⏲️|1.| Pembuka Aksara ⏲️

3.2K 700 652
                                    

🎼Mungkin Hari Ini Esok Atau Nanti🎼

___⏲️⏲️⏲️___
__⏲️⏲️__
_⏲️_
_

"Aku tak bisa membalasmu dengan rasa sakit yang sepadan, maka biarkanlah aku menuliskan rangkaian aksara mewakili sejarah harapan

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Aku tak bisa membalasmu dengan rasa sakit yang sepadan, maka biarkanlah aku menuliskan rangkaian aksara mewakili sejarah harapan."

⏲️°°°⏲️

Pram menghela nafas lega setelah melihat sang istri membuka mata usai operasi sesar. Demi apa pun ia sangat bahagia dan bersyukur.

Pram begitu terhanyut suasana menyambut kelahiran anak keduanya. Jujur awalnya ia shock saat sang istri mengalami pecah ketuban karena terpeleset di kamar mandi. Alhasil dengan tindakan cepat Pram membawa ke rumah sakit terdekat.

Kini dirinya bersama putra sulung melangkahkan kaki dengan tak sabar menuju ruang NICU.

Sontak Pram melebarkan matanya melihat malaikat kecilnya, kulitnya masih merah, kecil dan mungil sedangkan sang putra sulung tampak kebingungan melihat pemandangan yang begitu menarik dimatanya.

"Dedeknya kok dimasukin di akuarium Yah, tapi gak ada airnya?" tanya anak sulungnya.

"Di hidungnya ada selang, tapi Ikannya mana?" tanya bocah itu pada sang Ayah. Pram paham betul putranya heran melihat inkubator untuk pertama kalinya.

"Maaf pak bisa ikut ke ruangan saya? Ada hal yang harus saya sampaikan," kata sang Dokter.

Mendengar pertanyaan tersebut, Pram terkejut dan bereaksi bingung. Pram mulai berjalan menuju ruangan yang dimaksud bersama anak laki-laki nya dalam gendongan. Tak lama berjalan mereka sampai pada tempat yang dituju.

"Silahkan duduk, Pak!" Dokter mempersilahkan duduk. Pram masih tampak was-was.

"Putri bapak beberapa kali mengalami pernafasan tidak teratur setelah kami melakukan tes untuk mengetahui kinerja pada otak, terpaksa saya harus mengatakan ini!" jelas sang Dokter.

"Menurut data yang kami peroleh dari otak putri bapak mengalami gejala epilepsi simptomatik atau epilepsi sekunder, ini merupakan jenis Epilepsi yang penyebabnya bisa diketahui!" terang sang Dokter kembali.

Pikiran Pram semakin bergelayut, terbayang-bayang perkataan sang Dokter beberapa saat lalu, setelah selesai menjelaskan penyakit yang dialami sang Putri.

"Apakah bisa sembuh, Dok?" tanya Pram memastikan.

"Untuk saat ini belum ada metode dan obat untuk menyembuhkan Epilepsi, tapi ada obat untuk mencegah terjadinya kejang perlu diketahui, Pak, kejang pada pengidap Epilepsi juga perlu ditangani dengan tepat untuk menghindari terjadinya kejadian fatal!"

Pram mengangguk paham. Lalu mengucapkan terima kasih kemudian melangkah keluar dari ruangan bersama sang putra. Fokusnya hanya satu sekarang kesembuhan sang Putri.

Rustic Jam [END]Where stories live. Discover now