28

71.4K 5K 57
                                    

Hai! Hai!
Maapin ya baru bisa up
Aslinya mo up kemaren tapi author gatau juga kenapa ga di up😆
Gaje-_

Kemarin ada yg nyaranin buat bikin grup chat, tapi author masih bingung
Entar mau bahas apa malah nanti jadi garing hehehe

Kalo pada mau silahkan nanti author ikut ajah oke😊

Yaudah
Happy reading guys!

JANGAN LUPA VOTE+KOMEN


Merasa bosan, Sera mulai beranjak dan berjalan ke arah jendela kaca yang menampilkan pemandangan ibu kota, kakinya sudah mulai mendingan sekarang.

Tok..tok...

" Siapa ya? " Gumam Sera bingung, ia harus mempersilahkan orang ini masuk atau tidak.

" Masuk "

Sera membelalak, orang yang mengetuk pintu tadi adalah sang resepsionis yang mengusirnya dan dua orang satpam yang ia ketahui nama nya pak Amin tapi yang satu lagi ia tak tahu namanya.

Ketiganya menunduk, berdiri berjejer di hadapan Sera " maafin saya bu... " Ucap resepsionis yang masih menunduk

Kini sang satpam yang bernama Amin mendongak " maafin saya juga bu... Tolong jangan pecat saya " ucapnya

Ceklek....

" Ngapain kalian di sini? "

Semua mata beralih menatap ke arah pria yang baru saja masuk. Daniel berjalan ke arah Sera,merangkul pinggang istrinya, dan menatap tiga orang di hadapannya dengan tajam.

" Sa-saya minta maaf pak, saya tidak tahu kalau ibu ini istri bapak " ucap Luna

" Lalu jika dia bukan istri saya, kamu tetap akan mengusirnya? "

Di sini Sera hanya diam saja, ia mencoba melepaskan tangan Daniel dari pinggangnya tapi sang suami malah mempererat.

" Sa-saya minta maaf pak, tolong jangan pecat saya pak..  "

" Jangan minta maaf ke saya, semua keputusan tergantung istri saya "

Kedua satpam tadi berlutut di hadapan Sera, membuatnya melotot kenapa jadi seperti ini? Sera menyuruh keduanya untuk berdiri.

" Ehem.. saya maafin... " Ucap Sera

Ketiganya bernapas lega " makasih Bu.. pak.. "

" Iya "

" Kejadian seperti ini saya harap tidak terjadi lagi, kalau ada yang ingin bertemu saya kalian bisa menghubungi Andre, jangan seenaknya mengusir orang "

" Baik pak "

" Kita permisi dulu pak, Bu ... "

" Hm "

Daniel melepaskan rangkulannya dari pinggang sang istri, ia menatap Sera dan kakinya bergantian " istirahat ajah " ucapnya

Sera menggeleng " mau pulang " ucapnya

" Bareng saya, kamu istirahat dulu "

Sera mendengus pelan, lalu ia kembali duduk di sofa, memperhatikan Daniel yang fokus dengan laptopnya. Satu kata untuk Daniel, ganteng.

Lama-lama Sera menjadi bosan, bagaimana tidak? Ia di sini hanya membuka ponsel-me scroll ig- membuka WA percuma tidak ada yang mengirimkan chat untuknya.

" Iya.. masuk " uca Daniel menelpon seseorang

" Ini Bu.. " ucap Andre sembari meletakkan dua buah paper bag di atas meja

" Buat saya? "

" Iya, kalau begitu saya permisi dulu Bu " ucap Andre tersenyum

Sera membuka paper bag yang dibawa andre, sebuah celana panjang berwarna cream.

" Ini celana buat apaan? "

" Kamu "

" Loh? Saya kan udah make celana ngapain pake celana lagi "

" Ganti, toilet ada di sebelah kiri "

" Gak ah, orang saya udah make celana kok "

" Gak sopan "

Sera mengerutkan keningnya " kok gak sopan sih " ucapnya tidak terima

" Cepet ganti atau saya yang gantiin "

Seketika Sera membelalakkan bola matanya " mesum! " Ucapnya sembari beranjak ke arah toilet

Sera merasa jengah dengan Daniel, kata 'sebentar' dari Daniel itu sampai satu jam. Ia berdiri lalu melangkah ke arah pintu.

" Mau kemana kamu? "

" Kantin " jawab Sera malas

" Ngapain? "

" Cari cogan " ucap Sera asal ia segera melangkah cepat ke luar.

Sera berjalan menelusuri kantor Daniel, mencari kantin untuk mengisi perutnya. Sepanjang perjalanan para karyawan menyapanya dengan senyum ramah mungkin karena mereka tau ia istri dari bosnya.

" Pak Andre " panggil Sera saat melihat Andre berjalan di sekitarnya

" Bisa anterin saya ke kantin? "

" Ga sama pak Daniel Bu? "

" Dia sibuk, ayo pak "

" Baik Bu "

" Andre " ucap seseorang di belakang

Keduanya menoleh " kamu bisa pergi " ucapnya mengarah ke Andre.

" Nggak-nggak, pak Andre mau nganterin saya ke kantin "

" Dia sibuk "

Sera memicingkan matanya " ayo pak " ucap Sera sembari menggandeng tangan Andre.

Daniel yang melihat itu, langsung melepaskan tangan keduanya dengan paksa, ia menatap Andre tajam " tunggu apalagi? Sana " ucapnya

" Kamu, pergi sama saya " ucap Daniel menggandeng tangan Sera

" Silahkan pak.. Bu " ucap mina sembari meletakkan pesanan keduanya di atas meja yang ada di kantin.

Daniel dan Sera duduk berhadapan, di sini ramai karena sudah masuk jam makan siang, banyak karyawan yang sedari tadi curi pandang kearahnya membuat ia menjadi risih.

" Pak ? " Panggil Sera pelan, ia memajukan wajahnya sedikit ke arah Daniel

" Hm " gumam Daniel yang mulai memakan makanannya

" Ini boleh bungkus ga sih? Saya makan di rumah ajah deh "

" Nggak "

" Beneran? Bapak emang sering makan sini ya? "

" Nggak "

" Loh? Berarti ini pertama kali bapak makan sini? "

" Hm "

" Terus kenapa bapak tau ini gaboleh bungkus? Tau dari mana? " Ucap Sera

Daniel terus memakan makanannya " ihh.. pak! Kebiasaan deh kalo ada orang ngomong ga di jawab "

" Makan "

" Saya mau bungkus ajah, malu di sini di liatin "

" Bawa ajah, makan di ruangan saya " ucap Daniel kemudian beranjak meninggalkan Sera di kantin dengan masih banyak orang yang menatapnya.

" Balik lagi deh tuh sifatnya, tadi ajah manis banget, ini yang bayar siapa? " Ucap Sera menatap piringnya dan piring Daniel bergantian.

***

JANGAN LUPA VOTE+KOMEN

SEE U!
💙







DosenkuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang