《🌦》《 ~ 30 ~ 》《🌦》

842 81 18
                                    

“K-Kai?”

Lirihan tersebut berhasil membangunkan yang dipanggil. Ia mengerjapkan matanya dan menatap ke arah sang sahabat yang sudah membuka matanya. Menatap ke arah dirinya dengan lesu.

“kau sudah bangun?!” ucapnya terkejut sembari memberdirikan tubuhnya.

Soobin mengangguk dan mencoba duduk, namun Kai mendorongnya kembali untuk tetap berbaring “berbaringlah dulu, kau masih belum sembuh total” Soobin mengangguk lemas.

“apa yang terjadi Soobin?”

“Y-Yeji Noona... mengandung anak Yeonjun Hyung” Kai membelalakan matanya terkejut dan tak percaya.

Sedari kemarin, setelah Renjun pulang, Taehyun, Beomgyu dan Kai menginterogasi Yeonjun. Namun Ia malah menepis semua pertanyaan dan juga menghindarinya. Lantas karena kesal, ketiganya meninggalkan Yeonjun bersama sang mantan berdua di rumah Yeonjun.

Kai menghela nafasnya “dasar manusia sialan” gerutunya.

“kau tenanglah, ada aku disini, ya?” Soobin mengangguk lemas dan tersenyum kecil.

“dia pasti akan memilih Yeji Nonna, kan?” ucapnya sendu, dan detik setelahnya, air mata keluar dari matanya.

“hei hei, tenanglah” Soobin hanya bergeming. Menatap ke arah selimut yang Ia remat sembari membiarkan air matanya mengalir begitu saja.

Tak lama setelahnya, pintu terbuka dan menampilkan dokter dan Beomgyu bersama sang kekasih.

“Soobin?” ketiganya sontak mendekati Soobin yang sedang menangis.

“Soobin, beristirahatlah dulu” ucap dokter lembut dan diangguki oleh Soobin. Lalu setelahnya, dokter pun mulai memeriksa keadaan Soobin.

“sepertinya kau boleh pulang siang nanti” ucap Dokter lalu tersenyum ke arah Soobin. Soobin hanya bisa mengangguk dan tersenyum kecil.

Kai berbalik, menatap sang kakak dan kekasihnya “aku ingin bicara” keduanya mengangguk dan langsung keluar dari ruangan. Membiarkan sang dokter memeriksa keadaan Soobin.

Sesaat pintu tertutup, Kai memulai pembicaraan langsung ke poin pentingnya “Yeji mengandung anak Yeonjun” ucap Kai kesal, sampai tak menggunakan embel-embel senioritas.

“sudah kuduga”

“kenapa kau tidak menghentikannya waktu itu?!”

“aku hanya memasang kamera pengintai saja, jadi aku mengamatinya dari rumah” Beomgyu menunduk. Tak tau lagi harus berbicara apa.

“tapi, apa itu benar-benar anak Yeonjun?” atensi Kai serta Beomgyu berpaling, menatap Taehyun yang tengah berpikir.

“aku tidak yakin” ucap Taehyun lagi.

“kalian tunggulah disini, siang nanti Soobin sudah boleh pulang bukan?” keduanya mengangguk dan setelahnya Taehyun berlari menjauhi keduanya. Membuat keduanya dibuat bingung.

Taehyun berjalan cepat ke arah parkiran rumah sakit. Berpapasan dengan warna kontras putih serta hijau yang mendominasi pada baju pasien, dokter, serta dinding dan lantai rumah sakit.

Sesaat Ia sampai, Taehyun langsung pergi ke arah mobilnya dan menancapkan gas. Melaju melewati mobil-mobil sampai keluar dari rumah sakit. Melewati jalanan kota di pagi hari. Di saat yang lain tengah terburu-buru karena pekerjaannya, Ia malah terburu-buru karena permasalahan sahabatnya.

Tak lama, Ia sampai. Ia langsung turun dan memasuki pekarangan rumah sang sahabat. Melihat sekilas ada motor yang terparkir, namun Ia tak memperdulikannya. Ia lantas mendekati pintu depan yang sudah terbuka lebar dan dapat terdengar teriakan dari dalam sana. Ia lantas masuk dan mendapati Jeno yang tengah memeluk pinggang Yeji dan Yeonjun yang terkapar di atas sofa.

We Are Brother!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang