14.

138K 7.8K 1.2K
                                    

"Suka ya sama Adrian?"

Gadis yang masih merangkul Anna itu mengernyit. "Apasih? Ya nggalah!"

"Ohh." Anna mengangguk kecil membuat gadis disebelahnya gemas sekali.

Tanpa sungkan gadis yang sedang merangkulnya itu mencubit pipinya. "Gemes banget! Lo masih SD ya?!"

Anna tertawa pelan lalu lanjut berjalan bersama gadis di sebelahnya. "Nama kamu—eh! Maksudnya, nama l-lo siapa?" tanya Anna yang tiba-tiba menjadi gugup. Adrian yang melihat itu tersenyum kecil. Semoga gadis tidak tahu malu ini bisa menjadi teman yang baik untuk Anna.

"Lo bener-bener kayak anak SD. Em, nama gue Viola, panggil aja Vio."

"Gue udah gede!" seru Anna membuat Viola menyemburkan tawanya.

"Iya-iya," kata Viola kemudian menggiring Anna ke tempat duduk yang kosong. "So, nama lo?" tanyanya.

"Nama gue Anna."

Setelah itu keduanya mengobrol tentang segala hal. Mulai dari mengomentari anak-anak OSIS yang sedang memberikan pengarahan di depan sampai murid-murid baru yang berada di sekitar mereka.

Anna sempat bingung ketika Viola tidak menanyakan Adrian. Biasanya, setiap perempuan yang mendekatinya hanya agar bisa tahu identitas Adrian yang sekarang ada di—

Tunggu, Adrian kemana?!

Viola yang tadinya asik bercerita semasa SMP-nya mengernyit melihat Anna yang seperti orang kebingungan.

"Lo kenapa?" tanya Viola.

"Adrian, cowok yang tadi sama gue kemana?" kata Anna panik.

Adrian yang duduk di belakang Anna tertawa pelan. Tangannya ia julurkan ke depan dan melingkari leher Anna.

"Apa, hm?" tanya Adrian. "Panik banget."

Anna menoleh ke belakang dan memajukan bibirnya kesal. "Kok disitu sih?"

"Sebelah kamu ada orang, Anna." kata Adrian sambil menyelipkan helaian rambut Anna ke belakang.

Viola menepuk paha Anna sekilas. "Ish! Nanti aja pacarannya, kan lagi asik ngobrol." Anna mengangguk kemudian kembali mengobrol dengan Viola.

Adrian sendiri lebih memilih memperhatikan osis yang masih berbicara di depan. Tidak lama kemudian terdengaran sorakan heboh dari murid berjenis kelamin perempuan. Penyebabnya adalah sang ketua osis yang tampan sedang memberi sedikit informasi.

Anna dan Viola yang tadinya asik mengobrol mengedarkan pandangan dengan bingung karena pekikan-pekikan tadi.

"Kenapa, Dri?" tanya Anna setelah menatap Adrian.

"Itu ketua osis lagi ngomong." kata Adrian.

"Terus apa spesialnya?" tanya Viola.

"Ganteng kali." kata Adrian. "Cewek kan gitu, liat ganteng dikit jerit-jerit."

Kedua gadis yang duduk di depan Adrian itu saling berpandangan. "Biasa aja." kata mereka kompak lalu kembali mengobrol. Adrian menggelengkan kepalanya.

"Abis ini kalian boleh istirahat, terus nanti ke aula lagi ya nerima materi." kata si ketua osis yang Adrian ketahui bernama Deo.

"Mau makan apa?" tanya Adrian.

"Mi ayam!" seru Viola. Gadis itu benar-benar tidak tahu malu.

"Gue ga nanya lo." kata Adrian datar.

Anna tertawa kemudian menatap Adrian. "Sekalian dong, Dri. Aku mau, hmm, samain aja deh sama kamu." kata gadis itu yang diangguki Adrian.

"Kira-kira gue bakal dibeliin ga, An?" tanya Viola.

Anna and AdrianWhere stories live. Discover now