43

79.6K 5.7K 590
                                    

Sera memakirkan mobilnya di halaman depan rumah. Ia mengernyitkan dahinya ketika melihat pintu rumah tertutup, suaminya benar-benar menguncinya? Ia hanya terlambat lima belas menit.

Sera mulai membuka pintu nya, mengetuk beberapa kali tidak ada Jawaban dari dalam. Sera tidak membawa kunci cadangan.

" Dasar kudanil! " Makinya memukul pintu membayangkan bahwa yang di pukulnya adalah wajah Daniel.

" Ngapain kamu "

Sera menoleh mendapati Daniel yang memakai kaos oblong dan celana training. Tampaknya Daniel habis lari sore. Sera melirik paperbag yang ada di genggaman tangan kanan Daniel.

" Mas abis kemana? Itu apa? "

" Gatau "

" Kok gatau "

" Dari Bu Lila istrinya pak Niko tetangga sebelah " ucap Daniel sembari mengangsurkan paper bag ke arah Sera.

Sera menerimanya, ia membukanya ternyata isinya kue kering " kok bisa di kasih? "

Daniel memilih membuka pintu tidak menanggapi pertanyaan sang istri, " mobilnya taruh di garasi "

" Iya "

Sera duduk di meja makan, ia membuka kue kering yang tadi Daniel bawa. Sera mulai memakannya " gila! Enak " ucapnya terus mengunyah.

Mata Sera melirik Daniel yang sedang meminum air putih " Bu Lila umur berapa? " Tanya Sera. Ia berekspektasi bahwa belian seumuran atau cuma berbeda beberapa tahun saja dengannya. Kalau memang iya Sera berniat ingin mengakrabkan diri dan meminta di ajarkan untuk membuat kue seperti ini.

" Sama kayak mamah " ucap Daniel membuat Sera membelalak, ia pikir Bu Lila sepantaran. Pantas saja Daniel memanggilnya dengan sebutan ' ibu '.

Daniel meletakkan segelas air putih di samping Sera " minum " ucapnya.

" Makasih "

" Buatin saya jus jeruk, saya mandi dulu " ucap Daniel langsung naik ke arah tangga.

Dering ponselnya berbunyi, Sera meliriknya ternyata Lisa yang menelpon.
" Apa? " Ucapnya begitu mengangkat.

" Kak Reno ga mau di bayar  "

" Yaudah duitnya buat lu "

" Jangan lah gue ga enak, ternyata abis banyak. gue kembaliin ke lu entar lu ajah ya yang kasih ke dia "

" Lo berdua ajah kasih ke kak Reno besok "

" Lu ajah tapi entar gue temenin deh janji! "

Sera menghela nafasnya " iya iya entar besok gue kasih ke dia "

" Ngasih apa ke Reno? "

Sera langsung mematikan ponselnya begitu mendengar suara Daniel. " Kasih duit " ucapnya.

" Duit apa? Kamu ada utang sama dia? "

Sera mengerutkan keningnya, sejak kapan suaminya jadi sekepo ini. " yakali utang! Jadi, Kafe tadi itu punyanya kak Reno. terus aku nitipin duit ke Lisa biar dia yang bayar tapi kak Reno nya ga mau, si Lisa minta Sera besok yang ngasih "

" Besok saya yang ngasih "

Sera membelalak kaget mendengar ucapan Daniel. Nanti apa yang di pikirkan Reno coba?

" Gausah, Sera ajah sama Ani sama Lisa " ucapnya.

Daniel akhirnya mengalah " jangan lama-lama sama dia " ucapnya.

" Emang kenapa kalau lama-lama? Cemburu ya? "

Daniel langsung mengedarkan pandangannya ke arah lain. Sera lagi-lagi terkekeh melihat telinga Daniel yang mulai memerah.

_

Sera menoleh ke samping, Daniel sudah terlelap sedangkan dirinya tidak bisa tidur. Ia beberapa kali merubah posisi membuat Daniel terbangun dari tidurnya.

" Kenapa? "

Sera terlonjak kaget mendengar suara Serak khas bangun tidur " gak papa " ucapnya.

" Tidur "

Sera merubah posisinya menghadap Daniel, sehingga sekarang posisi mereka saling berhadapan. Ia terus memandangi wajah Daniel, ia baru sadar suaminya ini memiliki hidung yang mancung dan jangan lupakan alisnya yang tebal di liat dari dekat Daniel menjadi lebih terlihat tampan.

Tiba-tiba Daniel membuka matanya membuat Sera berdehem salah tingkah.
" Saya bilang tidur " ucapnya.

Sera dari tadi melamun merangkai kata yang akan ia ucapkan ke Daniel. Sera duduk ia menyandarkan kepalanya.

" Ehm.. mas bener-bener gapapa? "

Daniel mendongak, ia mengucek matanya sejenak. Ini sudah tengah malam ia masih mengantuk dan istrinya malah mengajaknya mengobrol.

" Apa? " Ucap Daniel, karena tadi ia kurang jelas apa yang di katakan istrinya.

" Sera.. ehm.. Sera udah siap " ucapnya. Ia sudah memikirkan nya, mungkin tidak apa-apa.

" Tidur " hanya itu tanggapan Daniel.

" Sera beneran udah siap "

" Hm "

Sera menatap tidak percaya, Daniel malah kembali memejamkan matanya. Ini tidur apa pura-pura?

" Apa Sera tidak menarik? " Ucap Sera, ia merasa sedikit tersinggung dengan sikap Daniel.

Daniel menghela nafasnya, ia ikut bersandar dan kini mereka duduk bersama di atas ranjang " saya hanya ingin kamu tidak terpaksa, bukan seperti yang kamu ucapkan tadi "

Daniel menarik kaki Sera hingga kini istrinya terbaring " tidur " ucapnya.

Sera berpikir sejenak semoga yang di lakukannya kali ini benar. Sera mengarahkan tangannya ke arah Daniel yang berbaring. Jari tangannya mulai menari-nari di atas dada Daniel.

Daniel menggeram, ayolah ia juga laki-laki normal " Sera.. " Ia langsung menghentikan tangan istrinya.

" Jangan main-main sama saya " ucapnya langsung mengurung sang istri.

Sera mencoba menatap mata Daniel yang menatapnya intens " Sera udah siap kalau ehm.. mas Daniel mau ngambil haknya malam ini "

" kamu..  hmptt! " Sera segera memotong ucapan Daniel dengan mengecup bibir sang suami.

Sera melepaskan ciumannya, sedangkan Daniel terdiam dirinya masih kaget dengan tindakan sang istri.

"  ini udah jadi kewajiban sera. Maaf kalo selama ini Sera egois "

Daniel menatap Sera dalam kemudian ia mulai mendekatkan bibirnya ke bibir Sera. Ia melumatnya sejenak.

" Jangan salahkan saya jika tidak bisa berhenti " ucapnya tepat di telinga sang istri. Lalu ia mulai mencium bibir Sera dengan kasar dan menuntut.

Sera memejamkan matanya merasakan bibir Daniel yang menari-nari di atas bibirnya. Perlahan tapi pasti, bibir Daniel turun mengecup leher Sera. Sedikit menggigitnya meninggalkan bekas kepemilikannya di sana.

Baju tidur yang Sera kenakan kini sudah ada beberapa kancing yang terlepas karena Daniel mulai mencari bagian yang sudah lama ia inginkan.

Selanjutnya? Tutup pintu terserah mereka mau ngelakuin apa:)

***

Silahkan bayangkan sendiri yang terjadi selanjutnya hahaa!

Maapkan kalo gak sesuai ekspektasi kalian
Author masih di bwh umur hahaha!!

JANGAN LUPA VOTE+KOMEN!!

See u!
💙

DosenkuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang