brother | nomin [END]

8

Jaemin terus terusan memantau ponselnya, melihat dimana keberadaan paket spesialnya saat ini. Mungkin nanti setelah pulang sekolah paket itu sudah datang di rumah, Jeno bilang hari ini dia akan bermain dengan teman temannya, jadi Jaemin tidak perlu khawatir paketnya sampai di tangan yang salah.

Jaemin meletakan ponselnya, lalu menyeruput jus mangganya, kantin sekolah terasa panas, menyebalkan sekali. Haechan dan Renjun sedang berfoto ria, Jaemin hanya menghela nafas.

“Huft, apakah rencanaku akan berhasil?” tanya Jaemin sambil mengaduk jusnya.

Haechan dan Renjun mengalihkan perhatiannya pada Jaemin, “Kau yakin akan memaki itu didepan Jeno?” tanya Haechan.

“Ah, kalian itu konyol sekali.” komentar Renjun, hei Renjun tidak salah, mana ada saudara yang saling berkompetisi menggoda satu sama lain.

Jaemin menatap sinis Renjun, “Ini tentang harga diri, ugh aku sangat malu saat dia tahu kalau dia adalah mimpi basah pertamaku.”

Haechan terkekeh, mengingat betapa galaunya Jaemin ketika dia tidak sengaja membocorkan rahasia terbesarnya sendiri pada Jeno saat mabuk.

“Kalau begitu berhati hati lah, mungkin saja kau akan kehilangan keperawanan lubangmu.” kekeh Renjun, lalu Haechan juga ikut menertawakannya.

Jaemin berdecih, “Kalau dia yang melakukannya lebih dulu, dia yang kalah, dan Jeno orang yang tidak suka dikalahkan. Tapi aku akan menjaga diriku sendiri, akan kutendang miliknya.” kata Jaemin yakin.

“Aku akan tertawa sangat keras jika kau kehilangan keperawanan lubangmu karena Jeno.” kata Haechan.

“Itu tidak akan terjadi!” kata Jaemin, dia mengalihkan pandangannya pada Jeno, menatap saudaranya penuh tekad.

Lihat saja, Jeno pasti akan tersiksa melihat Jaemin memakai pakaian maid itu, Jaemin akan menang.

Sepertinya yang harus berhati hati disini adalah Na Jaemin, dia berniat membangunkan singa yang tersimpan apik didalam tubuh saudaranya.

//

Jaemin berteriak senang ketika menemukan paket yang sudah lama dia nantikan, dia membawa paket itu didalam pelukannya lalu membawanya ke kamar untuk membukanya disana. Jaemin sangat tidak sabar untuk melihat barang yang baru saja dia pesan.

Jaemin memasuki kamarnya meletakan tasnya sembarangan, langsung duduk diatas ranjangnya dan membuka paket itu. hoho, jantungnya berdetak cepat seperti membuka paket bom, ini tidak akan meledak bukan?

Senyuman manis mengembang di bibir Jaemin ketika melihat sepaket pakaian hitam putih ala maid itu, dia terkagum melihat pakaian yang seperti gaun itu.

“Astaga, aku tidak tahu akan seperti ini, tapi ini cukup indah. Haruskah aku mencobanya?”

Jaemin segera memakai pakaian itu ke tubuhnya, dia tidak mengira kalau dirinya secantik itu haha, dia yakin perempuanpun akan iri dengan kecantikan tubuhnya. Lihatlah paha mulusnya yang terkespos, mata bulatnya dan juga bando kucing yang ada di kepalanya.

“Woahh.”

Jaemin pun mengagumi dirinya sendiri, dia terkekeh, Jaemin memutar tubuhnya melihat dirinya di pantulan cermin. Sialan, dia benar benar sangat cantik. Jaemin mengambil ponselnya, lalu mengirim foto dirinya ke Haechan, memamerkan pakaian yang dia pakai.

Sekarang Jaemin hanya perlu menunggu Jeno pulang dan membuat pria itu kepanasan, ah membayangkannya saja Jaemin sudah sangat tidak sabar. Melihat Jeno kalau dibawah dirinya.