You Are (Not) My Destiny Part 32

13 0 0
                                    

Siapkan pemutar musik kamu, cari lagunya dan dengarkan sementara kamu membaca bagian cerita dari novel ini.

1. Kim Seokjin – I Love You

2. WANNA ONE – IPU (confession version)

3. SUPER JUNIOR – Let's Not

4. Standing Egg – Little Star

5. Jonghyun & Taeyeon - Lonely

6. ASTRO – Love Wheel

7. TXT – Magic Island

8. GOT7 – Magnetic

9. GOTCHA – Make Sure Today

10. GOT7 – Miracle

MIN DONGHYUN'S POV

Aku menekan password apartemen Choeun noona dan langsung saja masuk. Aku tadi sudah mengiriminya pesan dan dia mengizinkanku datang. Apartemen hanya disinari oleh cahaya lampu remang-remang. Kurasa noona ada di kamarnya... jadi aku mengetuk pintu kamarnya.

"Donghyun?"

Aku membuka pintunya dan melihatnya duduk di ranjang, "hei noo...na..."

Senyuman terhapus dari wajahku. Noona tidak tampak bahagia, tidak seperti biasanya dia bertemu denganku. Matanya terlihat bengkak dan memerah, wajahnyapun agak bengkak, dia duduk bersandar di ranjangnya. Dia memang terlihat sangat kusut, tapi itu tidak menutupi kenyataan dia masih cantik di mataku. Dia melebarkan lengannya dan aku tau dia ingin aku memeluknya. Dengan langkah lebar, aku melangkah menuju ranjangnya dan memeluknya erat. Dia membenamkan wajahnya di dadaku dan menangis lagi. Aku mengelus belakang kepalanya lembut.

"Noona... aku disini hmm... tenanglah..."

Sepertinya butuh hampir lima belas menit untuknya benar-benar berhenti menangis. Saat itu aku sudah memberinya segelas air hangat. Dia menyeka air matanya dengan tisu yang kuberikan.

"Maaf Donghyun, aku malah menangis seperti ini waktu kau datang. Emosiku memang sedang tidak stabil hari-hari ini, jadi aku juga tidak ke café..."

"Aku senang noona mendengarkan aku, aku malah tidak akan tenang kalau noona keluar sendirian. Ketika keadaan masih tidak aman seperti sekarang, aku tidak ingin noona keluar rumah tanpa ditemani siapapun..." ujarku perlahan.

Kejadian beberapa hari yang lalu ketika noona dilempari oleh bom air membuatku sakit hati.

"Ya, aku juga mendengarkanmu. Aku noona yang baik kan?"

Dia tersenyum tipis, dan aku sedikit lega.

"Noona adalah yang terbaik."

"Apakah ada perkembangan? Tentang café... atau apapun itu."

Aku baru saja akan menceritakan padanya tentang Hyunah, tapi kurasa saatnya kurang tepat.

"Masih belum ada, noona. Tapi mari kita berharap pada video yang baru kuposting ya."

"Terima kasih Donghyun... kau benar-benar... malaikat pelindungku."

"Aku akan melakukan apapun untuk melindungimu noona. Apa yang terjadi? Apakah noona mengingat tentang Million Stars dan menangis lagi?"

"Sebenarnya... aku mengingat kejadian beberapa malam yang lalu."

Sudah kuduga kejadian itu juga pastilah membuatnya sakit hati.

"Entah apakah... kau melihat Chungdae malam itu."

"Chungdae hyong?"

"Ya. Dia berjalan menjauh bersama seseorang... mungkin itu manajernya. Aku hanya kecewa... kukira dia akan menghampiri kita malam itu... tapi dia malah menjauh."

(Indonesian ver) You Are (Not) My Destiny // 넌 내 운명(안)입니다Where stories live. Discover now