⏲️|10.| Stimulus PDKT ⏲️

942 302 122
                                    

🎼Awas Nanti Jatuh Cinta🎼

___⏲️⏲️⏲️___
__⏲️⏲️__
_⏲️_
_

"Mengejar yang tak pasti sungguh melelahkan ya? Tapi jangan menyerah, karena orang hebat dilahirkan dari berbagai pertarungan tanpa mengenal kata menyerah!"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Mengejar yang tak pasti sungguh melelahkan ya? Tapi jangan menyerah, karena orang hebat dilahirkan dari berbagai pertarungan tanpa mengenal kata menyerah!"

⏲️°°°⏲️

Hari ini Alkena datang kembali, pada rumah yang tak pernah memberikan kebahagiaan selama 10 tahun ini. Sebenarnya Alkena tak mau begini, kabur bukanlah solusi terbaik, bagiamana jika dirinya gagal di tengah jalan? Hanya rumah ini tempatnya untuk pulang.

Jujur saja hatinya belum ikhlas mendapatkan tuduhan pembunuh sang ibu. Tapi kejadian itu sudah lama terjadi, lebih baik Alkena benahi jalan hidupnya untuk menyongsong masa depan.

Hati Alkena semakin sesak ketika melihat Alkana dan Alkuna begitu akur dan saling support. Alkuna menatapnya dengan mata penuh selidik siap menumpas Alkena sampai ke akar-akar.

Alkena masih dalam posisi berdiri, meskipun kakinya gemetar melihat kilatan amarah Kakaknya. Nafasnya memburu, rasa takut semakin mencengkeramnya. Alkena sebisa mungkin menenangkan diri, semua akan baik-baik saja.

Ia hanya menggigit bibir. Tangannya menaruh box beserta paper bag di atas meja ruang tamu. Bibir Alkena menyunggingkan senyum tipis.

"Kok pulang? Kirain pergi dari rumah!" bentak Alkana.

"Kak Kana kita di kasih oleh-oleh dong, wajar lah habis terima tips dari om-om." seru Alkuna.

"Kita gak butuh barang-barang ini? Kak Alkena sadar gak sih, kakak buat malu keluarga Maheswara!" tunjuk Alkuna tepat di depan wajah Alkena.

"Kapan Kakak sadar? Kita gak akan kaya kalo Kakak jual diri! Udah di bilangin masih aja ngeyel!" sentak Alkuna melipat tangannya di dada.

Alkana bangkit dari posisi duduknya langsung menendang barang bawaan Alkena dari rumah Helena. Bingkisan kue lidah kucing rainbow jatuh kotor di lantai dan hourglass pemberian Alterio pecah tak kalap.

"Jadi cewek jangan murahan!" kata Alkana dan melayangkan tamparan keras.

"Otak lo di mana? Berapa kali gue ingetin gak paham-paham?" Alkena mengusap pipi merahnya.

"Bagus pergi malam pulang siang, bangga jadi simpanan om-om?" tanya Alkana menggebu.

"Keluarga kita gak miskin! Uang yang gue kasih masih kurang?" damprat Alkana lagi dan lagi.

"Sejak kapan Alkena punya keluarga?" Alkena menyahut pelan. Di sekanya air mata yang tiba-tiba tumpah membasahi pipi merahnya.

"Kalo Alkena salah, Alkena minta maaf," ujar Alkena sedikit mengeras.

Rustic Jam [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang