《☁️》 《~ 18 ~》《☁️》

726 95 1
                                    

Sore sudah tiba. Yeonjun kini sedang mengambil kunci mobilnya. Memasang jaket kulit hitamnya lalu pergi ke garasi mobilnya. Ia lantas memasuki mobilnya dan langsung menyalakannya. Setelah mendiamkan beberapa menit, Ia melajukan mobilnya menuju sekolah sang adik.

Kai, Beomgyu serta Taehyun sudah pulang dan tidak menginap di rumahnya lagi. Ia meminta mereka untuk tak perlu mencemaskan dirinya serta sang adik. Maka dari itu, mereka memilih untuk pulang dengan sedikit adanya kecaman dari kekasih Taehyun –Beomgyu.

Selang beberapa menit, akhirnya Ia sampai. Memasukkan mobilnya ke dalam lingkungan sekolah dan memarkirkan kendaraannya. Menunggu dari dalam mobil sembari memberitau sang adik melalui ponselnya. Setelahnya Ia melihat-lihat keadaan sekolah sang adik sembari menunggu batang hidung bayi kelinci itu muncul.

Sedikit mengingat perkataan mengenai larangan percintaan adik kakak, membuat dirinya bingung seketika. Bagaimana kelanjutan dari cerita mereka? Apakah kedua orang tuanya akan setuju atau malah melakukan hal-hal lainnya?

Yeonjun mendesah kesal. Ia menyenderkan tubuhnya ke kursi jok pengemudi. Memejamkan matanya memikirkan bagaimana cara agar kedua orang tuanya mau menerima takdir yang telah Ia buat.

Terpikir sang mantan kekasih, Ia sudah menceraikannya tadi pagi di saat mereka bertemu. Wanita itu berteriak meringis sembari menangis. Kesan alay yang sudah pasti terpatri di pikiran orang-orang yang melihatnya.

Tiba-tiba kaca pintu mobil itu bersuara. Membuat Yeonjun membuka matanya dan menoleh. Mendapati sang adik tengah mengetuk kaca pintunya. Ia lantas membuka kunci mobil dan Soobin pun masuk dengan senyum di wajahnya.

“halo hyungie~” sapanya lembut dengan mukanya yang sedikit masam.

“kamu kenapa?” tanya Yeonjun khawatir sembari mengelus pucuk kepala sang adik.

Soobin tersenyum lalu menggeleng “gak papa hyung, memangnya kenapa?” Yeonjun cepat-cepat menggeleng. Ia lantas menalakan mobilnya dan mulai melajukan mobilnya.

“hyung” yang di panggil hanya berdehem sebagai respon.

“kita mau belanja dulu kan?” Yeonjun mengangguk dan Soobin tersenyum lebar.

“padahal kan kemarin lusa Kai sama Binnie udah jajan, kenapa belanja lagi?”

“hyung cuman mau aja, sekali-kali, kita kan jarang kayak gini” Soobin mengangguk-angguk setuju. Sudah lama juga mereka pergi keluar bersama.

“hyung”

“ya?”

“emm... gak jadi deh” Yeonjun mengerutkan alisnya penasaran dan bingung.

“cerita aja Binnie~ kamu lagi mengandung, jangan banyak pikiran”

Soobin menghela nafasnya sebelum berbicara “S-Soobin kan hamil... trus ini anak hyungie” Yeonjun mengangguk sembari menunggu cerita sang adik.

“a-appa sama eomma gimana hyung?” tanya sang adik takut. Yeonjun seketika melemaskan cengkraman tangannya yang tengah ada pada stir mobil itu.

“hyung bakal bicarain sama mereka, kamu tenang aja ya?” Soobin bergeming. Ia terus-terusan mengelus perutnya yang sedikit buncit itu.

“k-kalau gak diterima gimana hyung? S-Soobin takut, Soobin udah cinta hyungie meski hubungan kakak adik itu dilarang hyung~” Yeonjun di buat semakin bingung dan bersalah.

Ia memarkirkan mobilnya di parkiran toserba yang tersedia, sesaat mereka sampai. Ia menaikkan rem tangan lalu menoleh ke arah sang adik yang menatap sendu sang buah hati di dalam perutnya itu. Yeonjun menarik lengan sang adik dan juga tengkuknya. Mencium bibir sang adik lembut. Keduanya menikmatinya sampai yang lebih tua melepaskannya. Menatap sang adik penuh harapan, berharap agar sang adik tidak terlalu memikirkannya.

“hyung janji mereka bakal setuju, tenang aja ya?” Soobin mengangguk ragu.

“percaya sama hyungie ya? Please Binnie~” Soobin mendongkak menatap sang kakak. Netra rubahnya yang berbinar dan juga sendu di saat yang bersamaan. Perasaan takut yang Ia rasakan juga di rasakan oleh sang kakak.

Soobin lantas mencuri kecupan di bibir sang kakak “Binnie percaya kok, tapi sedikit takut aja hyung” Yeonjun mengangguk paham.

“ayo keluar, keburu malem” ajak Soobin dan di angguki oleh Yeonjun. Sedikit lega karena Soobin dapat menerimanya. Ia sedikit tak percaya karena adik memiliki pikiran yang cukup dewasa sekarang. Tak seperti dulu yang memiliki sifat manja, polos dan seperti bayi. Kini Ia sudah berubah.

Keduanya berjalan beriringan dengan tangan yang saling bertautan. Memasuki dinginnya toserba di karenakan AC yang terdapat di sana-sini. Mereka berjalan melewati tempat makanan lalu setelahnya melewati tempat elektronik.

“hyung mau beli apa?”

“kemarin udah beli apa aja?”

“emm... kalau gak salah sih, susu udah... sama jajanan doang hyung”

“ya sudah kamu mau beli apa lagi?”

“Binnie mau beli buah-buahan hyung!”

Yeonjun mengangguk lalu menarik lengan Soobin “ayo!” keduanya lantas bergegas berjalan menuju freezer besar yang menampilkan macam-macam sayuran serta buah-buahan.

“mau beli apa, hm?” Soobin mengerucutkan bibirnya sembari berpikir.

“mau apel hyung” Yeonjun mengangguk lalu mengambil beberapa buah apel. Baru lima buaha apel yang terambil, kegiatannya terhenti kala sang adik memanggilnya.

“hyung!” Yeonjun menoleh.

“mau mangga”

“apelnya?” Soobin menggeleng.

“mau mangga!” ucapnya dengan menyatukan kedua alisnya. Membuat sang kakak gemas seketika.
Yeonjun lantas mendekati sang adik lalu mengambil beberapa buah mangga. Setelah mengambil sekitar sepuluh buah, Ia beralih mengambil buah pisang.

“hyung kok ambil pisang?!” Yeonjun menoleh terkejut. Sang adik membentaknya hanya karena mengambil pisang saja. Padahal Soobin tau betul jika sang kakak ini menyukai buah pisang. Bahkan Soobin pun tidak membenci pisang.

“hyung pingin beli, udag kama juga gak makan pisang” Soobin menggeleng ribut dan menyimpan kembali pisang yang di genggam Yeonjun.

“gak mau pisang! Soobin gak suka!!” aneh, pikir Yeonjun. Entah ada apa namun mungkin ini efek dari kehamilannya.

Akhirnya Yeonjun mengalah dan mengambil beberapa barang lagi sebelum mereka mengambil beberapa bahan untuk makanan di rumahnya. Setelahnya, keduanya membayar ke kasir, lalu setelah selesai dengan transaksinya, keduanya berjalan ke mobil dan memasukkan kantong kresek ke kursi belakang dan Yeonjun menjalankan mobilnya di saat semuanya siap.






~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Notes:

Voting book yang bakal dilanjut udah ditutup ya, jadi yang bakal aku lanjutin terlebih dahulu yang My Cold Slave dulu. Yang lainnya nanti yaw nunggu beres book yang lainnya juga :3

Makasih banyak yang udah mau pilih, dan maaf kalau semisal nanti ceritanya bakal gak kayak ekspetasi kalian atau jelek 😅😅 sekali lagi makasih semuanya 🙏🏻🙏🏻

Love you 😘

We Are Brother!Where stories live. Discover now