You Are (Not) My Destiny Part 12

24 3 0
                                    

Siapkan pemutar musik kamu, cari lagunya dan dengarkan sementara kamu membaca bagian cerita dari novel ini

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Siapkan pemutar musik kamu, cari lagunya dan dengarkan sementara kamu membaca bagian cerita dari novel ini.

1. N. FLYING – Spring Memories

2. THE BOYZ – Spring Snow

3. Doyoung & Sejeong – Star Blossom

4. UP10TION – Still with You

5. Ha Sungwoon – Think of You

6. Bolbbalgan4 – To My Youth

7. EXO - Wait

8. ASTRO – We Still

9. Jeong Sewoon – When You Call My Name

10. J_Ust – You

MIN DONGHYUN'S POV

Tak kusangka, disinilah aku hari ini, di Million Stars, memakai seragam pelayan di hari Valentine. Memang benar aku juga tak akan merayakan apapun dengan siapapun di hari yang romantic ini, jadi aku setuju saja ketika diajak Choeun noona untuk membantunya. Tapi rupanya bukan aku saja yang mendadak menjadi tenaga tambahan, karena Dongsun hyong, Hyeil hyong, dan Chungdae hyong juga sudah berseragam ketika aku sampai kesana. Bojin hyong menyapaku dengan ceria dari balik counter, aku hanya bisa melihat kepalanya dan telapak tangannya karena ada gadis-gadis berkerumun di depannya. Ketika aku sudah berseragam dan keluar dari ruangan staff dan baru saja akan menghampiri Choeun noona yang sibuk mondar-mandir juga (dia cantik sekali dengan dress berwarna pink dan rambutnya yang dikuncir ekor kuda diikat dengan pita besar berwarna putih), Dongsun hyong menghampiriku.

"Kacau sekali keadaan disini. Kau lihat antrian di depan sana?"

"Ya, sebenarnya apa yang terjadi dan kenapa kalian semua ada disini?"

"Semua ini karena program yang disusun Bojin hyong dan Choeun noona."

Selagi berbicara denganku, Dongsun hyong melihat kesana kemari dengan panic. Semua pelayan bekerja dengan tangkas dan pelanggan tak hentinya keluar masuk café.

"Dan kenapa hyong disini? Tidak bersama Eunyul noona?"

"Aku akan keluar jam enam sore nanti," jawabnya masih sambil melihat kesana kemari, "kau keluar saja, bicara dengan orang-orang yang mengantri untuk bersabar."

"Baiklah hyong."

Antrian sudah mengular sejak aku masuk ke café. Aku tau Choeun noona butuh banyak bantuan, tapi sepertinya mempekerjakan kami (ditambah Bojin hyong) pada saat yang bersamaan bukan ide yang baik. Beberapa tamu jelas-jelas berteriak dan menunjuk-nunjuk kami (yang kumaksud adalah Chungdae hyong, Hyeil hyong, Dongsun hyong, Bojin hyong dan AKU). Aku curiga berita sudah tersebar di media social bahwa... ah aku tak ingin menjelaskan isi pikiranku sendiri.

"Membosankan sekali. Kenapa kalian mati-matian mau makan disini? Kita kan bisa ke café lain? Aku tak suka mengantri begini."

"Hyunah-ya, kita tak boleh ke café lain hari ini atau kita tak akan mendapat kesempatan cuci mata yang bagus sekali hari ini."

(Indonesian ver) You Are (Not) My Destiny // 넌 내 운명(안)입니다Where stories live. Discover now