5

36.9K 4.4K 809
                                    

Jaemin tidak bisa bergerak, ketika dia membuka mata akibat sinar matahari yang menerobos masuk, dia menyadari kalau dia bukan berada di atas kasur, melainkan diatas tubuh Lee Jeno

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


Jaemin tidak bisa bergerak, ketika dia membuka mata akibat sinar matahari yang menerobos masuk, dia menyadari kalau dia bukan berada di atas kasur, melainkan diatas tubuh Lee Jeno. Yak, jelaskan bagaimana bisa Jaemin berada di atas tubuh Jeno? Jaemin bahkan tidak mampu mengangkat wajahnya, takut Jeno terusik dan terbangun.

Dan lagi, Jaemin merasa sesuatu yang keras menyentuh perutnya, ereksi pagi hari? Jaemin menjadi sulit bernafas, dia seperti menginjak ranjau, tidak bisa bergerak sama sekali.

“Eunhh..” Jeno menggeliat, mungkin akan segera bangun. Jaemin langsung menutup matanya kembali, berpura pura tidur, mungkin Jeno akan menyingkirkan badannya.

“Ah, berat sekali. Pantas saja, kau tidur diatasku.” Jeno mengusap surai Jaemin halus.

Sial, kenapa Jeno malah mengusak surainya bukannya menyingkirkan tubuhnya. Suara Jeno khas bangun tidur itu sesuatu yang tidak bisa Jaemin jelaskan, sexy dan berat.

Jeno mendesis ketika menyadari bagian bawahnya mengeras, sial kenapa di waktu yang salah. Jaemin tak bisa bertahan lebih lama lagi, lebih baik dia bangun.

Jaemin membuka matanya, pura pura kerkejut dan berusaha turun dari badan Jeno. Tapi Jeno menahan tubuhnya, dan malah menekan punggungnya sampai tubuh mereka semakin menempel.

“Jeno-yaa, lepaskan.”

Mereka saling menatap, Jeno menatap Jaemin dengan mata satunya itu. Sedangkan Jaemin menatap Jeno dengan awas, tangan Jeno mengusap punggung Jaemin.

Demi tuhan tangan beda Jeno membuat jantunganya berdebar, punggung jaemin yang di usap, tapi hatinya yang tersentuh.

Jeno terkekeh, “Kau seperti anak kecil tidur di atasku.”

Bagaimana bisa? Bagaimana kekehan Jeno terdengar begitu seksi di telinganya, dan bagaimana Jeno sesantai itu mengatakannya.

Ting tong.

Jaemin tersentak terkejut akibat bell rumah yang tiba tiba di pencet, dia refleks berdiri namun sayangnya lututnya menyentuh milik Jeno yang sedang tegang itu hanya membuat celana Jeno semakin sesak.

Jeno meringis merasakan sensasi lutut Jaemin menyentuh miliknya. Seperti tersengat listrik dan mengantarnya gelenyar aneh di tubuhnya.

“J-jeno, a-aku tidak sengaja.” kata Jaemin, lalu turun dari ranjang dan segera keluar dari kamar Jeno sebelum hal hal yang diinginkan, maksudnya yang tidak diinginkan terjadi.

//

Mereka—teman teman Jeno dan Jaemin—sudah berkumpul di rumah dua saudara itu, Jaemin yang baru mandi langsung membuatkan sarapan untuk mereka semua karena mereka mengeluh belum memakan apapun, sengaja ingin merampas persediaan makanan dua saudara itu.

Jaemin membuat nasi goreng, dan menghidangkannya di meja makan, langsung di serbu oleh kawan kawannya.

“Wah, pantas saja Jeno bilang akan membayar berapapun agar bisa makan masakan Jaemin, ternyata memang selezat ini.” kata Lucas, Jeno langsung menatap Lucas memperingati kawannya itu akan tidak bicara banyak.

brother | nomin [END]Where stories live. Discover now