35. Hello Again, Sweetie

18.8K 2.4K 566
                                    

Sesuai jumlah komen yang terpenuhi, jadi lanjut 💞


Leo mengantarkan Cassy pulang.

Seperti biasa, rumah kediaman Carlson ini sangat sunyi. Sopir Cassy sedang berada di kantor pemerintahan, sedangkan Penelope sibuk dengan urusan rumah tangga lain. Tuan dan Nyonya sudah pasti takkan ada di rumah sekalipun ini akhir pekan.

Cassy keluar dari mobil, lalu mengangguk sesaat pada Leo, sebelum akhirnya berjalan menuju ke teras rumahnya. Dia seolah tidak ingin terlalu lama bertemu dengan orang terdekat Max.

Leo malah berjalan mendekatinya, sembari mengeluarkan kartu namanya. "Hei, kau benar-benar tidak sopan, kau tahu itu?"

Cassy berbalik, dan melihat kartu nama Leo sudah dijulurkan ke arahnya. "Ada apa?"

"Aku tahu kau menyembunyikan sesuatu, dan tidak ingin mengatakannya sekarang, tapi hubungi aku kalau ingin menjelaskan sesuatu."

Di mata Cassy, fisik Leo tidak jauh berbeda dengan Max, rambutnya saja yang lebih ke arah coklat terang, wajahnya juga lebih dewasa, mengingat usianya sudah dua puluh tahunan.

Cassy menerima kartu nama tersebut.

Nama yang tertera disitu adalah: Leonard Macallan

"Oke, terima kasih," katanya lirih.

Leo menatap mata Cassy serius. "Dengarkan aku, aku tahu dia pasti melakukan sesuatu padamu. Aku tahu siapa Max, hanya saja—semua orang itu buta, dia selalu berusaha membunuhku, jadi apapun yang dia lakukan padamu, aku paham posisimu."

"Walaupun begitu, aku tidak bisa melakukan apapun, jadi aku harus diam, agar aku bisa tenang." Cassy mundur selangkah.

"Tenang?" ulang Leo tertawa pelan, terkesan mengejek, tapi juga merasa miris. "Kau tidak bisa tenang jika berurusan dengan iblis kecil itu. Dia itu egois, dan satu-satunya cara untuk melenyapkan orang sepertinya adalah dengan mengirimnya jauh-jauh dari sini."

"Mengirimnya jauh?" Cassy penasaran. "Apa maksudmu?"

"Kau tak bisa melarikan diri darinya, maka buat dia pergi."

Cassy kaget, merasa ketakutan jika mungkin Leo sedang merencanakan pembunuhan. Dia menggeleng cepat dan mundur terus, tidak ingin melakukan hal seperti itu. "Apa kau sudah gila?"

"Aku ingin mengirimnya pergi ke luar negeri, Eropa, beda benua, pasti semuanya selesai, bukan? Aku bisa menikmati waktuku dengan tenang tanpa was-was kalau ada paku yang akan kuinjak lagi."

Ada rasa ingin tahu dalam benak Cassy. Dia yakin kalau pemuda ini pasti mendapatkan kesialan yang sama besarnya akibat keegoisan Max. Namun, mengingat penjelasan Max tadi, dia tahu kekecewaannya terhadap kehadiran Leo.

Setelah diam, dia akhirnya berbalik kembali, lalu berlari ke rumahnya, tak peduli lagi dengan Leo. Urusannya juga belum selesai, dia tidak mau mendengarkan rencana orang lain. Dia menuruti semua keinginan Max juga agar citra di sekolahnya kembali baik—meskipun dalam hati dia ragu semua akan kembali normal.

Leo terlihat kecewa. "Aku tidak suka gadis pendiam."

***

Minggu Pagi Cassy gunakan untuk berdiam diri di rumah. Dia maraton menonton Scooby Doo dan membuat Penelope harus menyiapkan banyak sekali camilan kue kering.

Gadis ini berusaha melupakan segalanya untuk sejenak, kejadian di sekolah, penculikan singkat Max, dan kecelakaan Antony. Dia bahkan melempar ponselnya di atas ranjang dan hingga kini tidak memeriksanya sama sekali. Lagipula, dia tahu orangtuanya juga tidak mungkin menghubunginya di akhir pekan.

Obsessive Boyfriend [END] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang