52.Baikan?

14.3K 724 51
                                    

Tidur Cresya terusik karna sinar matahari yang menerobos masuk melalui sela sela gorden.Gadis itu mengeratkan pelukannya ke tubuh Arekha,dan kemudian melepaskan pelukannya.

Gadis itu melangkah kakinya menuju toilet,ia merasa aneh hari ini.Gadis itu terkejut saat melihat ada bercak darah di celana dalamnya.

"Arekha"panggil Cresya

Untuk sesaat tampaknya ia harus melupakan segala tentang acara ngambeknya dengan suaminya itu,yang jelas sekarang ia butuh pembalut dan harapannya hanya suaminya itu.

"Hmm?"jawab Arekha dengan jiwa yang masih setengah di alam mimpi

"Beliin pembalut di dong Kha"pintah Cresya dan mampu membuat Arekh langsung tersadar sepenuhnya.

"Ok,tunggu ya"ujar Arekha dan mengecup kening Cresya sebelum dirinya pergi mencari toko yang buka sepagi ini.

"Teguhkan hati gue buat nyuekin Arekha ya tuhan!!!"mohon Cresya pasalnya kenapa cowo itu selalu berhasil membuat dirinya baper.

Tak butuh waktu lama Arekha pun sudah kembali dengan barang titipan istrinya itu.Cresya langsung mengambil titipannya dan berjalan menuju kamar mandi untuk mandi.

Arekha berjalan menuju kamar mandi yang berada di lantai pertama,dari pada gabut menunggu Cresya mending ia mandi terlebih dahulu.

Arekha neeniat menjelaskan dan meminta maaf kepada Cresya,ia benar benar menyesal telah menampar istrinya sendiri.Masalah di maafkan atau tidaknya biar jadi urusan nanti,pikir Arekha.

Kalau kalian bertanya pasal wajah Arekha apakah sudah normal kembali?jawabannya tentu saja belum,tetapi luka di wajah cowo itu sudah mulai membaik dan ada yang sudah memudar.

"Please kali ini aja ya jangan manja please!"gumam Cresya memanjatkan doanya,pasalnya setiap datang bulan gadis itu akan manja kepada orang yang ia sayang,sejak kecil ia selalu manja kepada ayahnya dan ibunya saat datang bulan,Cresya bahkan pernah manja terhadap Yejun dan tentu saja membuat adiknya itu terkejut.

Cresya berharap dirinya dapat di ajak kerja sama agar tidak manja terhadap Arekha,pasalnya kondisi sesang tidak mendukung.

Arekha memasuki kamarnya dan mendapatkan Cresya yang sesang duduk sambil sibuk memainkan ponselnya,sesekali gadis itu tersenyum dan mengetik lagi.

"Maaf"ujar Arekha secara tiba tiba dan tentu saja membuat Cresya terkejut.

Arekha mengambil tangan Cresya dan membuat Gadis itu menoleh ke dirinya dengan tatapan bertanya tanya,apa yang akan Arekha lakukan?

Plak

Mata Cresya membulat sempurna saat suaminya itu menampar pipinya sendiri dengan kuat menggukan tangan Cresya.Luka di wajah Arekha yang bekas ayahnya belum sembuh.

Arekha berniat menampar pipinya lagi karna menurutnya ini belum sebanding dengan rasa sakit yang istrinya rasakan,namun dengan cepat Cresya nahan tangannya.

"Bego lo?!"marah Cresya

"Maaf,aku mau jelasin semuanya"ujar Arekha

"Gak perlu!"jawab Cresya karna memang gadis itu sudah tau alasan Arekha menamparnya.

"Dengerin dulu"ujar Arekha masih mencoba untuk mendapat maaf dari Cresya.

"Gue bilang gak!!!mending lo pergu deh ke kantor atau apa!mood gue down ngeliat muka lo!"usir Cresya bukan karna moodnya down,namun gejolak manjanya mulai muncul,takut takut ia runtuh dalam pertahan untuk ngambek dengan Arekha.

Arekha menghela nafas kecewa dan ia memutuskan untuk ke kantor saja dari pada membuat mood istrinya semakin tidak karuan.

"Aku ke kantor dulu"pamit Arekha dan mengecup kening Cresya.

AREKHA (Completed)Where stories live. Discover now