50

56.9K 4.6K 596
                                    

Daniel langsung pergi dari kantor begitu mendapatkan telepon dari Lisa, sahabat istrinya. Ia mengendarai mobil dengan kecepatan tinggi hingga membuat pengendara lain menegurnya.

Daniel segera berlari begitu sampai di rumah sakit. Ia pergi ke resepsionis untuk menanyakan ruangan Sera. Begitu dapat, Daniel kembali berlari.

" Kenapa bisa begini? " Ucap Daniel menatap tajam empat orang manusia di depannya.

Ani dan Lisa menunduk sedangkan Reno dan Jovan di buat bingung oleh ini semua. Kenapa dosennya ada di sini, siapa yang memberi tahu? Ada kepentingan apa dosennya di sini.

" SAYA TANYA KENAPA BISA BEGINI?! " Ucapnya emosi, karena sedari tadi empat orang manusia ini tidak menjawab pertanyaannya.

" KALIAN BISU HAH? "

Daniel yang akan mengeluarkan emosinya lagi mendadak berhenti begitu dokter yang menangani Sera keluar.

" Istri saya baik-baik saja kan? "

" Bapak suaminya? Bisa ikut saya keruangan sebentar? " Daniel mengangguk cepat ia mengikuti dokter Dita.

Sedangkan Reno dan Jovan terdiam, kaget dengan fakta yang baru terungkap.  Dosennya adalah suami dari Sera?

Reno menggelengkan kepalanya, tiba-tiba saja mendadak seperti mendapatkan tusukan tepat di dadanya.

" Maaf mengatakan ini, ibu Sera mengalami keguguran. Usia kandungannya lima Minggu, ibu Sera juga masih muda sehingga kandungannya sangat rentan. Di tambah terkena benturan keras di perutnya jadi membuat dia kehilangan janinnya "

" Sera hamil? Benturan? "

Daniel keluar dari ruangan dokter Dita. Kalimat-kalimat tadi memenuhi kepalanya. Suami macam apa dia sampai tidak tahu bahwa istrinya tengah mengandung. Dan lagi benturan keras? Daniel harus menanyakan lagi kepada empat orang itu.

Sedangkan Sera masih tidak percaya dengan ini semua. Ia memegang perutnya yang rata di mana selama lima minggu anaknya berada tapi sekarang? Anaknya pergi selama-lamanya. Ia merasa tidak becus menjadi seorang ibu.

" Ra.. "

" Gue mau sendiri dulu, bisa tinggalin gue sendiri? " Ucap Sera dengan tatapan kosong.

Pintu terbuka, Daniel masuk " kalian tunggu di luar ada yang mau saya tanyakan "

Begitu Lisa dan lainnya keluar, Daniel menghampiri sang istri. Ia membawa Sera dalam dekapannya. Tangis Sera pecah.

" Hiks.. sera ga becus jadi ibu hiks.. Sera.. Sera gatau Dedek bayi di perut Sera.. hiks.. Sera "

" Ssttt kamu ga salah, sekarang dedek bayi pulang sebentar nanti ada lagi di sini. Kamu jangan nangis lagi, kalau kamu nangis terus nanti dedek di sana sedih gimana? " Daniel tidak mau terlihat sedih juga di depan Sera. Jujur ia juga sangat terpukul kehilangan anak yang telah ia tunggu-tunggu.

" Tapi Sera hiks "

Pintu terbuka, Dian masuk dan langsung memeluk sang anak. " Bunda.. anak aku Bun.. hiks "

Daniel memilih keluar, mungkin sepasang ibu dan anak itu butuh ruang. Ia keluar melanjutkan niatnya untuk berbicara dengan empat orang tadi.
Semua berdiri dari duduknya begitu melihat Daniel keluar.

" Kata dokter, istri saya terkena benturan. Ada yang bisa jelaskan? "

" Kenapa semuanya diam? " , Mata tajam Daniel menatap Ani dan Lisa.

" Sera.. Sera jatuh di dorong Siska pak, karena Siska cemburu sama Sera. Siska suka sama kak Reno sedangkan ka Reno sukanya sama Sera "  ucap Lisa semakin lirih.

Daniel mengepalkan kedua telapak tangannya. Sungguh ia sangat merasa emosi. Daniel mendekat ke arah Reno, ia melayangkan pukulan keras hingga membuat Reno kehilangan keseimbangannya. Sungguh ia tidak bisa menahan emosinya. Ia butuh pelampiasan atas ini semua.

" Gara-gara kamu istri saya keguguran " ucapnya memegang kerah baju Reno kuat.

" Gara-gara kamu saya kehilangan anak saya "

" Saya minta jangan dekatin istri saya lagi! "

" Daniel! " Riska mamah Daniel berteriak begitu melihat anaknya berkelahi.

Reno terbatuk-batuk, sungguh cengkraman Daniel sangat kuat. " Saya.. saya minta maaf pak, saya akan bertanggung jawab atas ini semua "

" Bertanggung jawab apa?! KAMU TIDAK BISA MENGEMBALIKAN ANAK SAYA "

" Daniel sabar nak " ucap mama sembari terisak. Ia memeluk anaknya, Riska menepuk nepuk punggung Daniel begitu mendengar isakan dari anaknya. Ia tau perasaan Daniel sekarang.

Riska memberi isarat untuk mereka, meninggalkan dirinya dan Daniel saja.

" Sera mah.. anak Daniel... " Ucapnya yang masih terisak.

" Yang sabar nak, mama tau ini semua sulit buat kamu. Tapi mama yakin kalian berdua bisa laluin cobaan ini. Sekarang kamu temani istri kamu, dia butuh dukungan kamu Daniel "

Daniel mengangguk, ia pergi ke dalam ruangan Sera. Di sana terlihat istrinya masih sesenggukan di pelukan sang bunda.

Sera melepaskan pelukannya " aku harus ketemu Siska mah! Aku harus ngasih pelajaran ke dia! " ia hendak berdiri namun Daniel segera menahannya.

Daniel Kembali mendekap Sera " minggir mas! Aku harus ketemu dia! Karena dia Dede bayi pergi ninggalin Sera "

" Ssstt.. tenang ya " Daniel mengelus punggung istrinya.

" Aku gak hiks... bisa tenang sebelum ketemu dia! " Sera memberontak di pelukan Daniel. Sungguh hati Daniel sakit melihat nya, Kedepannya ia berjanji hal ini tidak akan terjadi lagi.

" Sera mau pergi hiks.. Sera mau nemuin siska! " Ia memukul-mukul dada Daniel.

Sedangkan Riska menenangkan bunda yang menangis akan kejadian yang di alami putrinya.

" Iya nanti.. nanti kita temuin, sekarang kamu tenang dulu " Daniel masih setia mengelus punggung Sera. Hingga Daniel mendengar suara nafas yang teratur, istrinya tertidur karena kelelahan menangis. Daniel merapikan bantal agar istrinya tidur dengan nyaman.

" Kenapa bisa begini kejadiannya? " Tanya ayah Sera yang baru saja masuk ke dalam.

" Tadi kata Lisa hiks.. adek.. adek di dorong sama yang namanya Siska " bunda berada di pelukan ayah dengan sesenggukan.

" Siska siapa? Berani sekali dia nyakitin putri ayah "

" Daniel bisa jelasin ke saya? "

" Daniel jelasin di depan ayah, Sera baru tidur tadi "

Ayah mengepalkan tangannya begitu mendengar penjelasan dari Daniel. Ia akan mencari tau Siska dan memberi dia pelajaran karena telah menyakiti putri kesayangannya.

" Maafin Daniel karena nggak menjaga Sera dengan baik ayah "

" Ngga, ini bukan salah kamu nak "

" Bisa bantu ayah cari tau alamat Siska? " Daniel mengangguk. Sebelum ayah memintanya, dirinya juga sudah menghubungi pihak kampus dan ia sudah menghubungi Andre untuk mencari tau tentang Siska.



***

Author baru ngetik Minggu" ini hihihi
Karena author awal" September itu berangkat sekolah guys. Terus tengah"  itu author sakit pilek  tapi tenang masih bisa nyium bau sekarang udah sembuh 🤗

Kangen sekola gasih kalian?
Komen dong di sini di daerah kalian sudah mulai PTM gasih? Dan rasanya gimana setelah hampir 2 taun online tiba-tiba offline

Author pusing karena tugas di tagih guys wkwkk/curhatt🤧

JANGAN LUPA VOTE+KOMEN!!

SEE U!
💙






DosenkuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang