38

72.1K 5.3K 219
                                    

Hai!

Happy reading!

JANGAN LUPA VOTE+KOMEN!

Sera duduk dengan pandangan ke depan tapi otaknya sedari tadi memikirkan Daniel. Beberapa hari ini Daniel sudah mulai terang-terangan. Contohnya kemaren, suaminya itu tanpa memperdulikan gengsi nya yang setinggi langit, mengungkapkan kecemburuan nya di tempat nasi goreng.

Sera tak sadar tersenyum ia masih saja melamun, tak memperdulikan temannya yang sedang presentasi di depan. Ia juga tidak sadar sedari tadi di perhatikan oleh sang dosen yang sedang duduk di depan.

" Seranita " panggil Mila sang dosen yang sedari tadi memperhatikan nya.

Sera masih terbawa lamunannya. Mila meninggikan suaranya hingga membuat Sera mengerjap memperhatikan sekeliling yang tertuju padanya semua.

" Iya Bu ? " Tanya Sera spontan.

" Dari tadi kamu ngapain? "

" Saya? Saya tadi dengerin "

Mila mengernyit jelas-jelas ia tahu mahasiswi nya ini sedari tadi melamun. Mila berdiri maju beberapa langkah dan tatapannya lurus ke arah Sera.

" Kalau begitu kamu jelaskan kembali kontribusi yang bersifat revisi terhadap teori klasik yang tadi di sampaikan Alvin " ucap Mila.

Sekali lagi Sera mengerjap, ia menghirup nafas dalam-dalam. Gini-gini juga ia tidak bodo-bodo amat. " Kontribusi yang  bersifat revisi terhadap teori klasik adalah analisis tentang organisasi informal. Organisasi informal muncul dari respons terhadap kebutuhan sosial sebagai hubungan dengan orang lain. Determinan penting pekerjaan yang organisasi informal menurut Scott (1993) adalah lokasi, kepentingan, dan isu-isu khusus (special issues) " jelas Sera.

Mila menganggukkan kepalanya " kamu beri pertanyaan " ucapnya yang masih tertuju ke arah Sera.

Sera mengehela napasnya pelan. Dalam hatinya ia membatin ingin mencabik-cabik mulut dosennya ini yang banyak maunya, Sera berpikir ia bingung akan menanyakan apa karena ia memang salah tidak memperhatikan.

" organisasi informal yang penting tadi bermanfaat untuk apa saja? " Ucap Sera akhirnya, ia kepalang bingung.

" Scott melihat asumsi asumsi organisasi informal yang penting dan penerapan bermanfaat bagi penerapan manajemen. Jadi gini, Organisasi informal merupakan agen kontrol sosial, dan pada organisasi formal biasanya aturan-aturan mengenai kontrol sosial tersebut tidak lengkap atau tidak diatur. 
Organisasi informal memiliki status sistem dan komunikasi yang khusus, dan tidak selalu berasal dari sistem formal. "

" Yang di jelaskan Alvin benar tapi manfaat lainnya juga masih banyak ibu tambahin satu lagi "

" Kepemimpinan pada organisasi informal salah satu aspek penting bagi organisasi informal yang selalu menjadi determinan penting pula dalam pembahasan teori organisasi neo-klasik. Diskusi terhadap aspek kepemimpinan pada organisasi informal dipumpun pada bagaimana berlangsungnya kepemimpinan informal, keistimewaan apa yang melekat padanya, dan bagaimana pemimpin informal tersebut dapat menolong para manajer mencapai tujuan-tujuan dalam organisasi formal. "

Setelah beberapa pertanyaan lain di ajukan untuk orang yang presentasi di depan Mila mengakhiri kelasnya.

" Cukup sampai di sini, Minggu depan kita lanjut lagi. Assalamu'alaikum "

" Waalaikumsalam "

" Mikiran apa sih lu ra, kalo Lo di usir lagi kan ga lucu "

" Gak "

" Tapi keren juga lu bisa jawab, gue ajah yang dengerin agak lupa " ucap Lisa

" Sera gitu loh " ucap Sera sembari mengibaskan rambutnya.

