《🌧》《 ~ 26 ~ 》《🌧》

776 86 17
                                    

Di pagi yang cerah ini, Yeonjun serta Soobin sudah mendapatkan berita buruk bagi keduanya. Bagaimana tidak? Orang tuanya yang akan pulang esok malam. Hal tersebut membuat Soobin semakin takut jika kedua orang tuanya tidak menerima hubungan mereka.

Tak berselang lama, Soobin melepaskan pelukannya dari sang kakak. Keduanya tengah berada di ruang tamu sekarang.

"hyung"

"ya?"

"Kai mengajakku untuk pergi berjalan-jalan nanti sore, apakah boleh?" Yeonjun mengangguk.

"tentu saja boleh" setelahnya Ia mencuri kecupan di dahi Soobin.

"jangan terlalu dipikirkan, hyung janji mereka akan setuju dengan ini" ucapnya yakin membuat sang adik menatapnya, lalu mengangguk sambil tersenyum.

"terima kasih hyung" Yeonjun hanya bisa mengangguk-anggukkan kepalanya.

"kau tidak memiliki tugas?" Soobin menggeleng.

"aku sudah mengerjakan semuanya"

"bagaimana dengan lomba-lomba mu?"

"diserahkan ke yang lain kata Kai" Yeonjun mengangguk paham.

"kalian akan pergi kemana nanti?" Soobin berpikir sebentar lalu mengedikkan bahunya tak tau.

"entah, mungkin hanya menikmati waktu sore saja" Yeonjun tersenyum lalu mengangguk.

Setelahnya, keduanya fokus terhadap acara televisi. Entahlah apa yang sedang mereka tonton itu.

"hyung tidak ada kelas hari ini?" Yeonjun menggeleng.

"kebetulan hari ini dosen sedang sibuk, jadi diliburkan dulu"

Soobin mengangguk paham lalu kembali menonton acara tv. Yeonjun mengambil ponselnya yang bergetar dari meja. Ia lantas menyalakannya dan membukanya, menampilkan lockscreen bergambar sang adik yang tengah tertidur serta beberapa notifikasi. Ia lantas membuka notifikasi dari Taehyun terlebih dahulu.

Taehyun Cebol

|Jun
|Juned
|Junaedi
|Jawab
|Gak jawab gua bakar rumah lo

Sabar Taehyun pacarnya Beomgyu|
Napa?|

|Gapapa

Anjing lo|

|Santai bro🤙
|Gua mau ngomong sama lo, bareng sama Beomgyu juga

Kapan? Ngomongin apa?|

|Masalah lo sama Soobin
|Sama Yeji juga

Hah? Masalah apaan?|

|Yang narkoba kemarin

Ohh boleh, kapan?|

|Kai ngajak Soobin buat main

Ya|

|Pas mereka keluar, kita obrolin

Siap kapten!|

|Gak usah kayak gitu, jijik gua bacanya

Aelah biasanya juga kek gitu|

|Lo udah mau jadi bapak, jangan kek bapak-bapak fesbuk

Ck, iya iya|

|Ntar sore jam 3, gua, Beomgyu sama Kai ke rumah lo

Sip|

|Siapin makanan

Anjing lo jadi sahabat|

"siapa itu hyung" tanya Soobin dengan nada yang kesal dengan jempol yang sibuk memencet tombol remot tv dan matanya fokus terhadap acara-acara tv yang terus bergantian.

Yeonjun tersenyum sebentar "kau cemburu?" Soobin menggeleng acuh. Meski hatinya penasaran dan marah karena bisa saja sang kakak tengah bertukar pesan dengan mantannya.

"tenang saja, hyung hanya sedang berkirim pesan dengan Taehyun" Soobin membulatkan mulutnya meski masih tidak percaya. Yeonjun hanya bisa tersenyum sambil menggeleng-gelengkan kepalanya karena tingkah sang adik.

"kamu sama Kai mainnya kapan?"

"katanya Kai yang datengin Soobin, jadi gak tau kapan, paling pas pulang sekolahnya nanti(?)"

Ting tong~

Ting tong~

Keduanya terdiam. Yeonjun menatap sang adik sebentar. Lalu setelahnya beranjak menuju pintu depan. Sembari berpikir siapa yang membunyikan bel. Karena tidak mungkin orang tuanya, Taehyun juga tidak mungkin.

Cklek

Bruk

Yeonjun terkejut sesaat yang memencet bel dengan seenak hatinya memeluk tubuhnya. Untung saja Yeonjun sigap, jadi tubuh tersebut tidak jatuh ke lantai.

Dari baunya, Yeonjun mengenalinya, rambutnya yang berwarna coklat legam dan di saat Yeonjun tengah mengidentifikasikan orang tersebut, atau lebih tepatnya wanita tersebut. Ia mendongkak menatap Yeonjun dengan mata sembabnya.

"Y-Yeonjun!"

Teriakannya menggelegar di segala sudut rumah. Membuat Soobin yang tengah menonton televisi terganggu. lantas Ia beranjak dan pergi menemui sang kakak.

Sesampainya di sana, didapatnya sang kakak yang tengah mengelus kepala seorang wanita yang sudah dipastikan 'orang itu' pikirnya. Lantas Ia bergegas mendekati sang kakak dan menarik bajunya agar menjauh. Menampilkan wanita berpakaian cukup keren dan mukanya yang memerah karena menangis.

"kau kenapa?" tanya Soobin tak acuh.

"a-aku mohon~"

Ucapnya pelan di sela isakannya. Lantas Yeonjun menuntun Yeji untuk duduk sebentar di sofa ruang tamu dan menceritakan ada apa yang terjadi.

Ya, wanita tersebut Yeji, mantan kekasih Choi Yeonjun atau kakak dari Soobin yang kini tengah menatap jijik sang mantan dari kakaknya itu.

"kau kenapa, hm?" tanya Yeonjun lembut sembari mengusap lembut pundak Yeji. Soobin yang baru duduk di samping sang kakak pun merasa jijik melihatnya.

"kau ingat saat kita berpesta bersama?"

Yeonjun mengangguk meski Ia sebenarnya tau apa yang terjadi saat itu. Namun entah kenapa Yeonjun mau saja mendengarkan keluh kesal sang mantan. Sang adik yang di sampingnya tak Ia perdulikan sama sekali.

"kau ingatkan kita... bermain?"

Yeonjun mengangguk lagi. Ia mulai merasa iba pada sang mantan kekasih. Padahal sudah jelas itu adalah ulah sang mantan.

"Yeonjun... aku hamil" Soobin dan Yeonjun membelalakan matanya tak percaya.

"k-kau yakin itu anakku?" Yeji mengangguk pasti.

"ya! Tentu saja! Aku belum pernah melakukannya dengan siapapun sebelumnya!!" teriaknya di sela isakan.

Yeonjun yang iba langsung saja memeluk sang mantan dan benar-benar melupakan bahwa ada sang adik di sampingnya.

"ekhem!" deheman Soobin tak diedahkan oleh keduanya.

Yeonjun malah melepaskan pelukannya dan menatap sang mantan penuh iba. Ia terus mengelus pundak bergetar itu seraya melontarkan beberapa kata penenang.

"kumohon Yeonjun... a-aku tak tau harus bagaimana lagi... orang tuaku mengusirku.. dan hiks" lagi, Yeji menangis. Entah sudah bulir keberapa Ia mengeluarkannya.

Soobin yang tak dianggap dan sudah merasa sangat kesal pun pergi meninggalkan keduanya. Mendiamkan sang kakak dan mantannya berpelukan ria. Ia pun cepat-cepat membereskan barangnya dan pergi begitu saja dari rumah.

We Are Brother!Nơi câu chuyện tồn tại. Hãy khám phá bây giờ