You Are (Not) My Destiny Part 3

52 6 1
                                    

Siapkan pemutar musik kamu, cari lagunya dan dengarkan sementara kamu membaca bagian cerita dari novel ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Siapkan pemutar musik kamu, cari lagunya dan dengarkan sementara kamu membaca bagian cerita dari novel ini.

1. N. FLYING – Spring Memories

2. THE BOYZ – Spring Snow

3. Doyoung & Sejeong – Star Blossom

4. UP10TION – Still with You

5. Ha Sungwoon – Think of You

6. Bolbbalgan4 – To My Youth

7. EXO - Wait

8. ASTRO – We Still

9. Jeong Sewoon – When You Call My Name

10. J_Ust – You


Min Donghyun's POV

"Donghyun, Donghyunah."

"Hmm..."

Aku merasa ada yang mendorong-dorong kakiku. Aku enggan membuka mataku. Ini hari Sabtu kan? Aku bebas bangun jam berapa saja hari ini kan? Aku menjulurkan tanganku untuk memeluk bantalku, tapi aku malah memeluk sesuatu yang hangat yang terasa tak seperti bantalku. Sesuatu yang hangat itu bernafas.

"Donghyun, aku tau kau merindukanku, tapi eomma akan histeris kalau dia melihat kau masih juga memelukku seperti ini."

Aku membuka mataku perlahan dan sudah menduga apa yang sedang kulakukan dan memasang senyum lebar yang mungkin terlihat agak sedikit tolol: aku tersenyum pada hyongku yang sedang kupeluk. Aku memang masih merindukannya. Sejak malam pertama dia pulang ke rumah, dia terkejut dengan kasur king size baru yang menggantikan posisi bunk bed kami. Tapi aku bersyukur dengan hadirnya kasur baru ini, tidak terasa sempit ketika kami tidur bersama. Hyong tampak sedikit (kubilang sedikit sekali) berisi, tapi otot tangan dan kakinya terlihat lebih padat. Kurasa selama dua tahun dia tidak bersamaku, Rambut hyong masih sangat pendek, tapi kurasa setelah ini dia akan membiarkannya tumbuh lagi seperti model rambutnya yang dulu. Dongsun hyong mendorong kakiku turun dari tubuhnya dan menepuk kepalaku sekali.

"Kukira kenapa hyong membangunkanku. Ini hari Sabtu kan, aku ingin bersantai sebentar lagi."

"Tidakkah kau punya persiapan untuk ujian akhir hari ini?" tanyanya dengan suara serak khasnya ketika baru bangun.

"Untuk hari ini tidak ada kelas. Tapi kurasa," jawabku sambil menggosok mataku, "aku akan ke Million Stars. Aku belum kesana sejak hari Senin minggu lalu, terlalu banyak project dan event sekolah di akhir pekan minggu lalu."

"Oh ya, aku ingat gara-gara itu kau tidak ikut menjemputku."

Hyong bangkit untuk duduk di ranjang, dia menguap sekali. Kami tidur larut semalam setelah battle game sampai jam 2 malam. Aku meraba-raba dan meraih ponselku yang rupanya kutiduri: posisinya sudah di bawah bantalku, menunjukkan jam 11 siang. Aku duduk dengan terburu-buru.

(Indonesian ver) You Are (Not) My Destiny // 넌 내 운명(안)입니다Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang