You Are (Not) My Destiny Part 44

12 0 0
                                    

Siapkan pemutar musik kamu, cari lagunya dan dengarkan sementara kamu membaca bagian cerita dari novel ini.

1. Kim Minseung – Boom Boom Boom

2. SEVENTEEN – Campfire

3. GOT7 – Confession Song

4. K.Will – Day 1

5. SF9 – Different

6. Chen & Punch - Everytime

7. Sondia – First Love

8. Yook Sungjae – From Winter

9. Plastic – Gangnam Exit 4

10. THE BOYZ – Good Bye


SPECIAL APPEARANCE:

Eun Sangyoo: G-IDLE Miyeon

Taxi driver: Kim Kwanggyu

Taxi driver: Kim Kwanggyu

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


BAEK CHOEUN'S POV

Hari ini aku bermain di Lotte World dengan sangat puas, murni hanya dengan karyawan dari Million Stars. Sebenarnya aku mengajak yang lain untuk ikut juga (Eunyul eonni, tapi dia bilang dia ada kencan dengan Dongsun; Hyeil, tapi dia ada acara keluarga dengan Chinye; aku tidak mengajak Donghyun karena dia sibuk di penampungan) tapi tak ada yang bisa. Tapi tak apa, aku toh tetap menikmati bermain disini, sampai tak terasa kami bermain sampai malam, tepatnya kami selesai makan malam jam delapan malam.

"Sajangnim, terima kasih atas traktirannya hari ini," ujar Bojin dengan nada resmi sambil mengangkat gelas berisi soda tinggi-tinggi.

"Aku yang berterima kasih atas kerja keras kalian. Semoga kita bisa membuat Million Stars berkembang pesat dan akhirnya kita akan membuka cabang!"

"Satu cabang, dua cabang, dan banyak cabang lagi!" seru Sangyoo-ssi disambut teriakan ramai dari meja kami.

"Ya, Million Stars for All!"

Kami meminum habis soda di dalam gelas kami. Perutku kenyang, hatiku senang, rasanya sudah lama sekali aku tidak merasakan ini. Dan kuharap perasaan bahagia ini bisa berlangsung tidak hanya malam ini, tapi lebih lama lagi. Aku sudah berusaha mencari kegiatan lain seperti membantu Donghyun di penampungan (yang memang bisa mengalihkan pikiranku) dan hari ini juga sebagian dari usahaku untuk membuat hatiku bahagia. Aku tidak boleh lagi memikirkan... dia. Karena kami sudah punya jalan yang berbeda sekarang.

"Oh, apa itu?"

"Ah, lucu sekali!"

Aku menoleh ke pintu depan restoran dan melihat dua orang berpakaian hewan berdiri di luar. Satu orang memakai kostum kucing putih, kepalanya besar sekali, tapi yang berpakaian panda lebih besar lagi kepalanya. Kadang aku berpikir, apa orang-orang di dalam kostum itu baik-baik saja, maksudku, pasti susah kan melihat dan berjalan dalam kostum itu? Dan seperti yang kuduga, si panda menabrak pintu dan limbung ke belakang karena kepalanya yang besar (banyak orang tertawa melihatnya), tapi si kucing menahan badannya sehingga si panda tidak terjatuh. Akhirnya si kucing mendorong pintu terbuka dan si panda (yang sepertinya jadi linglung) berjalan sempoyongan masuk ke restoran.

(Indonesian ver) You Are (Not) My Destiny // 넌 내 운명(안)입니다Where stories live. Discover now