33

72.5K 4.8K 84
                                    

Hai hai!

Happy reading!

JANGAN LUPA VOTE+KOMEN!!

Sera langsung naik ke kamarnya ketika sampai di rumah. Mengunci pintu kamar mandi, Sera menatap dirinya di pantulan cermin.

" Kok gue deg deg an terus sih " ucapnya.

" Kudanil? Mau .. gak gak! Gue belum siap ya Allah.. "

Sera membasuh wajahnya " oke.. gapapa Ra, lu tendang ajah kalo kudanil macem-macem "

Sera menutup keran air, ia melangkah ke pintu kamar mandi dengan pelan. Dirinya sedang gugup! Ingat itu. Sera membuka pintunya.

Duk..

Sera menabrak sesuatu yang keras, ia mendongak " Aaa! Bapak ngapain! " Pekiknya.

Bagaimana tidak? Daniel, di depannya ini hanya mengenakan celana saja. Sedangkan bagian atasnya terekspos memperlihatkan dada bidangnya yang pelukable dan jangan lupakan otot-otot perutnya nya.

Sera reflek menutup matanya dengan kedua tangan, walaupun dirinya sering melihat hal seperti ini di YouTube dan lain-lain. Tapi tetap saja ini secara live. Ia malu sungguh. " pak Daniel ngapain! Jangan macem-macem ya! "

Tidak ada suara dari Daniel, Sera perlahan menurunkan tangannya dan membuka matanya " pak Daniel ih! Pake bajunya " ucapnya memalingkan wajahnya.

Sera meyilangkan kedua tangannya di depan dada saat merasa Daniel menatapnya terus " ngapain ngeliatin kayak gitu? " Ucap Sera yang masih memalingkan wajahnya.

Daniel memasang wajah datar, ia mengarahkan dagunya ke arah tangannya yang memegang sebuah kaos " saya mau ganti, minggir " ucapnya.

Sera mengerjapkan matanya, ia tanpa sadar bergeser dua langkah memberi jalan untuk Daniel.

" Kudanil punya abs " gumamnya.

" Astaghfirullah! Ngomong apa sih gue "

" Tapi itu rejeki kan, mimpi apa gue bisa liat abs langsung mwehehee kaya punya piyak pula "

Begitu mendengar suara bel, Sera melangkahkan kakinya ke arah pintu utama. Ia kemudian membuka pintunya.

" Assalamu'alaikum kak "

" Waalaikumsalam, kamu ke sini sendiri? " Ucap Sera sembari mempersilahkan Rachel untuk duduk di ruang tamu.

" Iya, di rumah sepi mamah sama papah lagi kondangan, jadi Rachel kesini deh "

" Oya.. bang Daniel mana kak? "

" Ada di atas, kamu mau minum apa? Jus mangga mau? "

" Boleh deh "

Rachel menoleh ketika mendengar langkah kaki di anak tangga. Ternyata Daniel yang sedang turun.

" Ke sini sendiri? " Ucap Daniel begitu mendudukkan tubuhnya di sofa.

" Iya.. , kok Abang ga pernah ke rumah sih, mentang-mentang udah punya istri "

" Adeknya di lupain dasar! " 

Rachel diam, ia tak tahu harus berbicara apa lagi. Sebenarnya ia ada tujuan tertentu datang kerumah Daniel. Tapi ia bingung harus memulai darimana. Karena jujur dirinya bukan tipe orang yang mudah menceritakan masalahnya pada orang lain meskipun itu keluarga nya sendiri.

" kenapa? " Tanya Daniel,  ia melihat Rachel seperti sedang gelisah, dan dirinya yakin adiknya ini pasti punya masalah. Jika bukan ia yang bertanya terlebih dahulu, pasti adiknya ini tidak akan mau cerita.

DosenkuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang