《❗》 《~ 06~》 《❗》

2.2K 186 42
                                    

Brak

“BINNIE!!” teriaknya di saat sang adik tengah bergerak gelisah di atas kasur.

aanghh hyungieehh” desahan dari mulut sang adik yang masuk ke pendengaran Yeonjun. Yeonjun sontak terkejut, karena benar saja adiknya itu diberi obat perangsang oleh kekasihnya. Mungkin inilah alasan sang kekasih pulang dan tidak jadi menginap.

“hyungiee~ panashh ahh” bisa Yeonun lihat sekarang bahwa adiknya sedang mengusap sensual seluruh bagian tubuhnya. Yeonjun bingung, Ia harus membantu adiknya. Namun hanya satu cara agar adiknya hilang dari efek obat tersebut. Menyetubuhinya. Yeonjun benar-benar tak mau melakukannya, meski Ia tau Soobin itu biseksual. Namun kekhawatiran Yeonjun yang terbesar adalah jika mereka saling jatuh cinta setelahnya.

“hyungiee~ tolong Binnie~” rengeknya di sela desahan. Melihat sang adik yang tersiksa, mau tak mau Ia harus membantunya menghilangkan efek obat tersebut. Yeonjun lantas menaiki kasur dan mengkukung tubuh adiknya. Yeonjun sedikit mengusap pelan pipi sang adik dan membuatnya meloloskan desahan dari mulutnya. Yeonjun semakin merasa bersalah jika Ia menyetubuhi sang adik.

“hyungieee~ t-tolonghh B-Binnieehh” karena merasa kasihan, akhirnya Yeonjun lebih memilih membantu sang adik untuk menghilangkan efek dari obat tersebut.
Yeonjun mulai membuka baju Soobin dengan cepat. Sentuhan dari kulit tangan Yeonjun dengan kulit dari tubuh Soobin, membuat sang adik meloloskan desahan kembali. Yeonjun belum benar-benar terangsang sebenarnya, karena dia ini straight. Meski adiknya memiliki postur tubuh yang seksi di mata para dominan, tapi Yeonjun tetap tidak merasa terangsang.

Alhasil karena dirinya yang belum merasa berada pada puncak nafsunya, Ia akhirnya melumat bibir sang adik. Soobin yang sensitif karena efek obat pun langsung mendesah yang membuat Yeonjun memasukkan lidahnya. Lidah itu menulusuri mulut hangat dari sang adik. Yeonjun langsung memainkan lidahnya, mengabsen segala gigi rapih milik adiknya, sedikit menggerakkan lidahnya di dinding-dinding mulut agar memberikan fraksi bagi dirinya dan sang adik, dan terakhir bergelut dengan lidah sang adik.

Bunyi kecipak dari cumbuan panas tersebut mengisi seluruh ruangan. Dengan suara desahan dari Soobin yang mulai meninggi bagaikan suara seorang wanita, cukup membuat celana pendek Yeonjun sesak. Yeonjun terus mencoba membuat dirinya sendiri terangsang. Ia mulai melepaskan pangutang yang menghasilkan jembatan saliva lalu mulai menciumi rahang dan turun ke leher Soobin. Tak peduli Soobin adalah adiknya atau bukan, Ia membuat tanda kepemilikan di sana.

Yeonjun tau Soobin adalah adiknya, namun anehnya Ia menyukai ini. Entah mengapa menyetubuhi sang adik bisa membuatnya bahagia. Ia lantas menuruni cumbuannya ke dada sang adik lalu melumat salah satu puncak dada sang adik. Dengan sau tangannya bermain di nipple yang lainnya. Soobin langsung saja mendesah hebat di saat sang kakak memberikan fraksi tersebut.

Yeonjun akhirnya sudah mulai merasakan kepemilikannya yang setengah tegang di bawah sana. Lantas Ia melucuti celana serta celana dalam sang adik. Soobin hanya bisa pasrah dan hanya menerima perlakuan sang kakak. Yeonjun mengangkat kedua kaki sang adik lalu menekuknya. Ia lantas memberhentikan kecupan terhadap tubuh sang adik lalu melepaskan pakaian yang masih terpakai miliknya, menampilkan otot-ototnya yang sudah terbentuk.

Soobin meneguk ludahnya di saat mata sayunya melihat ke arah tubuh sang kakak. Yeonjun menatap sebentar sang adik lalu mengecup bibirnya.

“maafkan hyungie baby” lirih Yeonjun dan Soobin cepat-cepat menggeleng.

“tak apa hyungie~ t-tapi tolong bantu Binnie~” rengek Soobin memnita bantuan membuat Yeonjun melanjutkan kegiatannya.

Yeonjun memasukkan satu jari ke mulut sang adik “lumat” titah Yeonjun dan Soobin langsung melumatnya. Setelah di rasa cukup, Yeonjun lantas menarik jarinya dan langsung memasukkannya ke lubang milik adiknya. Membuatnya mendesah seketika.

“h-hyungiee~ anghh.. s-sakithh..” desahan Soobin yang tinggi seperti wanita berhasil membuat Yeonjun mencapai puncak nafsunya. Ia lantas meng-in-out-kan jarinya dan berhasil membuat sang adik mendesah kuat.

ahh hyungieehh mmhh

shh” desis Yeonjun karena menahan hasratnya untuk langsung memasukkan miliknya. Ia tak mau menyakiti adiknya, maka dari itu Ia harus menunggu agar sang adik terbiasa akan miliknya nanti. Yeonjun yang melihat muka lelah Soobin karena kenikmatan pun memasukkan satu jari lagi lalu melanjutkan menumbuk lubang hangat sang adik.

anghh h-hyung nyaahh..” desahan Soobin di saat jari jemari sang kakak menyentuh titik nikmat sang adik. Yeonjun lantas memasukkan jari lagi dan menjadikannya tiga jari miliknya terdapat di lubang Soobin. Gerakan tangan Yeonjun membuat Soobin semakin mendesah kuat.

hyngieehh m-mau.. ahhh.. pipisshh” Yeonjun lantas melepaskan jarinya dan membuat Soobin kecewa seketika.

AANGHH!!” desahan kuat dan keras itu lolos di karenakan Yeonjun yang tiba-tiba memasukkan miliknya ke dalam lubang hangat adiknya.

hyunghh lebih aahh lebih cepatthh aahhh..” Yeonjun tersenyum menyeringai melihat sang adik yang tengah berada di kukungannya. Meski tubuh Soobin belum menyesuaikan barang asing di dalamnya, Ia langsung memilih memuaskan hasratnya. Meski terasa sakit, namun dengan cepat Soobin langsung merasakan nikmat.

anghh h-hyungiee~ d-di sanahh” jalang sekali adiknya ini, pikir Yeonjun. Meski begitu, Yeonjun tetap menyukainya. Sial apakah Ia mulai menyukai adiknya sendiri? Adik kandungnya? Yeonjun tak mengedahkannya, karena jujur, Soobin lebih cantik ketimbang wanita di manapun saat ini, sekaligus mengalahkan kekasihnya, Yeji. Ahh terpikirkan Yeji, Ia kembali merasa marah, karena dirinya lah, Ia dan adiknya harus berakhir seperti ini.

AAKKHHH!! H-HYUNGIEE!! P-pelan tolong hikss..” sial Yeonjun terbawa amarahnya. Ia lantas melumat bibir sang adik agar menenangkannya.

Soobin terlihat sudah tenang, lantas Yeonjun membuat tanda kepemilikan kembali di leher sang adik. “hyungie~ tolong b-bergerak” setelah Yeonjun menyadari bahwa sang adik kesakitan karena Ia tersulut amarahnya, Ia memberhentikan menumbuk sang adik. Yeonjun baru tersadar akan hal itu. Lantas Ia mulai melanjutkan menumbuk kembali kepemilikannya di dalam sana.

“hyungiee~ lebih cepat kumohon” pinta Soobin dan Yeonjun mulai menumbuknya semakin keras. Yeonjun terus memberikan fraksi lebih pada tubuh sang adik. Mulai dari menciumi lehernya, lalu turun ke dadanya, dan memainkan nipple sang adik. Memilinnya, menariknya dan menekannya. Tak lupa juga Ia membuat tanda kepemilikan baru di leher, dada dan juga di bahunya karena sudah penuh. Hal tersebut tentu saja membuat sang adik terus-terusan menyakar punggungnya.

angghh hyungiee~ p-pipishh aahh..” Yeonjun mempercepat lajunya untuk mencapai titik putihnya sendiri dan adiknya.

Tak lama kemudian, Ia dan adiknya keluar bersamaan. Dengan sang adik yang keluar mengenai perut sang kakak, dan Yeonjun yang keluar di dalam lubang hangat sang adik.

Soobin yang lelah langsung saja tertidur dan Yeonjun ikut tidur di samping sang adik. Yeonjun yang diam dan menatap sang adik, merasa senang sekaligus kesal. Ia senang karena bisa melihat betapa cantiknya sang adik, namun Ia juga kesal karena telah menyetubuhinya dan mungkin... menghamilinya.





~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Notes:

Ngetik apa aku :') btw maaf yaw kalau jelek, first time soalnya:')

Sumpah malu bangat pas ngetiknya:')

We Are Brother!Donde viven las historias. Descúbrelo ahora