52

55.6K 4.2K 381
                                    

Kiw kiw kie udah sore ya ini

Happy reading!

Sera duduk di sofa ruang tengah, ia masih tidak kuliah. Karena Daniel menyuruhnya untuk benar-benar istirahat. Daniel sendiri yang mengurus semuanya. Tapi yang namanya Sera, ia bosan di rumah terus. Akhirnya ia pergi ke mall lebih tepatnya ke store Dior mencari tas yang ia cari.

Dan berakhir lah ia di sini duduk di sofa sembari memandangi tas yang baru saja ia beli " akhirnya punya juga yang kaya jisoo "

Bel berbunyi, membuat Sera beranjak untuk membuka pintu " IYA BENTAR " teriaknya karena bel terus saja berbunyi.

" SERA! " teriak Ani dan Lisa begitu Sera membuka pintu rumahnya.

Sera menutup kedua telinganya " kuping gue sakit! "

" Iya iya maap, huhuhhu kangen... " Ucap Lisa langsung memeluk Sera.

" Gue juga Ra " Ani ikut memeluk Sera.

" Apaan si lu berdua baru juga seminggu "

" Lo ga marah sama kita kan Ra? Lo masih mau temenan sama kita kan? "

" Lo berdua kenapa kok tiba-tiba jadi gini " ucap Sera sedikit heran.

" Lo kan pas di rumah sakit ga mau ngomong sama kita, terus Lo ga muncul di grup. Chat gue juga gada yang di bales "

Sera terkekeh " maafin gue, pas di rumah sakit gue bener-bener blank banget, yaudah masuk ayo "

" Kita masih temenan kan? Lo bener-bener ga marah kan? "

" Ngga ih, mau gue marah beneran? "

" Jangan dong Ra! Kita kan forever " ucap Lisa langsung merangkul keduanya untuk masuk ke dalam rumah Sera.

" ANJIR! LU ABIS KE DIOR RA? " pekik Lisa saat melihat paperbag Dior di atas meja.

" Lu beli ini, ini kan tas yang jisoo pake waktu di Paris kemaren? "

" Jisoo yang dari blackpink kan? "

" Iya ni, INI YAMPUN INI MAHAL RA ANJIR LU DAPET DUIT DARI MANA? " heboh Lisa.

" Ya dari pak Daniel dong siapa lagi " ucap Ani.

" Aaaa! Gue juga mau punya tas yang kaya gini. Pokoknya gue mau cari sugar Daddy biar bisa beli tas Chanel, Dior, YSL, Celine, Gucci, Prada, Given- "

" Yang jadi pertanyaan sugar Daddy nya ada yang mau ga sama Lo? " tanya Sera.

" Ya maulah! Gue kan cantik " Lisa masih membolak-balik  Caro bag  milih Sera, " ih ini bagus banget. Gue entar minjem buat kondangan boleh ga Ra? " ucapnya menggoda Sera.

" Beli aja di Oren ada yang enam puluh  ribu " ucap Ani

" Itu KW! Sera mana? "

" Ke dapur katanya "

Sera datang sembari membawa sirup dan beberapa cemilan. Ia meletakkannya di atas meja " minum dulu "

" Tau ajah lu gue aus "

" Ra, gue minta maaf pas ada Siska gada gue. Gue.. gue pengin Jambak cakar-cakar dia banget. Tapi sampe sekarang dia ga pernah nongol di kampus. Dua buntutnya juga gue ga pernah liat "

" Iya Ra .. kita ngerasa bersalah banget. Gara-gara itu lu jadi gini hiks.. kan gue nangis lagi " Isak Lisa.

Sera tersenyum " gue udah gapapa, kalian ga salah kok. Gue juga udah mutusin gamau dendam, gue mau ga terlalu mikirin masalah itu "

" Jadi Lo maafin dia? " Sera mengangguk.

