17. Terima kasih.

171 24 21
                                    

"Makasih, kak," kata Kila singkat melangkah meninggalkan Bintang.

"Nakila."

Kila berhenti lalu menoleh.

Kila terpaku ketika Bintang berjalan cepat lalu menarik tubuh mungilnya. Bintang membenamkan wajah Kila di dadanya dan mengusap lembut puncak kepalanya.

Pertahanan Kila runtuh seketika. Tangan Kila bergerak ke belakang tubuh Bintang merengkuhnya erat. Isak tangisnya mulai terdengar nyaring. Dengan Bintang yang semakin mengeratkan pelukannya.

Bintang merasa dadanya ikut sesak. Meskipun ia tidak tau apa yang membuat gadis dipelukannya seperti ini, tetapi Bintang seperti merasakan luka yang sama.

"Sekarang Kila nangis yang puas ya. Gak papa. Tapi gantinya nanti jangan sedih lagi," kata Bintang berucap lembut.

Setelah beberapa saat, Kila mendorong pelan dada Bintang. Mundur selangkah dan menunduk. Kila berusaha menenangkan diri, terisak-isak pelan menghentikan tangisannya.

"Ma--Maka--Makasih, kak," ucap Kila terbata-bata.

Bintang tersenyum gemas melihat Kila yang mengkerut dengan bibir cemberut. "Iya," balasnya lembut sambil merapikan rambut Kila yang berantakan.

Bintang mengeluarkan kotak susu dari sakunya. Ultramilk strawberry kesukaan Kila dan dirinya sendiri.

"Sekarang Kila istirahat. Masukin ini ke kulkas biar makin enak," kata Bintang menyodorkan.

"Kak Bintang gak mau ini?" tanya Kila. Matanya yang masih basah mengerjap polos menatap Bintang.

Bintang tersenyum tipis, rasanya ingin maju mencubit pipi merah Kila yang makin terlihat menggemaskan. "Buat Kila aja."

"Makasih..."

"Dah. Sekarang masuk," kata Bintang sambil mengusap lembut kepala Kila.

Kila mengangguk pelan. Berbalik dan beranjak memasuki rumah.

Bintang melambaikan tangan ketika Kila masih sempat berbalik menatapnya sebelum masuk ke dalam rumah.

Bintang berjalan menuju motornya dan menaikinya.

Bintang menyalakan mesin lalu menatap kembali rumah Kila sambil tersenyum tipis.

"Gimana gue bisa nggak jatuh cinta sama lo?"

"Kita dari divisi kegiatan ngusulin ada bazar makanan di depan panggung

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Kita dari divisi kegiatan ngusulin ada bazar makanan di depan panggung."

Miki yang berada di tengah dengan ketua MPK mengangguk menyimak. Dengan di sisi kanan anggota MPK dan sisi kiri anggota OSIS.

Miki menambahkan saran Sara di notebook miliknya. Ia mengangkat kepala, mengedarkan pandang ke sekeliling ruang rapat. "Menurut yang lain gimana?"

"Buat bazar makanannya gue setuju. Tapi tentang lokasinya gue rasa kurang tepat di lapangan," kata Alvin membuka suara.

SomedayWhere stories live. Discover now