4

38K 4.5K 914
                                    

Ketika Jeno turun untuk sarapan, dia melihat di meja makan sudah tertata sandwich dan juga susu. Jaemin memakai apron warna biru muda milih sang ibu, Jaemin sedang mengiris apel untuk dia makan. Jeno mengulum senyum melihatnya, ingin sekali rasanya memeluk Jaemin dari belakang akankan mereka akan terlihat serasi?

Jeno menarik kursi meja makan, membuat kebisingan yang menarik perhatian Jaemin. “Oh, kau sudah bangun. Makanlah, setelah pulang sekolah nanti kita harus belanja, sepertinya ibu lupa membeli bahan makanan.” oceh Jaemin

Dia duduk di depan Jeno dan memakan sandwichnya sambil memainkan ponselnya, Jaemin tidak bisa hidup tanpa ponsel. Jeno hanya mengangguk mengiyakan, dia mengambil satu gigitan di sandwich yang Jaemin buat. Tidak buruk, malah rasanya enak.

“Aku berangkat lebih dulu, beri aku uang.” Jaemin meminta uang pada Jeno.

Jeno menggelengkan kepalanya, “Tidak, kau berangkat bersamaku.” dengan cepat Jeno melahap sandwichnya dan menelannya.

”Yak, aku tidak mau!" Jaemin menentang keputusan Jeno, pasti nanti banyak yang bertanya tanya mengapa Jeno dan Jaemin berangkat sekolah bersama.

“Berangkat bersamaku, atau jalan kaki.”

Jeno meninggalkan Jaemin di dapur, dan pergi ke luar lebih dulu. Jaemin menatap kesal saudaranya itu, menyebalkan, padahal Jaemin bisa naik kendaraan umum sendiri. Terpaksa dia harus berangkat dengan Jeno.

Dia membereskan peralatan makan lebih dulu setelahnya baru menyusul Jeno yang sudah menunggunya didepan.

//

“Orang tuaku sedang pergi, bagaimana jika kalian menginap di rumahku?” ajak Jaemin, pasti menyenangkan menghabiskan waktu bersama teman temannya dari pada berdua saja dengan Jeno di rumah.

“Ide bagus. Aku akan mengajak Mark hyung juga.” kata Haechan, diikuti Renjun yang berkata akan mengajak Lucas juga.

Jaemin mendengus, karena hanya dia yang tidak punya kekasih, itu menyebalkan Jaemin ingin punya kekasih. Tapi siapa yang mau jadi kekasihnya? Awalnya mereka akan mendekati Jaemin, lalu sehari berikutnya mereka malah mengindari Jaemin.

Bukan sekali dua kali, tapi sudah berkali kali. Apa Jaemin ini kurang manis di mata mereka?

“uh, tidak adil, kalian membawa kekasih kalian.” Jaemin mengerucutkan bibirnya dan melipat tangannya didepan dada.

Haechan menepuk pundak Jaemin, “Oleh karena itu, carilah kekasih Na jaemin.” kata Haechan.

“Lagipula kekasih kita adalah teman Jeno, pasti dia juga akan mengajak teman temannya untuk ikut menginap kan. Berhenti mengeluh.” kalau Huang Renjun sudah mengeluarkan suaranya, bagaimana mungkin Jaemin bisa menentang.

Jaemin berdiri, “Ayo cari kekasih!” Jaemin berseru keras, sampai anak anak kelas menatapnya aneh, tapi mereka sudah biasa dengan keanehan Jaemin.

“Huh? Aku pikir kau berpacaran dengan Jeno, kalian berangkat bersama pagi ini.” celetuk salah seorang teman Jaemin.

Jaemin membulatkan matanya, dia menatap temannya dengan pandangan tidak percaya, padahal Jaemin turun didepan sekolah supaya tidak ketauan berangkat bersama Jeno.

“Jadi, Jaemin berpacaran dengan Jeno?”

“Wah, mereka terlihat serasi.”

brother | nomin [END]Where stories live. Discover now