51.Menyesal

14.8K 783 76
                                    

Arekha menjalankan mobilnya buru buru menuju rumahnya untuk menemui Cresya.Ia tidak habis pikir kenapa ia bisa kelepasan menampar gadisnya.

Sesampailah di rumah untung saja ia melihat ada sepatu Cresya di rak sepatu,laki laki itu mendesah lega istrinya tidak minggat dari rumah.

"Sayang"panggil Arekha saat memasuki kamarnya,Cresya tidak menoleh sedikit pun.

Arekha memilih berjalan mendekati Cresya,ia melihat pipi istrinya itu memerah dan sedikit bengkak,Arekha menjadi merasa begitu bersalah sekarang.

"Ahh"rintih Cresya saat Arekha memegang pipinya,percayalah itu begitu sakit.

"Maaf aku kelepasan"ujar Arekha namun tidak di gubris sama sekali oleh Cresya,bahkan untuk memandang laki laki itu saja Cresya tidak ingin.

Arekha menghela nafas gusar,ia tahu dirinya salah dan pantas untuk Cresya benci atau marah,namun ia tidak bisa kalau harus di diami oleh Cresya bahkan sehari pun,ia lebih memilih Cresya yang galak dari pada yang pendiam.

"Jawab please"mohon Arekha.

Cresya sebenarnya merasa kasihan dengan suaminya namun rasa kecewa dan sakit hati lebih nesar dari pada rasa kasihannya.

Cresya mengambil tas dan ponselnya,ia berjalan meninggalkan Arekha tanpa sepatah kata pun.Arekha berjalan menyusul gadis itu.

Cresya menyetop taxi,ia berniat berjalan jalan di mall saja dari pada ia sukpek di rumah,bodo amat dengan Arekha yang mengikutinya atau khawatir akan dirinya.

Sesampainya di mall Cresya langsung berjalan masuk dan tentu saja Arekah mengikuti istrinya di belakang dengan jarak yang agak jauh.

"Cresya kan?"sapa seorang laki laki berkisaran 30 tahunan

"Pak Vian?"tanya Cresya dan diangguki oleh cowo itu.

"Kamu tambah cantik saja,eh ini kenapa?"tanya Vian sambil memegang pipi Cresya penuh perhatian.

Arekha yang melihat hal itu menahan api cemburu yang sudah membara di dirinya,kenapa Cresya tidak menolak pak Vian?pikirnya.

"Please tepis tangannya Cres,trus bilang kamu udah punya suami"batin Arekha memohon.

"Oh itu di tampar tadi sama cowo brengsek!"ujar Cresya sengaja meninggikan volume suaranya.

Arekha yang mendengar hal itu pun menjadi menghela napas gusar untuk kesekian kalinya,ia ingin menarik Cresya namun pastinya masalah mereka akan menjadi semakin sulit,akhirnya ia membiarkan saja.

"Ini gak boleh di biarin loh!ayo saya obatin kebetulan saya bawa obat"ujar Vian dan menuntun Cresya ke tepi dan duduk.

Vian mulai mengobati pipi Cresya yang memerah dan membengkak,sesekali cowo itu meniup pipi itu yang entahlah apa fungsinya

"Astaga pak Vian ganteng juga,eh sadar Cresya lo udah jadi istri Arekha"batin Cresya

"Cantik banget,masih single sepertinya"batin Vain

"Kamu sudah punya pacar?"tanya Vian dan membuat Cresya terpelonjat kaget.

Cresya menatap ke arah Arekha sekilas dan munculkan ide iseng di dirinya.

"Kebetulan saya masih jomblo pak hahah!"ujar Cresya dengan volume yang sedikit di tinggikan

Arekha mendengar hal itu,jelas terdengar di telinganya.Ia tahu dirinya salah sudah menampar Cresya,tapi haruskan istrinya tidak menganggap dia di saat mereka masih sah menjadi suami istri?

"Oh benar?semoga cepat mendapatkan jodohnya yah,ayo lanjut jalan sama sama aja"tawar pak Vian.

Cresya dan Vian pun berjalan bersama sama sambil mengobrol dan bercanda ria.Seakan lupa dengan Arekha yang selalu membuntuti mereka Cresya malah asik tertawa dan menikmati waktunya bersama Vian,ia lupa harus ada hati yang harus ia jaga.

AREKHA (Completed)Where stories live. Discover now