4.

182K 8.3K 810
                                    

kangen ga?

"Lo suka ga sih sebenernya sama Anna?" tanya Kelvin penasaran pada orang di depannya.

Adrian yang sedang memantul-mantulkan bola basket hanya melirik sekilas lalu melakukan shoot dan,

Hap!

Bola berwarna oranye itu masuk dengan sempurna melewati ring. Ia menangkap bola yang memantul kembali ke arahnya.

"Anjir, gue tanya malah diem aja."

"Kalo yang lo maksud suka kayak cowok ke cewek, ngga, gue ga suka sama Anna yang kayak gitu." balas Adrian.

Kelvin mengerutkan dahinya. Ia kembali menatap Adrian yang asik memantulkan bola basket dan sesekali memasukannya ke dalam ring.

"Boong lo ga banget tau ga? Semua orang di sekolah ini, mungkin bahkan guru-guru pun tau perhatian lo ke Anna itu beda. Ga cuma kayak 'Oh dia sahabat gue, harus gue jagain.' gitu." jelas Kelvin.

Adrian kembali melompat dan memasukkan bola basket itu ke dalam ring dengan mudah. Ia mengacuhkan Kelvin yang terus mengoceh di belakangnya.

"Adrian,"

Suara lembut itu tentunya bukan milik Kelvin. Adrian menoleh dan menatap ke arah gadis dengan selembar kertas di tangannya. Sejenak Adrian terdiam, sebelum akhirnya menaikkan sebelah alisnya tanpa bertanya.

Gadis itu mengulurkan lembaran kertas tersebut. Adrian menerimanya dan membacanya begitu juga dengan Kelvin.

"Gue sekelompok sama lo?" tanya Adrian yang diangguki oleh gadis itu.

"Lo dapet darimana ini, Al?"

Alya kini menatap Kelvin. "Bu Desi tadi kasih ke gue. Tadinya gue pengen langsung ke kelas, tapi ngeliat temen sekelompok ada disini, jadi langsung gue kasih tau aja."

Kedua laki-laki di depannya mengangguk. Adrian mengembalikan kertas tersebut ke tangan Alya.

"Berpasangan ya ini?" tanya Kelvin. "Gue sama bocil anjir!"

"Mau kerja kelompok dimana?" tanya Adrian tanpa peduli dengan ocehan Kelvin.

Alya mengulum bibirnya sebentar lalu menatap Adrian. "Di rumah gue mau ga?"

Adrian mengangguk. "Yaudah. Hari ini?"

"Iya hari ini aja biar cepet kelarnya."

"Nyamukk, nyamukk." kata Kelvin menyindir.

Adrian dan Alya hanya menoleh sekilas lalu kembali menentukan hari untuk kerja kelompok.

"Yaudah, nanti pulsek yaa!" seru Alya sebelum akhirnya berlalu dari lapangan.

Laki-laki yang masih memegang bola basket itu menatap punggung Alya sampai akhirnya hilang di belokan menuju tangga. Kelvin yang melihat itu pun menyimpulkan sesuatu.

"Ohh, jadi ga suka sama Anna tapi sama temen sebangkunya?" ledek Kelvin membuat Adrian berdecak pelan dan kembali memantulkan bola basket.

"Bacot mulu digedein, nilai emteka noh gedein." kata Adrian.

"Yeeh, Monkey! Nilai mah ga perlu gede-gede, kecil tapi ga remed aja dah sujud syukur gue."

"KKM maksud lo?"

"Yoai! Tujuh lima itu dah surga banget."

Adrian melempar bola basket di tangannya ke arah Kelvin dan laki-laki itu menjauhi lapangan.

"Sialan banget anak orang." gumam Kelvin sambil menangkap bola yang tadi dilempar oleh Adrian.

Anna and AdrianWhere stories live. Discover now