INDIGO'S LOVE [End]

DEN HAAG

Sejak episode dimana Rara muncul sebagai bintang tamu pada acara penelusuran channel youtube kakaknya, Rara dan Wisnu mendadak viral. Bahkan episode tersebut sempat menjadi trending di youtube selama beberapa hari dan menjadi perbincangan hangat seluruh akun gosip tanah air. Kisah Rara dan Wisnu menjadi heboh, terutama bagi penggemar Rara, serta penonton setia channel Lina. Netizen pun dikejutkan oleh fakta bahwa Wisnu adalah saudara laki-laki Sarah dan Dinda - yang juga dikenal sebagai mantan Rara ketika SMA.

Para penggemar bahkan meminta Lina dan Sarah membuat episode khusus Q&A atau tanya jawab agar mereka lebih mengenal Wisnu. Tapi laki-laki itu menolak dan akhirnya Sarah dan Lina menceritakan kisah adik mereka hanya di sela-sela penelusuran. 

Begitupun dengan Rara, banyak notifikasi masuk hingga di undang ke berbagai acara infotainment di televisi maupun podcast, namun yang datang hanya dirinya sendiri karena Wisnu enggan terlibat di dunia hiburan. Saat ini, laki-laki itu sedang fokus dengan posisi barunya sebagai pengganti papanya di perusahaan.

Teman-temannya tentu tidak ketinggalan informasi hingga menghubungi keduanya dan ikut senang atas hubungan Wisnu dan Rara yang baru.

"Siapa?" Wisnu menyipit menoleh pada Rara yang baru saja mematikan sambungan telepon.

Rara tersenyum melihat reaksi kekasihnya. "Kak Niko," jawabnya ceria.

"Kamu masih berhubungan sama dia?" Wisnu mencoba bertanya dengan santai, tapi gagal. Membuat Rara semakin tersenyum lebar, lalu mengangguk.

"Kalau pulang ke Indonesia, biasanya dia sempatin ketemu aku."

"Seneng ya?" Wisnu kembali fokus menyetir.

"Siapa?"

"Kamu."

"Biasa aja." Rara mengulum senyum.

"Ck, ngomongin apa dia tadi?"

"Ngucapin selamat."

Kernyitan di dahi Wisnu semakin dalam. "Buat?"

"Dia dengar kabar pernikahan Mbak Lina minggu depan, dan dia minta maaf nggak bisa datang," Rara tersenyum.

"Penting banget sampai nelepon kamu, kenapa nggak langsung telepon Mbak Lina aja?"

"Kamu kenapa sih? Masih cemburu?" Rara memutar tubuhnya menyamping, menahan tawa saat memperhatikan wajah tertekuk Wisnu.

Wisnu mendengus.

"Kak Niko itu sepupunya Mas Bagas, calon suami Mbak Lina yang sebentar lagi mau jadi kakak ipar kamu juga. Jadi setelah ini, kita sama Kak Niko ya masih terbilang kerabat. Lagipula dia udah punya calon istri kok. Nggak boleh cemburu gitu ah, kan aku cintanya sama kamu doang," ujar Rara manja sambil bergelayut di lengan Wisnu.

Laki-laki itu berdecak, tapi wajahnya berubah rileks. Mobil mereka kini memasuki area pemakaman. Wisnu menggandeng tangan Rara saat berjalan menuju makam Nilam.

"Hai ma, kami datang. Mama apa kabar?" Sapa Rara sebelum duduk membersihkan daun kering di atas makam Mama. Wisnu ikut duduk disamping kekasihnya.

Sejenak mereka terdiam mengirimkan doa.

"Ma... Rara datang sama Wisnu mau minta restu. Setelah pernikahan Mbak Lina, Om Fredy sekeluarga mau ke rumah buat ngelamar Rara." Rara tersenyum. "Mama restuin kan?"

Rara menunduk, mengusap batu nisan yang memperlihatkan nama panjang Mamanya. Rara minta maaf ya, Ma. Karena selama ini bikin Mama sedih, bikin Mama khawatir. Mama sudah berkorban banyak untuk Rara. Maafin Rara belum bisa bahagiain Mama dan bikin Mama bangga, ujarnya dalam hati.