28. You Need Me

19.9K 2.6K 796
                                    

Lanjutannya nih, yang tenang kalau baca 😂😂


Alih-alih duduk di samping Cassy, Max malah berlutut di atas lantai, kemudian meraih tangan gadis itu. Perasaan lega luar biasa terpancar dari wajah tampannya itu. Hanya ada dirinya dan gadis pujaan hati.

"Aku melakukan ini untukmu," katanya senang.

Cassy sudah benci setengah mati melihat laki-laki di depannya ini. Tidak ada rasa suka sedikitpun, semua perasaan ain selain benci sudah lenyap dari hatinya. "Kau mengerikan. Kau tidak melakukan ini untukku, kau memang orang gila-kau suka melihatku begini, tak punya teman dan sendirian!" Dia menarik tangannya lagi, tapi genggaman Max lebih kencang. "Dan jangan menyentuhku! lepaskan aku!"

"Sayang, kuberitahu sesuatu ya, kau tak bisa punya teman hanya mengandalkan kebaikan hati, kadang-kadang-teman itu bisa dibeli atau juga bisa dibentuk, sepertiku-sebenarnya aku tak merasa punya teman, semua orang yang merasa berteman denganku, kau tahu kenapa? Karena mereka suka padaku dan membutuhkanku, jadi buatlah orang lain membutuhkanmu, buat mereka menyukaimu, maka mereka akan menganggapmu teman, sekalipun kau hanya menganggap mereka mainan."

"Apa kau bilang? Mainan? Kau menganggap semua temanmu itu mainan?"

"Aku bersungguh-sungguh, teman itu bukan sesuatu yang istimewa, Cassy, mereka datang dan pergi, jangan pernah menganggap teman itu istimewa-mereka pasti meninggalkanmu kalau mereka tak suka padamu. Aku tak pernah menganggap aku ini punya teman, mereka yang membutuhkanku itulah sebabnya mereka menganggapku teman. Aku sudah membuktikannya padamu 'kan? Punya teman itu tidak terlalu menyenangkan, kau tak butuh teman, kau butuh aku."

"Aku tidak membutuhkanmu!"

"Lalu kau butuh Antony?"

"Kalau aku bilang iya, apa masalahmu? Kenapa aku harus takut dengan orang sepertimu-kau memuakkan, aku akan melaporkan perbuatan jahatmu ini, dan aku yakin siapapun yang menabraknya pasti berhubungan denganmu."

"Ya, begitu~" Max kembali serius. Dia tidak suka dengan apa yang didengarnya. "Antony, Antony, Antony terus-Antony, padahal dia hanya orang lemah, dia polos-tidak berguna, bisa ditipu dengan mudah, dan kau malah jatuh hati padanya. Dia bodoh sekali, kau tidak mungkin menyukainya 'kan, Cassy?"

Sorot matanya menajam ketika memandangi Cassy. Ia meremas erat telapak tangan gadis itu sampai membuatnya kemerahan. "Katakan padaku, kau tidak serius menyukainya 'kan? kau hanya marah padaku-jadi kau mengatakan itu, kau tidak membutuhkannya 'kan? kau tidak membutuhkan siapapun, kecuali aku 'kan? Kau harus mengatakan itu."

Cassy ketakutan, dada sampai sesak dan tangan pun gemetaran. Meskipun begitu, dia tidak mau tunduk pada laki-laki ini sedikitpun. Dia sudah kehilangan segalanya, maka dia tak mau kehilangan harga diri dengan mengaku kalah. "Kau benci kata tidak, bukan? Maka jawabanku adalah tidak. Aku tidak membutuhkanmu sama sekali. SAMA SEKALI."

"Aku suka dengan gadis pemberani," kata Max dengan suara datar, terlalu marah sampai tidak tahu harus memasang ekspresi apa. "Kau-sangat cantik saat bersikap sok berani. Kau juga pasti tahu 'kan? Semakin kau menolak, aku semakin ingin melakukannya."

Tidak tahan diremas, Cassy menarik paksa tangannya. "Lepaskan aku, Brengsek, terserah apa katamu, kau keterlaluan-dan kau pikir aku bisa menyukaimu dengan cara seperti ini? Kau tidak menyukaiku, kau terobsesi padaku-aku tak mau jadi mainanmu."

"Aku tak menjadikanmu mainanku, aku sungguh menyukaimu, Sayang."

"Omong kosong, setelah perbuatanmu padaku-kau membuatku seperti gadis bermuka dua di depan teman-temanku, semua orang mengira aku merayumu. Mana ada laki-laki yang rela gadis yang dia sukai sengsara? Kau tidak menyukaiku, orang yang tulus menyukaiku adalah Antony, kau hanya orang jahat."

Obsessive Boyfriend [END] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang