laki yang duduk bersila di sebelah Anna itu hanya mendengus lalu kembali fokus pada ponselnya. Tiba-tiba ia tersenyum tipis membuat Anna mengernyit bingung.

Anna merangkak mendekati Adrian dan kepalanya mengintip ke layar ponsel laki-laki itu. Ia mengangkat sebelah alisnya saat Adrian langsung mematikan ponselnya.

"Apa?"

Gadis itu terdiam menatap Adrian, beberapa detik kemudian menggeleng dan kembali pada posisi awalnya.

Adrian meraih toples keripik kentang yang ada di atas meja di ruang keluarga rumah Anna itu. Ia tidak lagi bertanya saat Anna kembali menggerakkan jarinya di atas kertas.

"Jadi, mau gambar apa?" tanya Adrian.

Mereka berdua mendapatkan tugas menggambar makhluk hidup dari guru seni budaya. Tugas Adrian selesai lebih dulu karena laki-laki itu hanya menggambar tanaman, sedangkan Anna terlalu lama memikirkan apa yang akan ia gambar.

"Yupi."

Adrian melebarkan matanya tidak percaya. Anna menoleh, lalu tertawa kecil.

"Bercanda. Anna mau gambar kelinci aja."

Adrian mengangguk singkat. Ia menutup toples kaca di pelukannya lalu meletakan kembali di atas meja.

"Aku ambil minum ya."

"Iya. Anna titip dong," Anna mendongak menatap Adrian yang sudah berdiri. "Susu yang ada di kulkas aja." Adrian mengangguk, setelah itu berjalan menuju dapur.

Anna melirik ponsel Adrian yang ditinggalkan dan menghembuskan napasnya ketika merasa sesuatu yang aneh pada dirinya.

"Adrian ngapain ya chattingan sama Alya? Tugas kelompoknya kan udah selesai." lirih Anna lesu.

"Adrian kan bukan tipe cowok yang suka chat-chat gitu sama cewek." gumamnya.

Gadis dengan celana pendek sepaha itu menopang dagunya dan menatap gambarnya yang hampir sempurna.

"Anna kok aneh gini sih?" tanyanya pada dirinya sendiri.

Tidak lama kemudian Adrian kembali dengan segelas jus jeruk dan sekotak susu milik Anna. Ia kembali duduk di sebelah Anna dan membuka plastik sedotan dan menusukannya untuk Anna.

"Nih."

Anna menerimanya dengan senyuman dan tidak lupa untuk mengucapkan terima kasih pada Adrian.

Anna and AdrianWhere stories live. Discover now