《🦊》 《~ 04 ~》《🦊》

1.4K 178 9
                                    

Keduanya saling melambaikan tangan saat mereka harus berpisah karena berbeda gedung dan jurusan. Yeonjun langsung memasuki gedung fakultasnya. di depan kelasnya saat ini, ada sahabat-sahabatnya yang sudah menunggunya daritadi. Yeonjun berlari mendekati para sahabatnya yang tengah memandanganya sembari tersenyum kecil.

“nganterin Yeji dulu?” Yeonjun mengangguk.

“tadi nganter Soobin dulu baru Yeji” keempat orang di hadapannya mengangguk.

“dosen belum masuk?” tanyanya saat di lihat-lihat di kelas juga masih cukup kosong.

Pemuda berambut merah menggeleng “belum, gak tau juga kenapa”

“tumben banget tuh dosen telat” ucap si mata sipit berbibir lebar dan mendapati anggukan setuju dari yang lain.

“mana kelas masih kosng lagi”

“tumben banget”

“ya udah, kantin?” ajak Yeonjun dan keempat sahabatnya mengangguk. Kelima sahabat itu kini tengah berjalan ke arah kantin sembari berbincang ringan, tak lupa dengan canda tawa yang mengisi lorong sepi itu.

Keduanya langsung duduk di salah satu meja bundar yang kebetulan kosong. Kebetulan juga cukup dekat dengan kios yang sering mereka datangkan. Salah satu dari mereka mengeluarkan satu bungkus rokok dan korek dari saku celanyanya. Ia lalu mengambil satu batang rokok lalu menjepitnya di belahan bibirnya.

“pada mau gak?” tanyanya sembari menodongkan bungkusan rokok ke sahabat-sahabatnya. Kedua pemuda lain langsung mengambilnya.

“Taehyun? Yeonjun?” yang di tanya menggeleng.

“tumben” ucapnya smebari menyalakan korek lalu mendekatkannya ke rokok yang tercapit di bibirnya.

Yeonjun tersenyum miring “gua udah dilarang sama adek gua” ucapnya lalu menyesap minuman yang di berikan oleh ibu kantin. Ibu kantin dari kios yang sering mereka temui memang sudah hapal dengan pesanan dan kelakuan mereka berlima. Mengakibatkan ibu kios tersebut juga harus bersiap siaga untuk menyambut kedatangan mereka dengan pesanan yang sering mereka pesan.

“lo Hyun?” Taehyun menaik-turunkan bahunya.

“gua pengen berhenti aja” ucapnya membuat keempat orang di sekitarnya terkejut dan sontak menatap pria kecil itu.

“Hyun? Lo sehat?” tanya salah satu dari mereka lalu menempelkan pada dahi Taehyun.

Taehyun menepis tangan tersebut kasar “gua sehat!” ucapnya tegas dan membuat yang lainnya terkekeh.

“trus kenapa berhenti?” Taehyun tidak menjawab dan mulai menyesap minumannya. Membuat keempat pria di sekitarnya jengah dan mengalah pada pria berambut merah yang pintar itu.

“Taehyuniieee~!!” pekik menggemaskan datang tak jauh dari tempat mereka. Membuat kelima pria itu menoleh ke asal suara dan salah satu diantaranya sedang menahan senyumnya.

Pria menggemaskan tadi mulai mendekati meja mereka dan terkejut sedikit “o-oh? Hawii!!” sapa pria imut nan menggemaskan itu sembari melambaikan tangannya ke arah lima pria yang tengah terduduk. Pria itu mulai mendekatkan dirinya ke orang yang Ia panggil tadi.

“Taehyuniee~ aku membuatkanmu bekal! Di makan ya! Awas kalau gak di makan!!” ucap pria itu membuat keempat pria yang menatap kedua orang yang terlihat seperti sepasang kekasih itu menahan gemasnya.

Taehyun tersenyum kecil “iya-iyaa nanti aku makan” ucapnya lembut dan menatap pria di depannya yang tengah tersenyum itu.

“sini duduk” ajak Taehyun sembari menepuk pelan kursi kosong di sebelahnya. Namun Beomgyu menolak, Ia menggelengkan kepalanya.

“aku masih sibuk Taehyunie~ lain kali aja ya!” ucapnya riang. Taehyun hanya bisa mengangguk lalu berdiri hanya untuk mengusap pelan pucuk kepala si imut di hadapannya.

“semangat ya Beomiee~” ucap Taehyun lembut lalu kedua pasang mata itu saling menatap dan membuat keduanya tersenyum. Pria yang di panggil Beomie tersebut mengangguk lalu mencium pipi kanan dan kiri pria tampan di hadapannya.

Ia lalu berlari sembari berdadah-dadah ria ke arah Taehyun. Taehyun pun membalasnya dan juga senyum di wajah tampannya.

Setelah Beomie itu menghilang dari pandangan matanya karena telah berbelok ke kanan, Ia lantas kembali duduk ke tempatnya dan kembali menyesap minumannya. Mendiamkan sahabatnya yang terdiam membeku karena adegan yang membuat keempat orang itu terkejut sekaligus penasaran.

“biasa aja liatinnya” ucap Taehyun dengan pandangan yang mulai fokus ke arah ponslenya.

Keempat pria tersebut berusaha untuk berbicara, namun karena keterkejutannya membuat keempat orang itu bungkam seketika. Seperti baru melihat hantu di hadapannya dan membuatnya hanya bisa terdiam dan berteriak karena panik seketika.

“Taehyun?” panggil salah satu dari mereka yang bernama Jeno.

“apa?” sahut Taehyun datar masih dengan menatap ponsel berkamera tiga miliknya.

“s-santai bro, yang tadi tuh siapa? Imut banget gemes guaa!!” pekik Mark.

“Hyun siapa sih?? Pacar lo? Gua pepet ya?” ucap Hyunjin tepat di sebelah Taehyun.

“Hyun ceritain ke gue” ucapan Yeonjun dengan nada mengintimidasinya. Dan beberapa pertanyaan lainnya yang mereka lontarkan membuat Taehyun jengah sendiri.

“dia punya, gue lo pada jangan ngambil” final Taehyun dan berhasil membuat keempat pria di depannya sontak terdiam karena terkejut neski masih penasaran. Detik setelahnya, ponsel mereka berbunyi dan bergetar bersamaan. Membuat pemilik ponsel langsung mengambil dan membuka ponsel milik masing-masing.

“udah dateng aja si dosen”

“kira gua bakal libur”

“padahal kalau kosong bisa gua pepet tuh si manis punya Taehyun” Taehyun yang mendengarnya langsung memukul punggung milik pria di sebelahnya.

“jangan macem-macem lo!” ancam Taehyun sambil menunjuk-nunjuk pria di sebelahnya –Hyunjin.

“ya udah ayo!” kelimanya lantas mengangguk, tak lupa membayar pesanan mereka terlebih dahulu ke ibu kios kantin. Setelahnya kelimanya berbincang sembari berjalan santai ke gedung jurusan mereka.

Yeonjun masih berkutat dengan ponselnya sedaritadi. Membalas pesan dengan sang kekasih sambil tersenyum-senyum seperti orang gila.

Cutie Pie

Besok gak sibuk kan?|

|Nggak kok
|Kenapa emangnya?

Mau nginep di rumah aku?|

|Emang gak apa-apa?

It’s okay baby😉|

|Ok! Besok kamu langsung ke ke rumah aku aja ya?

Ok sayang😉👍|

|Love u😘

Love u to😘|

Yeonjun lantas menyimpan ponselnya di saku celananya setelah selesai mengirim pesan ke kekasihnya. Ia langsung tersenyum mengingat sang kekasih mau menginap di rumahnya. Rencana pertamanya berhasil, bukan hanya Yeonjun tapi juga orang di sebrang sana.

We Are Brother!Where stories live. Discover now