《☁️》 《~ 16 ~》《☁️》

838 111 1
                                    

Soobin dan Kai tengah sibuk saat ini. mencari-cari barang yang hilang. Padahal barang tersebut adalah barang yang penting bagi mereka sekarang ini. mereka bolak-balik kamar. Mengecek ruangan satu persatu agar menemukan apa yang mereka cari.

“ketemu!” pekik Kai sembari mengacungkan buku latihan matematikanya. Sedangkan Soobin masih terus berusaha mencari dasinya yang hilang entah kemana.

“Kai, Soobin gak nemu~” Soobin merengek pasrah. Ia pun mengambil tas gendongnya lalu Ia kenakan. Menatap Kai yang tengah sibuk memakai dasinya.

“sini aku bantu” ucap Soobin lalu mendekatinya. Kai tersentak terkejut, namun Ia membiarkan Soobin merapikan dasi miliknya. Lagian Kai tidak pintar dalam memasang dasi.

Setelah selesai, Soobin memekik riang dan Kai yang berterima kasih. Soobin lantas menjauhkan tubuhnya dan mulai bersiap. Namun sebelum beranjak, Kai menarik pergelangan Soobin dan membuat langkahnya terhenti serta kepalanya yang Ia putar.

“ada apa Kai?” tanya Soobin di saat Kai memegang erat pergelangan tangan Soobin.

“kamu bener gak papa?” Soobin memiringkan kepalanya bingung. Ia tak mengerti maksud sahabatnya itu.

“kamu lagi mengandung Bin, dan ini sudah sekitar–” belum selesai Kai berbicara, Soobin sudah menyumpal mulutnya dengan jari telunjuk feminimnya.

Soobin menatap lembut sahabatnya “kan ada Kai, Yeonjunie Hyung, Beomie Hyung, sama Taehyunie Hyung” ucap Soobin lembut serta mencoba menghilangkan rasa khawatir sahabat di depannya ini.

Sontak Kai langsung memeluk tubuh Soobin yang sedikit lebih tinggi dan besar darinya. Menunjukkan rasa kasih sayang, cemas dan khawatir dari seorang sahabat. Soobin pun membalas pelukan Kai. Mencoba membantunya untuk tidak terlalu mengkhawairkan dirinya berlebihan.

Kai melepaskan pelukannya setelah beberapa menit. ia meremat kuat bahu Soobin dan menatapnya intens
“kalau ada apa-apa, langsung kasih tau aku!” titah Kai mengintimidasi dan Soobin tersenyum sembari mengangguk.

“tentu! Binnie selalu percaya padamu!” Kai tersenyum lega setelah mendengarnya. Lalu Ia melingkarkan lengannya di pinggang ramping Soobin dan menuntunnya keluar kamar.

Sesampainya di luar, mereka bertemu dengan Yeonjun. Taehyun sedang mengantar Beomgyu ke kampusnya. Dan Yeonjun dan Taehyun sdang ada kelas sore hari ini.

“hyung!” seru Soobin memekik, membuat yang di panggil menoleh dan melirik sinis Kai setelahnya. Yeonjun langsung bangkit dari duduk nyamannya di sofa empuk dan mendekati Soobin. Ia dengan tiba-tibanya merangkul pinggang ramping Soobin mencoba memberi tanda Kai bahwa Soobin adalah miliknya.

“hyung anter Binnie sama Kai kan?!” tanyanya memekik riang. Yeonjun langsung mengangguk ke arah Soobin dan setelahnya mereka keluar. masih dengan dua tangan yang merangkul erat pinggang Soobin.

Setelah keluar, Yeonjun lupa untuk membawa mobilnya keluar dari garasi. Mau tak mau Ia harus melepaskan tangannya dan membiarkan Kai memeluk erat adiknya. Ia pun melepaskan tangannya sembari mendecih pelan dan pergi ke garasi.

Yeonjun berbalik “kalian tunggu disini” keduanya menoleh ke arah Yeonjun lalu menggangguk.

Setelah beberapa menit, Yeonjun kembali dengan membawa mobil pemberian ayahnya. Ia membuka jendela mobil untung memanggil Soobin dan Kai.

“ayo masuk!” keduanya langsung masuk ke dalam mobil. Dengan Kai yang membuka terlebih dahulu pintu bagi Soobin, lalu setelahnya Ia masuk setelah Soobin. Tanpa sepengetahuannya, ada sang kakak yang menatapnya geram. Belum lagi posisi duduk sang adik yang duduk di belakang, bukan di depan menemaninya.

“kenapa gak duduk depan Binnie?” tanyanya yang mencoba imut dan menahan amarahnya. Soobin yang merasa di panggil pun menoleh ke arah suara dan menatapnya dengan tatapan bertanya.

“kenapa hyungie?” bukannya menjawab, Yeonjun malah menggeleng lalu tersenyum. Meski di dalam hati sana Ia merasa marah sekali.

“ohh, ya udah, ayo hyung cepet jalan nanti telat!” Yeonjun hanysa bisa mengangguk patuh pada sang adik. Dasar gak peka, batin sang kakak.

***

Mereka suda sampai di depan sekolah yang lebih muda. Yeonjun lantas menoleh ke belakang dan mendapati sang adik tengah tertidur pulas di bahu sahabatnya. Terlihat imut muka sang adik, namun terasa panas melihat situasi seperti ini.

“Soobin ayo bangun, ini udah nyampe” bukannya bangun, Soobin malah mulai memeluk Kai erat. Seperti tak mau di ganggu dalam tidurnya. Membuat Kai serta Yeonjun menghela nafasnya jengah. Mungkin ini efek dari mengandung, pikir keduanya.

“Kai, hyung bawa pulang Soobin aja gimana? Takutnya kenapa-kenapa” Kai menoleh lalu mengangguk setuju. Orang mengandung memang tak diperbolehkan untuk banyak beraktivitas sebenarnya, namun Soobin terus-menerus ngotot ingin bersekolah juga.

Soobin seketika terbang dan menatap tajam Kai serta sang kakak. Mendapati tatapan bertanya dari keduanya.

“Binnie pulang aja ya?”

Kai mengangguk “Soobin pulang aja, soal–”

Soobin menggeleng cepat “gak! Gak mauuuu!!! Binnie mau sekolaaaahhh!!!” teriaknya cukup keras dan membuat Yeonjun serta Kai menghela nafasnya pasrah. Mau tak mau mereka harus mengikuti apa kemauan si manis keras kepala satu ini.

“ya udah, tapi inget pesan hyung sama Beomgyu Hyung!” titah Yeonjun dan membuat Soobin melebarkan matanya yang berbinar. Ia langsung mengangguk antusias. Setelahnya Ia memajukan kepalanya dan mencuri kecupan di bibir sang kakak.

Tersenyum sebentar namun setelahnya keluar dari mobil “dadah hyung! Hati-hati!” ucapnya lembut nan menggemaskan. Yeonjun hanya bisa terdiam memebeku sekarang. Perlakuan sang adik yang sangat manis itu membuat hatinya meleleh seketika. Ia lantas melajukan mobilnya untuk pulang ke rumahnya.






~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Notes:

Aku udah pub bagian prolognya, tapi itu baru beberapanya sih :3

We Are Brother!Wo Geschichten leben. Entdecke jetzt