《❗🦊❗》 《~ 20 ~》《❗🦊❗》

1.4K 74 23
                                    

Setelah beberapa menit di perjalanan, akhirnya Ia sampai. Yeonjun memencet bel rumah Hyunjin saat Ia telah sampai di kediaman rumah yang terlihat penuh dan mengeluarkan suara berisik itu.

"Yeonjun.. akhirnya lo dateng! Yuk masuk" Yeonjun pun segera masuk mengikuti Hyunjin yang sudah berjalan duluan.

Malam ini Yeonjun bisa melihat banyak wanita dan pria pihak bawah memakai pakaian yang mengoda dirinya. Ada yang hanya memakai tanktop, ada yang memakai bikini, ada yang memakai pakaian yang lebih ketat lagi dari yang lainnya. Hingga puting payudara, paha mulus dan tubuh mulus lainnya terekspos dan terlihat jelas oleh mata Yeonjun. Namun Ia harus terus bertahan karena Ia harus menjaga adiknya itu.

"waahh!! Yeonjun!!" seru Jeno saat Yeonjun dan Hyunjin sampai di dapur pemilik rumah.

“ayo Jun! Minum!!” tawar Mark namun Yeonjun menolak. Teman-temannya pun mengerti dan menjauhkan Yeonjun dari alkohol.

"gimana lo sama yang baru, Jen?" tanya Hyunjin pada Jeno.

"ya gitu" jawabnya yang seadanya karena mungkin kesadarannya sudah setengah hilang.

"ini semua kelas di ajakin?" tanya Yeonjun kepada Hyunjin yang saat ini sedang memperhatikan lekuk tubuh para teman-temannya di sana.

Hyunjin mengangguk "ditambah sama kelas-kelas lain" ucap Hyunjin. Cukup lama keduanya larut dalam pembicaraan tentang hal-hal abstrak hingga lupa bahwa mereka tengah mengadakan pesta.

"sayang banget si Taehyun gak ke sini” ucap Hyunjin yang sudah mulai kehilangan kesadarannya karena alkohol yang sudah Ia minum itu.

"lebih fokus sama pacar"

"adik lo gimana Jun?" tanya Hyunjin.

"aman-aman aja, lagian dia ngebolehin gua buat main ke sini, asalkan gak minum alkohol" Hyunjin mengangguk.

"kamu gak mau ikutan Jun?"

"gak, di sini aja"

"gak mau nunjukkin skill dance?"

“nggak, ngapain juga"

“ehh kita kesana dulu ya!! Mau main!!” ucap Mark dan langsung pergi dengan Jeno. Hyunjin pun ikut bersamanya dan menghasilkan dirinya sendirian di sini. Dari belakang Yeonjun, Yeji diam-diam memerhatikannya. Dengan segera Ia mendekati sang pujaan hati, meski sudah memiliki yang baru.

“Junnie!” pekik Yeji dan membuat Yeonjun terkejut saat tengah memainkan ponselnya.

“Y-Yeji?”

“aku gak mabuk kok, santai aja!” ucapnya sembari menepuk pelan bahu Yeonjun, Yeonjun hanya tersenyum kecil dan berusaha memalingkan wajahnya dari Yeji.

“gimana adik kamu?”

“sehat-sehat aja, kenapa?”

“ya gak papa, dia kan imut, sayang banget kalau ada yang mau nyakitin”

“minum Jun!!” pekik Yeji riang semabri menyodorkan alkohol.

“gak, Soobin marah nanti kalau aku minum-minum gini” Yeji mengangguk.

“mau aku ambilin apa?”

“gak usah”

“aku ambilin minum ya?”

Yeonjun akhirnya pasrah dan mengangguk “ya” Yeji pergi sembari menyeringai.

Yeji pun pergi ke dapur yang tidak bisa Yeonjun lihat dan menyiapkan minuman untuk Yeonjun. Dengan sengaja Yeji menambahkan obat perangsang di minuman Yeonjun. Yeji menyeringai ketika obat perangsangnya sudah tercampur. Dengan segera Yeji kembali ke ruang tamu sambil membawa minuman dan cemilan untuk menemani mereka selama di sini.

We Are Brother!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang