18.

157K 8.2K 1.1K
                                    

another reminder, gaya pacaran Annadrian ini 'berbeda', lebih ke orang barat. that's why i put 18+ in the blurb. gaboleh di tiru yaa, i've warned you guys.

warn 18+

"An pulang sekolah nge-mall yuk?" ajak Viola yang sedang merapihkan alat tulisnya ke dalam tas.

Anna menatap Viola lalu nyengir lucu. "Mau tidur ah, ngantuk." kata Anna. "Sama Veno sama Zidan aja sana." lanjut Anna.

Mereka berlima memang akhirnya satu kelas. Adrian yang membuat mereka sekelas dan tentunya atas permintaan Anna.

"Ah mereka rusuh. Yaudah deh gapapa, tapi kapan-kapan kita main yaa?"

Gadis dengan bandana merah muda itu mengangguk. "Iyaa. Lo di jemput?"

Viola menggeleng kemudian memakai tasnya. "Gue bawa mobil."

"Ohh, yaudah hati-hati! Gue sama Adrian ya."

Setelah mendapat anggukkan dari Viola, Anna menghampiri Adrian yang sedang memakai jaketnya. Anna berdiri di depan Adrian, menunggu laki-laki itu.

"Ayo." Adrian menggenggam tangan Anna, tidak lupa ia pamit kepada Zidan dan Veno.

Anna menggoyang-goyangkan tangan mereka ke depan dan ke belakang. Hal itu tidak luput dari perhatian murid-murid lain yang masih berada di koridor. Mereka merasa gemas sekali dengan gadis itu. Tidak jarang ada yang menyapa mereka berdua dan dibalas ramah oleh Anna dan anggukkan singkat dari Adrian.

"Oh iya, tadi Mami ngasih tau aku kalo Mami sama Papi ke Belanda." kata Adrian sambil memakai helm full face-nya.

"Kok bilangnya ke Adrian? Kok Anna ga diajak?" tanya Anna.

"Hp kamu ga aktif kata Mami. Kamu kan harus sekolah, masa mau ikut?" jelas Adrian lalu mengode Anna untuk naik dengan bantuan tangannya.

Motor sport Adrian keluar dari area sekolah dan bersatu dengan kendaraan-kendaraan lain di siang hari ini.

"Yah, aku sendirian dong." kata Anna lesu. Dagunya ia letakkan di atas bahu Adrian.

"Nginep di rumah aku ya? Mama ada, tapi Papa lagi ke Bandung tiga hari."

"Yaudah." jawab Anna singkat.

"Jangan sedih gitu dong. Mami sama Papi katanya cuma dua minggu kok. Perusahaan di sana lagi nge-down."

Anna menggeleng kecil. "Ngga kok. Gapapa." Gadis itu mengeratkan pelukannya pada pinggang Adrian. "Nanti tidur sama Adrian boleh ya?"

"Iya, boleh." Adrian mengelus sekilas punggung tangan Anna.

Beberapa menit kemudian, motor yang dikendarai Adrian sampai di depan rumahnya. Anna langsung turun dan masuk ke dalam, seolah-olah itu adalah rumahnya.

"Mama!" panggil Anna ketika melihat Fania sedang duduk santai di sofa sambil membaca majalah fashion.

"Eh, Anna. Mau nginep ya?" Fania mengelus rambut gadis yang sudah ia anggap anaknya itu dengan sayang.

"Iya, Ma."

"Yaudah langsung ke kamar Adrian gih. Ganti baju abis itu makan. Mama masak ikan tepung."

Anna tersenyum senang. "Anna ganti baju dulu ya, Ma." Fania mengangguk.

Bersamaan dengan Anna yang berdiri, Adrian memasuki ruang keluarga dan menyapa Fania. Mereka berdua naik ke lantai dua bersama-sama.

Adrian langsung merebahkan tubuhnya di atas kasur dan mengundang decakan dari Anna. "Bersih-bersih dulu Adrian! Nanti itu kasur ikut kotor." gadis itu berusaha menarik Adrian agar bangkit dari kasur.

Anna and AdrianWo Geschichten leben. Entdecke jetzt