UJI NYALI

1.3K 132 1
                                    


"Abaaaang!!!"

Dinda berlari dari ruang tengah menuju ruang tamu sembari berteriak menghebohkan seisi rumah. Bunda dan Papanya yang sedang sibuk di dapur dan ruang kerja sampai melongok keluar ruangan. Begitu sampai di dekat pintu, Dinda melompat menggapai Wisnu. Gadis kecil itu tersenyum senang memeluk leher abangnya yang sudah lama ia rindukan.

"Kamu udah besar ya, Dek." Wisnu menimbang berat badan Dinda di lengannya.

"Iya dong, masa kecil mulu. Dinda udah gede, udah bisa cari duit sendiri tau!"

Wisnu mengernyit tidak mengerti.

"Kan Dinda sering jadi bintang tamu di youtube-nya Mbak Lina. Katanya banyak orang yang penasaran sama Clara." 

Sejak Clara berada di rumah keluarga Pradipta, hantu kecil itu menyukai Dinda hingga mendeklarasikan diri sebagai teman kecil Dinda. Dan kini, mereka memang berteman dengan baik. "Clara udah terkenal lho, Bang, seneng banget dia sekarang," canda Dinda.

Sedang yang dibicarakan berada di belakang Dinda sambil mengomel. "Iya, tapi akhir-akhir ini Dinda pelit banget. Masa minta bagi es krim saja nggak boleh."

Wisnu kembali mengernyit menyadari aksen Belandanya sedikit pudar. "Logat bulenya..."  

"Aku yang ajarin," Dinda nyengir seolah mengerti keheranan di wajah abangnya.

Wisnu terkekeh gemas.

Dari percakapan yang sering Wisnu lakukan bersama Dinda melalui video call, ia tahu bahwa tak jarang Clara menjadi topik pembahasan konten youtube, dimana Dinda sebagai mediatornya. Karena itulah, banyak orang yang mengenal Clara sebagai 'teman tak kasat mata' Dinda. 

Hal baik yang terjadi pada Clara yaitu, semakin banyak orang-orang yang mengirim doa untuknya. Itu membuat energi Clara menjadi jauh lebih positif. Dan Wisnu senang mendengarnya.

Papa yang baru keluar dari ruang kerjanya tertawa menyambut kedatangan putranya. Wisnu menurunkan Dinda dari gendongan dan langsung merangkul Papanya. Papa begitu senang ketika mendengar akhirnya Wisnu mau kembali ke Indonesia untuk mengurus perusahaannya.

Begitupun dengan Bunda. Dengan mata terenyuh, Bunda memeluk Wisnu yang kini sudah lebih tinggi dan gagah. Putranya ini, sudah dewasa dan semakin tampan.

Sedangkan Wisnu baru menyapa Sarah ketika kakaknya baru pulang dari lokasi syuting. Mengetahui kedatangannya, Sarah langsung memeluk adik tirinya dan semalaman menceritakan apa yang terjadi antara dirinya dengan Fadil, mengingat Wisnu adalah sahabat baik mantan pacarnya. Sarah dan Fadil memutuskan mengakhiri kisah mereka setelah satu tahun menjalani hubungan jarak jauh dikarenakan Fadil melanjutkan kuliahnya di London.

Sebenarnya Wisnu sendiri sudah mengetahui cerita itu. Ia dan Fadil sempat saling mengunjungi beberapa kali di Eropa, entah Wisnu yang pergi ke London, atau sebaliknya. Sayangnya, ia tidak berminat mencampuri keputusan bulat keduanya, karena saat ini pun Fadil sudah memiliki kekasih disana. Dan akhirnya ia memilih diam.

Namun semakin lama Sarah bercerita, pembahasan menjadi lebih menjurus pada satu nama yang paling ia rindukan sekaligus dihindarinya selama ini. Sarah menceritakan kabar terbaru Rara pasca kematian mamanya. Wisnu sudah mendengar kabar Tante Nilam dan Kakek yang mengalami kecelakan. Ia hendak pulang ke Indonesia untuk melihat keadaan Rara, namun ia mengurungkan niat saat itu juga. Wisnu tahu akan berakhir seperti apa jika ia menemui gadis itu dalam kondisi terpukul. Ia tidak mau menambah kesulitan Rara, juga dirinya sendiri.

"Sekarang dia baik-baik aja, kalau lo penasaran keadaan dia. Dia udah kembali beraktifitas, Bunda yang mastiin dia bangkit lagi setelah mengalami sedikit depresi."

INDIGO'S LOVE [End]Where stories live. Discover now