" Terus suami lu gimana? Maafin si siskampret juga? "

Sera menggeleng " gatau, gue sama mas Daniel ga pernah ngomongin tentang masalah ini, mungkin dia gamau buat gue kepikiran "

" Ehm.. gue sama Ani pas itu liat bokap Lo ke kampus Ra "

" Loh ngapain? "

" Gatau, tapi gue kepo banget, akhirnya gue sama Ani ngikutin bokap Lo. Bokap Lo ternyata pergi ke ruangan pak Dito bapaknya si Siska terus di susul pak Daniel juga. Dan.. dan kita nguping, tapi kita ga denger apa-apa yang di omongin mereka. Kita cuma denger suara gebrakan meja keras banget ga tau itu yang gebrak siapa "

" Itu pas kapan? Kok mereka ga pernah bahas sama gue "

" Kemaren sih "

" Gue harus bahas ini sama ayah "

" Bahas apaan Ra? "  Tanya Ani.

" Ya.. gue ga mau memperpanjang masalah ini. Sebenarnya juga hati gue masih sakit tapi.. gue mau berbuat apapun ke Siska juga gabakal ngebalikin  anak gue. Gue... Mau berdamai ajah "

" Lagipula gue ngerasa bukan sepenuhnya salah Siska, guepun salah. Gue.. udah deket-deket sama Reno. Coba ajah gue dengerin apa kata suami gue buat ga- " Sera menarik nafasnya sejenak, matanya mulai memanas. Kejadian dirinya jatuh dan perutnya terkena meja terlintas lagi di pikirannya.

" Ra... " Lisa dan Ani yang melihatnya langsung memeluk Sera.

" Ra.. hiks lu jangan nangis lagi dong gue hiks.. jadi ikutan nangis kan " isak Lisa lagi. Memang di antara mereka Lisa lebih cengeng.

" Sera kenapa? " Mereka bertiga langsung menoleh saat mendengar suara laki-laki.

Daniel datang sembari menenteng kresek berisi makanan yang baru ia beli kaget begitu melihat tiga orang perempuan menangis berpelukan.

" Kenapa? " Daniel mendekat membuat Ani dan Lisa menyingkir sedikit walaupun dalam hatinya mereka sangat iri melihat pemandangan di depan mata.

" Kenapa hm? " Tanya Daniel lembut sembari menghapus air mata istrinya.

Lisa hampir saja memekik melihat adegan romantis di depannya. Di depan matanya secara live, secara dekat lagi.

Kepala Sera menggeleng pelan " ngga papa "

" Ngga papa kok nangis "

Ucapan Daniel membuat Sera tersenyum " gapapa beneran " Sera melirik kantong kresek yang di bawa Daniel " beli apa lagi? Kan Sera udah bilang Sera mau masak ajah "

" Saya tadi mampir beli ini, lagian kamu masih harus istirahat " 

" Ish! Aku kan pengin ada kegiatan biar ga bengong di rumah! "

Ani dan Lisa saling melirik. Mereka dari tadi menonton perdebatan suami istri yang tak kunjung selesai. Lisa mencebikkan bibirnya tidak ada kegiatan apa? Sera baru saja pergi ke mall membeli Dior.

" Ambilin piring " ucap Daniel.

" Hah? " Cengo Sera.

" Kamu mau kan ada kegiatan di rumah? Sekarang ambilin piring buat saya untuk makan di sini "

Ani dan Lisa saking berpandangan lagi. Pasutri itu sebenarnya sadar tidak masih ada mereka berdua. Dari tadi mereka di anggap seperti makhluk tak kasat mata.

" Cepat, saya mau balik lagi ke kantor "

" Siapa yang nyuruh beli, kan aku udah bilang aku mau masa- "

Cup

Daniel tiba-tiba mengecupnya, yang membuat Ani dan Lisa mengalihkan pandangannya ke arah lain. Mata mereka ternodai oleh sahabatnya sendiri.

" Bawel kamu " ucap Daniel setelah mengecup bibir manis Sera.

" EKHEMM.. " dehem Lisa keras membuat Sera dan Daniel terbelalak. Mereka lupa kalau dua orang itu masih ada di sini.

" Gue.. gue pamit ya Ra, ehm.. pak Daniel saya pamit pulang dulu ya "

" Saya.. saya juga ikut pamit pak, Ra gue pamit dulu " ucap Ani menyusul Lisa.



***

JANGAN LUPA VOTE+KOMEN!!

See u!
💙





DosenkuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang