《🐰》 《~ 09 ~》《🐰》

1.2K 139 3
                                    

Soobin terbangun dari tidurnya dan yang Ia dapati adalah langit-langit kamarnya. Berusaha menetralkan matanya dengan mengerjapkannya beberapa kali dan mencoba untuk duduk. Sedikit sakit sebenarnya, masih bisa Ia rasakan, namun lebih ke pegal-pegal. Tubuhnya pun kini sudah terbalut pakaian hangat.

Ia mulai menatap sekeliling kamarnya yang kosong, tak menemukan apapun. Ia lantas menyenderkan tubuhnya ke bagian headboard kasur dan mendiamkan dirinya sebentar. Telinganya mulai mendengar suara langkah dari luar kamarnya dan suara seperti orang berbicara. Soobin takut, namun Ia berpikir positif bahwa itu adalah sang kakaknya.

Tak lama datanglah pria imut bersurai hitam memasuki kamarnya. Keduanya saling bertatap, dengan Soobin yang takut serta kebingungan dan pria berambut hitam legam itu tengah tersenyum ke arahnya. Meski dengan keadaan kamarnya yang gelap, namun Soobin masih bisa sedikit-sedikit melihatnya meski tak begitu jelas.

“k-kamu siapa?” pria itu terkekeh.

“aku? Kau tidak ingat? Aku kakak Heuningkai, masa kau lupa?” Soobin yang menyipitkan seketika ketika ‘kakak dari Heuningkai’ menyalakan lampu kamarnya. Dan Soobin tak percaya jika itu benar, Ia adalah kakak Heuningkai.

“hyungie~” rengek Soobin seraya membuka kedua tangannya meminta pelukan. Beomgyu atau kakak dari Heuningkai itu pun memeluk erat sahabat dari adiknya.

Keduanya saling berpelukan, menyalurkan kenyamanan dan kehangatan “kamu kenapa, hm?” tanya Beomgyu lembut di sela kegiatan berpelukannya. Soobin tak menjawab, Ia hanya membutuhkan kenyamanan saja sekarang. Beomgyu yang mengerti pun hanya bisa mengelus lembut kepala dan punggung Soobin.

“sayang aku–” ucap Taehyun terpotong saat melihat sang kekasih tengah memeluk erat tubuh yang sedari tadi tertidur.

Beomgyu yang menyadari keberadaan Taehyun pun menoleh dan menatapnya dengan maksud bertanya. Taehyun yang mengerti hanya menggeleng lalu mendekati keduanya. Ia duduk di tepi ranjang lalu ikut mengelus punggung Soobin. Berusaha membantunya untuk tenang.

Soobin memundurkan badannya ketka di rasa sudah baikan. Ia menatap ke depan, Beomgyu Hyung, yang tengah menatapnya lembut.

“kamu kenapa, hm?” tanyanya lembut lalu menggenggam kedua telapak tangan Soobin.

“h-hyungie” lirih Soobin namun sepasang kekasih tersebut dapat mendengarnya karena keadaan rumah yang kosong.

“aku dan h-hyungie melakukan itu” lirihnya lagi membuat keduanya paham. Mereka sudah melihat tanda-tanda kebiruan di sekujur tubuh Soobin. Yang menandakan Ia telah di setubuhi. Keduanya berusaha tenang meski terselubungi amarah yang memuncak.

“kenapa bisa?” tanya Beomgyu lagi dengan nada yang lembut, serta tangannya yang sedari tadi menggenggam sembari mengelus lembut punggung tangan Soobin.

Soobin menggeleng “g-gak tauu, S-Soobin kepanasan tadi malem t-terus...”

“i-itu Soobin gatel hyung” lirihnya sembari menundukkan kepalanya karena malu. Beomgyu tak mengerti kenapa Soobin bisa seperti itu, namun Taehyun sepertinya paham, Ia lantas mencoba membuka suara.

“kamu minum pil atau apa gitu yang bentuknya obat-obatan?” Soobin menggeleng dan Taehyun di buat semakin bingung, begitu pula kekasihnya yang tak mengerti arah pembicaraan sang kekasih.

“ayo makan, hyung tau kamu pasti laper” ajak Beomgyu lembut dan Soobin mengangguk pelan. Keduanya lantas membantu Soobin turun dari kasur dan mulai berjalan keluar kamar lalu turun dan pergi ke arah dapur. Beomgyu yang sedari tadi menggenggam tangan Soobin pun mengalihkannya ke arah Taehyun.

Taehyun menuntun Soobin ke meja makan dan membantunya duduk di kursi. Sedangkan Beomgyu yang tengah sibuk menata meja makan agar ketiganya merasa nyaman ketika makan. Beomgyu pun memindahkan satu hotpot berukuran sedang dan menyimpannya tepat di tengah meja makan. Beomgyu dan Taehyun seketika terkekeh ketika melihat Soobin yang menatap setiap makanan di depannya degan binar. Bisa keduanya bayangkan betapa laparnya Soobin yang kelelahan dan tidak makan sedari kemarin sampai sore menjelang malam hari ini.

“ayo di makan” ucap Taehyun lembut seraya mengusak pucuk kepala sang adik dari sahabatnya. Sementara Taehyun menatap sang kekasih yang mulai duduk di hadapannya. Keduanya saling pandang, yang satu menatap bertanya sedangkan satunya menatap ingin mengatakan sesuatu.

Beomgyu mengerti dan meminta izin dari Soobin “Soobin, hyungie dan Taehyunie Hyung ingin berbicara di luar sebentar, gak papa kan?” Soobin mengangguk pelan lalu menelan semua makanan yang ada di dalam mulutnya.

“jangan lama-lama hyungie~” ucapnya dan Beomgyu mengangguk. Setelah mendapati persetujuan tersebut, keduanya langsung pergi dengan cepat ke ruang tamu. Sengaja tak di luar hanya agar bisa menjaga Soobin. Keduanya langsung duduk di sofa dengan tangan Taehyun yang menggenggam erat tanga sang kekasih. Beomgyu tau ini pasti perihal yang sangat penting, maka Ia harus memerhatikan sang kekasih lekat.

“aku mungkin tau kenapa Soobin dan Yeonjun bisa seperti itu” Beomgyu hanya fokus terhadap pria bersurai merah di depannya itu.

“kemarin, pas aku beres-beres dapur, ada bungkus bekas obat. Aku perhatiin bungkusnya karena gak asing menurut aku. Dan kamu tau itu apa?” Beomgyu menggeleng imut.

“itu obat perangsang” Beomgyu seketika membelalakan matanya tak percaya. Beomgyu panik, marah, kesal. Kenapa sang kakak dari Soobin itu ingin melakukannya.

“tenang dulu” ucap Taehyun lembut nan tenang sembari mengusap tangan sang kekasih yang sedari tadi Ia pegang.

“mungkin Yeonjun harusnya ngasih ke Yeji, tapi karena kebetulan Yeji pulang, dia jadi gak sengaja kasih ke Soobin, atau mungkin Soobin yang gak sengaja minum” Beomgyu mengangguk. Ia tak bisa berkata apa-apa lagi sekarang. Ia menoleh ke arah serong kirinya dan melihat Soobin khawatir.

Ia kembali menatap sang kekasih di hadapannya yang tengah menatapnya “Soobin itu kayak aku Tyunie, dia punya rahim sama kayak aku” Taehyun terkejut, namun Ia tetap memasang ekspresi datar.

“gimana kalau Yeonjun Hyung gak mau tanggung jawab dan Soobin stres karena hamilnya?” Beomgyu menatap sang kekasih penuh khawatir dan ketakutan. Taehyun bisa merasakannya, mulai dari tatapannya dan genggaman tangan yang mulai menguat. Lantas Taehyun mendekati wajahnya dan menempelkan dahi mereka.

“gak apa sayang, kita yang jaga, selagi aku terus hubungin dan cari Yeonjun, ya?” usul Taehyun dan membuat Beomgyu mengangguk pelan lalu memandang ke arah bawah, melihat bagaimana sang kekasih mengelusnya pelan di kedua punggung tangannya berhasil membuatnya tenang dan tersenyum kecil. Lantas Taehyun mulai mengecup bibir sang kekasih beberapa kali untuk menghilangkan rasa khawatir serta takutnya itu.

Keduanya terkekeh pelan lalu menatap yang lebih muda yang sepertinya tertidur karena kekenyangan di meja makan. Taehyun lantas menggendong Soobin dan menidurkannya di kamar Soobin. Sedangkan Beomgyu yang membereskan dapur yang berantakan.






~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Notes:

Maaf yaw para readers:( kemarin harusnya up chap ini, tapi karena aku lupa udah buat chap 9 sama 10, jadi aku asal up aja karena chap 10 ada di draft paling bawah:')

Sekali lagi mohon maaf ya🙏🏻🙏🏻

Enjoy reading and love ya😘

We Are Brother!Where stories live. Discover now