24

71.5K 4.8K 42
                                    

Hai!


Oya! Author ngucapin makasih buat yang kemaren ngasih komen:)

Maap kemaren kek serius banget :v
Udah lupain, gatau ih.. author kenapa orangnya sensitif an gini sih:(

Tapi gapapa kok kalo kalian ngeritik ,
Author ga gigit jadi gapapa tenang ajah oke:)

Happy reading guys!
JANGAN LUPA VOTE+KOMEN:)


Ketika akan menutup pintu mobil, Daniel memanggilnya " kenapa pak ? " Tanyanya

Daniel berdehem, membuat Sera mengernyitkan dahinya, apa penampilannya ada yang aneh? Ia memperhatikan pakaiannya, tidak ada yang aneh. Hari ini ia memakai kaos abu-abu polos di padukan dengan rok berwarna pink pastel.

" Kenapa sih pak? "

" Ehm.. kamu mens " ucap Daniel tanpa menatap Sera

Sera membelalakkan matanya, ia menoleh ke belakang. Dan benar saja, ada bercak merah di bagian rok nya. Ia lantas langsung masuk ke dalam mobil lagi.

Sera membuka tas nya, mencari-cari pembalut yang biasanya ia bawa. Tapi nihil.

Mengambil ponsel, Sera mencoba menghubungi Ani dan Lisa. Tapi mereka tidak mengangkat teleponnya.

" Masa gue harus jalan kesana sih, kan malu " gumamnya mulai panik

Sera menoleh ke arah Daniel yang dari tadi diam saja " pak! Gimana nih " ucapnya

Sera mengerutkan keningnya melihat Daniel melepas jas nya " pake ini " ucap Daniel

" Saya tembus pak, entar jas bapak kena "

" Gapapa, mobil saya juga udah kena "

" Turun, tungguin saya di toilet deket gedung A "

" Ish! Saya turun pake jas ini? Entar pada nanyain gimana "

Daniel menghela nafasnya " kamu mau semua orang liat bercak darah kamu? "

" Iya- iya, bapak jangan lama-lama! " ucapnya sembari membuka pintu mobil ia segera berlari, tak memperdulikan tatapan orang-orang yang menatapnya aneh, dirinya ingin cepat sampai di toilet

" Pak joko udah masuk belum ya? "

Ini sudah 15 menit ia di dalam toilet. Sera mengigit kuku jarinya, ia gelisah Daniel tak kunjung mengangkat teleponnya

" Bapak dimana? Saya di toilet udah lima belas menit lebih pak! , Bap- "

" Saya di luar "

Sera segera keluar dari toilet setelah panggilan dari Daniel terputus. Begitu ia membuka pintu toilet, ia terkejut karena Daniel berdiri pas di depan pintunya.

" Astaghfirullah! "

Untung saja suasana sekitar toilet sedang sepi, Daniel menatap istrinya bingung, ia lantas mengangsurkan paper bag ke sera " ini " ucapnya dan langsung pergi begitu saja

" Pak " panggil Sera cepat sebelum Daniel segera menjauh

Daniel menaikkan sebelah alisnya sebagai Jawaban

" Saya mau minta tolong "

" Apa? "

" Hari ini saya ada kuis udah pasti telat ini, saya ga mau ngulang semester " ucap Sera memasang wajah memelas

" Jadi? "

" Tolongin saya bilangin pak Joko.... "

" Iya " ucap Daniel dan segera berbalik melangkahkan kakinya cepat

_

" Serius pak ganteng yang beliin lu pembalut?! "

Sera melotot " jangan keras-keras anjir! "

" Gue penasaran deh... , Lu kan tembus berarti daleman Lo juga kena dong " ucap Ani penasaran

" Iya yah, apa jangan-jangan pak ganteng juga beliin lu cancut Ra "

Sera mengangguk kecil " iya " ucapnya

" Heh! Yang bener lu... Hahaaaaaa "

" Gabung ya adek-adek "

Sera memperhatikan sekeliling kantin, memang semua penuh hanya di meja dia yang tersisa 3 kursi , tanpa memperdulikan tingkah Sera, josan langsung mendudukkan dirinya

" Duduk no "

" Pesen apa ya no, gue mau mie goreng pesenin dong no, biar gue di kelilingi cewek-cewek cantik nih "

Reno menatap tajam josan " canda no gosah melotot gitu " ucap josan

" Kamu yang kemaren kan? Siapa ya... Ehm sera? "

Sera tersenyum canggung " iya kak "

" Ini sahabat gue mau minta nomer Lo katanya "

Reno segera berdiri dan berjalan cepat mengabaikan panggilan josan yang terus menyebut namanya

" No woi! Baperan Lu ga asik " ucap josan segera menyusul kepergian Reno

" Gue baru tau kak josan suka jail " ucap Ani

" Misal dia suka lu beneran gimana Ra ? "

Sera melirik ke arah lisa " siapa? " Ucapnya

" Ya itu tadi .. kak Reno "

" Ya gak papa "

" Heh.. gapapa gimana , pak Daniel? "

Sera menghela nafasnya " ya gapapa, gue ga bisa maksain kali sama orang yang suka ato gak sama gue "

" Masa iya gue harus marah-marah gitu? Itu hak dia kalo suka gue ato gak, kalo misal Lo pada suka gue ya... yang tadi gue bilang itu hak Lo pada "

Ani dan Lisa berpandangan, kemudian mereka menatap Sera berbarengan " big no! " Ucap mereka serempak

" Yakali anjir! Gue suka sama lo, lesbi dong " ucap Lisa

" Perumpamaan bangke! , Gue juga males kali lesbian sama Lo berdua "

" Sialan "

" Tapi gue liat matanya dia kaya ada yang beda gitu pas natap Lo Ra " ucap Ani

" Iya matakan ga bisa di bohongi "

" Kebanyakan sinetron Lo berdua! "

" Bentar deh Ra ... " Ucap Lisa sembari memegang lengan Sera, ia kemudian membalikkan telapak tangan Sera

" Lu mandi ga bersih ya, ini apa lagi bintang-bintang "

Sera terdiam, ia tak tau harus mencari alasan apa. Memang ia sengaja agar gambar bintang dari Daniel tidak terhapus. Dirinya tersenyum kembali mengingat Daniel.

" Malah senyum-senyum lagi "

" Sengaja ga gue apus "

" Jimat ya? "

" Sembarangan lu! Ini tuh gambar istimewa menurut gue, Jadi gue ga mau apus sebelum ilang sendiri " ucap Sera sembari tersenyum menatap telapak tangannya sendiri

" Serah lu lah "

" Ni! Ajarin gue masak dong " ucap Sera

" Cie..cie... Yang latihan jadi istri idaman " Ucap Lisa menggoda

" Harus dong " Kekeh Sera

***

JANGAN LUPA VOTE+KOMEN
💙

SEE U!

DosenkuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang