You Are (Not) My Destiny Part 54

15 1 0
                                    

Siapkan pemutar musik kamu, cari lagunya dan dengarkan sementara kamu membaca bagian cerita dari novel ini.

1. TXT – Magic Island

2. GOT7 – Magnetic

3. GOTCHA – Make Sure Today

4. GOT7 – Miracle

5. BTS – Miss Right

6. Mc Kay – Month of June

7. VERIVERY – My Beauty

8. Jeong Sewoon – Oh My Angel

9. Yoo Seonho – One Blue Star

10. Junggigo – Only U

BAEK CHOEUN'S POV

"Noona maaf, aku terlambat!"

Aku hanya melihat sekelebat bayangan Bojin yang berlarian dari pintu depan menuju ruang ganti dengan sangat cepat. Aku yang sedang ikut melayani tamu bahkan belum sempat menjawabnya. Sebenarnya dia baru terlambat sekitar sepuluh menit dan setiap kali akan ada pergantian shift bartender, bartender yang bertugas pagi akan bertemu shift dengan bartender yang bertugas malam selama satu jam. Jadi sebenarnya kami masih punya Taeyang yang bertugas pagi, jadi keterlambatan Bojin tidak terlalu berpengaruh. Tapi yang membuatku bingung, ini bukan keterlambatan pertamanya dalam minggu ini. Setauku ini bahkan keterlambatan KEEMPATNYA. Dia cuma bekerja lima hari dalam seminggu. Apa yang dilakukannya?

"Apa yang noona pikirkan? Ada kerutan di antara alis mata noona tuh."

Aku tersenyum menanggapi ejekan Donghyun yang hari ini membantuku di Million Stars. Dia mendatangiku yang sibuk berpikir di balkon, sambil di pelukannya dia menggendong Minki, anak anjing shih-tzu yang kami adopsi dari penampungan anjing seminggu yang lalu. Begitu Minki melihatku, dia menggoyangkan ekornya yang kecoklatan dan menyalak bahagia. Dia otomatis membuatku tertawa. Aku mengulurkan tanganku dan Donghyun memindahkan Minki ke pelukanku. Aku membiarkan Minki menjilati wajahku dan aku terus tertawa karenanya.

"Apa kau memperhatikan ada yang aneh dengan Bojin?" tanyaku pada Donghyun.

"Bojin hyong aneh? Tidak. Memangnya ada apa, noona?"

"Dia sudah terlambat empat kali minggu ini. Kalau dia sampai terlambat sekali lagi bulan ini, aku terpaksa menegurnya. Urusan pekerjaan dan pertemanan harus dibedakan."

"Lho, setauku dulu dia tidak pernah terlambat kan?"

"Makanya itu, kubilang, tingkahnya agak aneh."

"Noona, aku tau!" seru Donghyun sambil mengelus bulu Minki, "bagaimana kalau... kita ikuti saja dia?"

"Jadi penguntit, maksudmu?"

"Ya. Ayo kita lakukan itu."

Ide Donghyun cukup seru, jadi aku setuju melakukannya. Jam sepuluh malam akhirnya kafe kami ditutup. Bojin terlihat cepat sekali bersiap-siap untuk pulang.

"Noona maaf, aku izin pulang duluan ya."

"Ah, oh ya tak apa Bojin. Kau tampaknya sibuk ya?"

"Ya... begitulah, noona. Maaf ya. Aku janji akan tinggal lebih lama hari Minggu nanti."

"Ya, tidak apa-apa kok."

"Sampai besok."

Setelah Bojin keluar dari pintu kafe, aku cepat-cepat berlarian ke atas untuk mengambil kunci mobil dan ponselku. Aku tak tau dimana Donghyun, tapi rasanya akan menimbulkan kecurigaan di antara para karyawanku kalau aku berteriak-teriak memanggilnya. Aku punya perasaan Donghyun ada di halaman belakang bermain dengan Minki, jadi aku berlarian ke halaman belakang.

(Indonesian ver) You Are (Not) My Destiny // 넌 내 운명(안)입니다Where stories live. Discover now