⏲️|35.| Bahan Overthinking ⏲️

514 118 75
                                    

🎼 Seperti Tulang-Nadin Amizah🎼

___⏲️⏲️⏲️___
__⏲️⏲️__
_⏲️_
_

___⏲️⏲️⏲️_____⏲️⏲️___⏲️__

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Malam bawa ia pulang. Rangkul manusia lemah itu mudahkan pula saat ia hendak menutup mata. Lalu apa bahan overthinkingmu malam ini?."

⏲️°°°⏲️

Meja makan sudah bersih sedangkan Alkena baru saja pulang. Acara makan malam sudah selesai rupanya. Helena yang melihat Alkena di ambang pintu segera mendekati lantaran khawatir, Alkana pun juga.

"Baru pulang?" tanya Alkana tak bisa santai.

"Tahan jangan emosi dulu, adik baru balik ya di tanya baik-baik." Helena mengusap-usap pelan dada suaminya.

Alkana kembali mengatur nafasnya menuruti perintah istrinya. Alkana akui dia memang sering emosi jika melihat adiknya keluyuran lalu pulang terlalu malam.

"Dari mana?" nadanya mulai merendah.

Diam. Alkena enggan menjawab tubuhnya terlanjur lelah jika harus menjelaskan kejadian dari awal sampai akhir. Ia hanya ingin tidur segera apa masih mungkin?

"Di bilangin dari cafe baru juga." Helena jadi sewot sendiri.

"Terus kenapa bisa sampe malam? Ngapain aja di sana?" Alkana kembali meninggikan suara.

"Jadi orang jangan curigaan bisa? Alkena pasti capek. Pulang-pulang mesti dimarahin kayak gini, beda cerita kalau Alkuna." Helena mengeluarkan unek-uneknya. Nyatanya Alkana belum sadar sepenuhnya.

"Tapi Alkuna tujuannya jelas!" tampiknya.

"Tujuannya jelas? Emang kamu tau apa yang Una lakuin di luar sana. Baik di depan mata gak sepenuhnya baik di luar sana!" tegas Helena justru membuat Alkena tak enak sendiri.

"Jelas-jelas Una keluar buat les apa salahnya?" Alkana meninggikan suara pada istrinya.

"Terserah Kana. Terserah! Bela terus Alkuna, bela!" Helena marah meninggalkan kakak beradik itu.

Beberapa saat hanya ada keheningan diantara keduanya. Alkana kalut perasaan bersalah pada istrinya, tak seharusnya keributan ini terjadi.

"Dari mana, tau sekarang jam berapa?" nadanya jauh melembut saat ini.

"Tadi ketemu temen." ucap Alkena datar.

Alkana berdecak tak suka. Lagi-lagi ia merasa di bohongi adiknya. Setelah kemarin-kemarin ia mencoba membuka ruang percaya.

"Ehh Kak Kena udah pulang toh? Di cariin juga." Alkuna datang tanpa permisi. Duh queen drama mulai beraksi.

"Una masuk kamar belajar lagi! Kakak mau bicara serius sama kakakmu, sekarang!" perintah Alkana membuat Alkuna tak bisa mengelak. Sayang sekali drama harus terhenti.

Rustic Jam [END]Where stories live. Discover now