39

72.7K 5.5K 345
                                    

Sera masih duduk di ranjang klinik kampus. Di sini ia bersama Ani, Lisa, Kevin dan tentunya Reno yang mengobati lukanya.

Pintu terbuka menampilkan dua orang lelaki yang masuk tergesa-gesa membawa kantong plastik.

Vino mengambil sebotol air mineral di dalam kantong plastik kemudian mengulurkannya ke arah Sera.

" Nih Ra .. "

Sera menerimanya, ia mencoba membuka tutup botol tapi tak kunjung terbuka. Reno yang melihat itu mengambil alih membuka tutupnya.

" Makasih kak " ucap Sera.

" Lu Napa si Ra? Kepikiran apa lu nyampe begini misal lu pingsan gimana " ucap Toni.

Ani dan Lisa saking berpandangan, mereka yakin Sera seperti ini karena melihat Daniel bersama Mila.

Sera terkekeh " lebay, lagian cuma luka kecil kok. Oya btw thanks semua "

" Kayak sama siapa aja Lo " ucap Lisa.

" Udah lu mending istirahat ajah, gue temenin sama Lisa. Lagian kita juga gada kelas lagi "

" Ren Anjir! " Pekik Kevin tiba-tiba.

Reno menoleh ke belakang menatap tajam Kevin " apa? " Ucapnya.

" Balik ayo, kita ada kelas lagi "

Reno mengangguk, lalu ia pamit ke Sera dan teman-teman nya tak lupa Sera mengucapkan makasih kepadanya. Tersisa mereka berlima.

Sebenarnya Ani ingin membahas masalah tadi tapi disini ada vino dan Toni bisa kena amuk Sera nanti. Ani mengeluarkan ponselnya, ia mengetik sebuah pesan untuk Lisa agar mengusir Toni dan vino secara halus.

Lisa yang mendengar ponselnya berdering, ia membukanya. Lisa melirik Ani sebentar kenapa tidak bicara secara langsung saja?

Ani mengedipkan matanya sebagai kode, membuat Lisa mengangguk.

" Ehem.. lu berdua ga keluar? " Tanya Lisa menatap bergantian Toni dan vino.

" Ngapain? Gue sini ajah jagain kalian " ucap Toni melangkah ke arah sofa dan duduk dengan santai di ikuti vino.

" Udah... Lu pada kalo mau pulang, pulang ajah kali. Gue juga ini mau balik " ucap Sera yang sudah akan turun dari ranjang.

" Jangan Ra lu sini dulu, lu berdua pulang sana! " Ucap Lisa.

" Paan sih lu! Orang udah pw disini adem " ucap vino.

Lisa menggeram, ia berjalan mendekat dan menggeret lengan kedua pria itu kuat. Lisa menggeretnya sekuat tenaga.

" Ni bantuin gue ", Ani dengan cepat mendekat dan ikut menggeret kedua pria itu lalu segera menutup pintunya.

" Lu berdua kenapa sih? " Ucap Sera

" Lu gini gara-gara pak Daniel sama Bu Mila? "

" Ehm.. galah! "

" Gausah gengsi gitu Ra, lagian juga gue yakin si Mila itu yang keganjenan deket-deket sama orang yang jelas-jelas udah punya bini " ucap Lisa.

" Emang Bu Mila tau pak Daniel udah nikah? " Tanya Ani.

" Ya gatau juga, ya tapi pak Daniel nya kenapa tadi diem ajah liat bininya kena gelas gini. Ganteng-ganteng kok gitu huh.. "

Mendengar ucapan Lisa, Sera menunduk entah kenapa rasanya ia ingin menangis saja. Apa Daniel tidak mencintainya? Tapi seakan suaminya itu berlagak sudah mencintainya. Matanya mulai berkaca-kaca, mungkin jika ia berbicara air matanya akan jatuh.

DosenkuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang