18. Palsu
Kila menunduk fokus mengerjakan tugas fisikanya. Mengabaikan ponselnya yang terus berbunyi. Grup Chat 11 MIPA 5 memang tak pernah sepi. Selalu ada pembahasan yang tak penting kadang berakibat ponsel Kila menjadi error.
Timer kecil di sudut meja Kila berbunyi nyaring. Membuat Kila menghela napas lega. Menandakan kini saatnya waktu istirahat.
Kila termasuk anak yang tepat waktu. Meskipun terkadang ia bisa telat juga, tapi itu jarang. Gadis itu menjadwal semua kegiatannya dengan rapi. Sehingga mau tidak mau Kila harus mewujudkan jadwal-jadwal yang dibuatnya sendiri.
Kila mengambil ponsel dan tangan satunya memegang susu kotak, kemudian meminumnya.
Kila mendengus mendapati banyak chat masuk.
Alana: KILAAAA
Alana: HELP ME
Kila: send picture
Kila: baru segitu. kepala gue udah mau botak
Alana: THANK YOU!
Alana: GUE BARU NOMOR 1 TAPI UDAH MAU MENGIBARKAN BENDERA PUTIH
Kila: wkwkw oke siap
Kila menggeleng pelan melihat kelakuan teman kelasnya sejak kelas 10 itu. Alana ini orangnya emang berisik. Nggak langsung nggak di chat sama-sama bikin pusing. Kila beralih ke chat lain.
Julian: Kil, nomor 2 jawabannya 45 kan?
Kila: 90 jul
Kila: lo lupa belum dikali 2 kayanya
Julian: oh iya
Julian: makasih
Kila: sama sama >.<
Kila berdiri dari duduknya. Melangkah keluar kamar dengan kepala yang masih tetunduk pada ponselnya.
Haidar: he kil nomor 2 jawabannya 9 kan?
Haidar: julian ngotot banget jawabannya 90
Haidar: pengen gue gibeg rasanya. mentang-mentang dia pinter, dia jadi ngeremehin gue
Kila: DARI MANA
Haidar: KOK LO NGEGAS
Kila: JAWABANNYA EMANG 90 BEGO
Haidar: HARUS BANGET NGATAIN GUE?
Kila: BIKIN EMOSI SI LO
Kila memijit keningnya. Tiba-tiba pusing sendiri menanggapi Haidar, temannya sejak kelas 10 itu.
Miki: nakila
Gerakan membuka kulkas Kila terhenti. Tangannya menggenggam kuat gagang kulkas.
Satu pop chat muncul di notifikasi membuat Kila membukanya tanpa berniat membalas chat terakhir.
Bintang: udah tidur?
Kila terdiam. Tanpa sadar ia menggigit bibir bawah. Mendadak jadi teringat kejadian beberapa hari lalu saat Bintang memeluknya.
Nyaman.
Pelukannya lembut dan hangat. Tanpa menuntut balasan, Bintang mendekapnya untuk menenangkan. Sekaligus memberitahu Kila bahwa semuanya baik-baik saja.