8.

158K 8.6K 1K
                                    

"Dri, besok Anna ada kerja kelompok sama Michael, Febri." lapor Anna sedetik setelah membuka pintu kamarnya.

Anna menatap Adrian yang tiduran di atas karpet berbulu sambil bermain game. Gadis itu menghampiri Adrian dan duduk di dekatnya. Ia meletakkan camilan yang dibawanya ke atas karpet.

"Kok kamu cewek sendiri?" tanya Adrian sambil mengernyitkan dahinya tapi tatapannya tetap fokus pada ponsel di tangannya.

"Mana Anna tau, tanya tuh gurunya." jawab Anna lalu meraih keripik kentang yang belum di buka.

Adrian melirik Anna kemudian menggeser kepalanya mendekati paha gadis itu dan menidurkan kepalanya di sana. Ia memiringkan tubuhnya dan lanjut fokus bermain.

"Di mana kerja kelompoknya?"

"Di rumah Febri katanya." jawab Anna sambil memerhatikan layar ponsel Adrian yang menampilkan area permainan.

"Hah?!"

Laki-laki bercelana pendek itu menegakkan tubuhnya lalu menatap Anna yang mengernyit bingung.

"Apa?" tanya Anna dengan memiringkan kepalanya ke kanan.

"Udah cewek sendirian, kerjainnya di rumah cowok juga? Lagian kok aku gatau sih kamu sekelompok sama mereka? Pelajaran apa sih? Oh bahasa inggris ya? Besok aku bilang deh ke gurunya kamu ganti kelompok aja ke kelompok aku. Aku belom mulai kok kerja kelompoknya. Ga baik cewek polos dan manja kayak kamu—"

Anna membekap mulut Adrian dengan kesal. "Tumben amat berisik." kata Anna dengan raut lucunya.

Adrian mengangkat kedua alisnya dan menyingkirkan tangan Anna lalu menggenggamnya.

"Yakan, masa kamu cewek sendiri gitu, mana kerjanya di rumah cowok. Di sini aja, An, ngerjainnya." kata Adrian.

"Tapi Anna kan juga mau main ke rumah temen-temen gitu. Bosen tau kalo ngerjainnya di rumah Anna." kata Anna dengan bibir setengah cemberut.

Tangan Anna yang berada di genggamannya ia elus pelan. Sejak hari dimana ia sadar kalau Anna mempunyai efek tersendiri untuknya, Adrian menjadi lebih proktektif pada gadis itu.

"Tanya Papi deh."

Anna mengangguk pelan lalu meraih ponsel Adrian dan menelpon David. Gadis itu terlalu malas untuk mengambil ponselnya yang ada di atas kasur.

"Halo, Dri, kenapa?" suara David memenuhi kamar Anna.

"Ini Anna, Pi." balas Anna.

"Oh, Anna. Kenapa, sayang?" tanya David.

"Papi, besok Anna ada kerja kelompok sama Michael, sama Febri, di rumah Febri, boleh kan, Pi?" David terdiam membuat Anna dan Adrian saling bertatapan.

"Sama Adrian?"

"Ngga, Pi."

"Kalo ada Adrian, boleh di rumah Febri, kalo gaada Adrian, ga boleh."

Anna mengerucutkan bibirnya. "Papi sama Adrian sama aja ih! Anna kan juga pengen main ke rumah temen, Pi." rajuk Anna.

"Yaudah sama Adrian kalo gitu."

"Iya, Pi, Adrian ikut." kata Adrian.

"Kalo Adrian ikut, nanti Anna direcokin terus tau, Pi." rengek Anna.

Adrian menyentil pelan bibir Anna. "Kapan aku recokin kamu sih?"

"Tiap hari!"

"Sutt! Udah jangan berantem. Anna, Papi ga bisa percaya sama dua temen cowok kamu itu. Sama Adrian atau kerja kelompok di rumah?"

Anna and AdrianWhere stories live. Discover now