" Gue ralat, ga keren "

" Dih gaje lu! "

" Aaaa!! " Pekik Lisa membuat Ani dan Sera menutup telinganya.

" Urat malu lu dimana? Ini Kantin sa! " Ucap Ani.

" Gila-gila gue seneng banget, akhirnya gue dapet juga ini kolor " ucap Lisa sembari menunjukkan ponselnya ke arah Sera dan Ani.

Ani mengernyit bingung melihat gambar sebuah kolor bermotif macan, ia tidak paham. Tentu saja di sini Sera paham, yang di maksud Lisa adalah kolor yang di pakai Hwang in yeop. Sera saat itu juga akan membeli tapi ia urungkan saat tahu harga yang tersebar di sosial media mencapai 10 juta.

" Lu beli? Uang dari mana sepuluh juta? " Ucap Sera.

" ngga elah, segitu mah gue ga beli. Ini lima puluan yaudah gue check out, uh.. senangnya bisa kembaran sama seojun " ucap Lisa

Ani menggelengkan kepalanya " lu yakin mau pake kolor macan gitu? "

" Iya lah! "

" Beneran? "

" Buat di rumahan! Yakali gue make keluar anjir " ucap Lisa

" Mau pesen apa lu pada? " Kali ini giliran Sera yang memesan. Mereka memang akan berganti-ganti untuk memesankan makanan ataupun minuman di kantin.

Sera pergi memesan jus pesanan Ani dan Lisa. Setelah mendapatkan pesannya Sera kembali kemeja mereka.

" Ra.. ? " Panggil Lisa.

Sera menaikkan sebelah alisnya, ia masih berdiri memegang dua gelas jus di tangannya.

" Liat ke belakang deh "

" Paansih, gak mau "

" Liat dulu Ra " ucap Ani.

Sera menuruti perkataannya dua sahabatnya, ia membalikkan tubuhnya. Matanya melotot melihat dua orang berbeda jenis yang duduk berhadapan sembari mengobrol ria. Sesekali sang lelaki terkekeh kecil membuatnya menggeram.

Hingga tak sadar tangannya melepas genggaman pada gelas jus yang ia pegang. Membuat semua orang menoleh kearahnya karna bunyi pecahan gelas yang nyaring.

Sera langsung terduduk menghindari tatapan orang-orang termasuk Daniel. Ia memungut pecahan gelas tadi. Karena terlalu terburu-buru pecahan gelas itu melukai telunjuknya hingga berdarah. Sera meringis walaupun ini luka sedikit tapi rasanya sakit apalagi telunjuknya terkena tumpahan jus, sangat perih.

" Ra jari lu berdarah, lu obatin ajah gue sama Lisa yang beresin ini "

Sera merasakan telunjuknya sangat perih membuat air matanya keluar " hiks.. sakit ni " ucapnya.

" Astaga.. kenapa bisa gini Ra, sini ikut saya obatin dulu " ucap orang di belakang.

Sedangkan Daniel di sana ketika mendengar suara nyaring itu ia menoleh. Daniel membelalakkan bola matanya ketika sang istrilah yang memecahkan gelas hingga mengeluarkan bunyi nyaring. Tatapan mereka sempat bertemu tapi sang istri lebih dulu mengakhirinya.

Daniel masih memperhatikan istrinya yang memungut pecahan gelas. Ia bisa melihat istrinya tiba-tiba mengeluarkan air mata. Dirinya khawatir, ia berdiri ingin melangkahkan tapi ia urungkan ketika melihat Reno mendekat ke arah istrinya.

Daniel mengepalkan tangannya melihat Reno dengan santainya merangkul sang istri, ia tidak rela!

***

Lu sih kudanil ga gercep iya gak ? Hahaa!

JANGAN LUPA VOTE+KOMEN


See u!
💙

DosenkuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang