《☁️》 《~ 19 ~》《☁️》

714 93 10
                                    

Suara dentingan dari alat makan berupa sendok, garpu serta piring pun mengisi ruang makan. Bukan hanya kedua kakak beradik itu saja, namun terdapat pula sahabat dari keduanya. Kai, Beomgyu serta Taehyun memilih untuk menemani kembali kedua kakak beradik itu.

Kai mendorong piringnya sesaat setelah piringnya kosong “selesai! Ayo Soobin cepat habiskan!” pekiknya riang dan beranjak dari tempatnya, sebelum sang kakak menegurnya.

“jangan langsung lari-lari!” tegurnya dan Kai mengangguk. Bukannya mendengarkan, Kai malah berlari menuju ruang tamu rumah sang sahabat. Beomgyu menatapnya kesal sembari menghela nafas.

“bagaimana keadaan Soobin, Gyu?” tanya Yeonjun setelah menyelesaikan makanannya.

Beomyu yang tengah mengambil piring-piring kotor pun menoleh “dia baik-baik saja. Bakan dokter memujinya karena dia menjaganya dengan sangat baik” ucapnya riang dengan nada keibuan. Yeonjun mengangguk paham dan menoleh ke arah sang adik yang tengah membantu Beomgyu membereskan piring kotor.

“hyung biarkan aku membantu” ucap Soobin dan berjalan mengikuti Beomgyu. Yang di panggil menoleh dan mengangguk semabri tersenyum.

“kau keringkan ya, hyung yang mencucinya” Soobin mengangguk dan mulai menunggu piring serta gelas basah dari yang lebih tua.

Yeonjun yang sedaritadi melihat sang adik hanya bisa tersenyum senang saja. Meski entah bagaimana Ia dan sang adik akan hidup setelah ini. mengingat kandungan sang adik sudah mencapai bulan ke lima. Yang berarti hanya tinggal empat bulan lagi dirinya melahirkan. Dan dua bulan lagi kedua orang tuanya akan pulang.

Di saat tengah memikirkan banyak hal, Taehyun menyenggol sikutnya pelan. Membuat pikirannya buyar dan menoleh ke arah sang sahabat di sampingnya.

“jangan banyak pikiran” ucap Taehyun yang matanya masih setia menatap sang kekasih. Yeonjun menghela nafasnya dan kembali menatap sang adik.

“gue tau kalian bisa lewatin ini, lo orangnya pantang nyerah Jun” ucap pria bersurai merah itu mencoba menyemangati sang sahabat di sebelahnya.

“kalau mereka ngusir kita gimana Hyun?” Taehyun mengelus punggung sang sahabat di sampingnya.

“lo bisa ke gua, tinggal di apart bareng gue” Yeonjun mengangguk-anggukkan kepalanya.

“makasih Hyun” Taehyun mengangguk-anggukan kepalanya sebagai respon.

“yang, mau kopi~” pinta Taehyun tiba-tiba dan sang kekasih pun mengangguk.

“dasar manja” ejek Yeonjun dan dapat kekehan dari Taehyun.

“SOOBIN KAMU KEMANA SIHH?! DARITADI AKU NUNGGUINN!!!” teriak Kai dari ruang tamu. Lantas keempatnya langsung menoleh ke arah pusat suara.

“kalian temenin sana!” titah Beomgyu dan keduanya mengangguk. Keduanya beranjak dari ruang makan, dengan Yeonjun mengecup pipi sang adik sebentar.

“main apa Kai?” tanya Yeonjun dan Kai menoleh dengan tatapan kesal.

Tekken” ucapnya pelan semabri memasamkan mukanya.

“ayo main bareng!” ajak Yeonjun dan Kai hanya mengangguk pelan. Masih kesal dan marah karena sahabatnya tidak datang-datang sedaritadi.

“jangan marah Kai, Soobin lagi nyoba buat jadi ibu yang baik” bujuk Yeonjun agar tidak marah kembali. Namun hasilnya nihil.

“masa sama sahabat gitu, bukannya dukung, tau Soobin lagi ngandung” ucap Taehyun tiba-tiba smebari membawa secangkir kopi.

Kai menghela nafasnya jengah “iya deh iyaa... ya udah cepet hyung main!!” ucap Kai dan di angguki Yeonjun. Keduanya pun bermain bersama sedangkan Taehyun menyesap kopinya sembari melihat mereka dan tertawa di saat salah satunya kalah.

Di sisi lain, Beomgyu serta Soobin tengah sibuk membereskan ruangan dapur.

“Soobin”

“ya hyung?”

“gimana sama ortu kamu?”

Soobin menggigit bibir bawahnya “mmm.. n-nggak tau hyung, tapi kata hyungie, hyungie mau coba buat yakinin mereka!” ucap Soobin cukup yakin. Beomgyu hanya mengangguk-angguk.

“ohh iya” Soobin menoleh ke arah Beomgyu.

“Kai minta bantuan ke Taehyun buat jagain Yeonjun Hyung nanti di pesta, dan itu dari kamu kan?” Soobin tersenyum canggung dan mengangguk pelan.

“emm.. boleh hyung? Soalnya Binnie mau hyungie bahagia, tapi gak mau kalau hyungie kenapa-kenapa” ucapnya sendu.

“boleh, tenang aja, Taehyunie Hyung tuh pinter banget jadi detektif!” ucap Beomgyu mencoba membuat suasana kembali riang.

Soobin tersenyum menatap Beomgyu “makasih banyak Bomgyu Hyung” ucapnya lembut dan di balas senyuman oleh yang lebih tua.

“kamu makin dewasa ya~” ucapnya sembari mengelus pucuk kepala Soobin.

“dah, ayo ke ruang tamu! Udah bersih!”

Soobin mengangguk “eum! Ayo!!” kedaunya pun lantas pergi menuju ruang tamu. Duduk di sebelah pasangannya masing-masing. Taehyun kini yang tengah melawan Kai sedangkan Yeonjun menyuruh Soobin duduk dalam pangkuannya.

“hyung” sahut Soobin dan yang di panggil menoleh.

“pestanya kapan?”

“besok malam, kenapa?”

“hyung boleh kok pergi”

Yeonjun membelalakan matanya “enggak, gak usah Binnie, bener kata kamu, hyungie gak usah pergi”

Soobin menggeleng-geleng “gak! Gak apa-apa hyung~ hyungie boleh pergi kok, hyung pasti jarang banget pergi ke pesta kayak gini kan? Jadi ini kesempatan hyungie” ucap Soobin membujuk hyungnya. Sebenarnya Ia masih sedikit takut, namun Ia juga ingin membuat bahagia sang kakak.

Yeonjun menghela nafasnya “baiklah, tapi kau tidak akan menyesal bukan?” Soobin menggeleng imut nan yakin.

“tapi hyungie janji jangan deketin cewe lain!!” ucapnya dengan ekspresi marah yang malah jatuhnya imut. Membuat yang lebih tua menduselkan kedua hidungnya,

“hyung janji”






~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Notes:

Halow!! Mau promosi book baru nih, kali aja ada beberapa dari kalian yang belum list atau nggak tau

Monggo mampir semuanya, semoga suka yaw!!!

We Are Brother!Onde histórias criam vida. Descubra agora