⏲️|37.| Sejuta Rasa Sakit ⏲️

603 112 79
                                    

🎼 Hingga Akhir Waktu-Nineball🎼

___⏲️⏲️⏲️___
__⏲️⏲️__
_⏲️_
_

"Sejuta rasa sakit yang kau berikan tak akan jadi masalah karena pada akhirnya, aku ingin kau ada

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Sejuta rasa sakit yang kau berikan tak akan jadi masalah karena pada akhirnya, aku ingin kau ada. Sini duduk sebentar beri sapaan terbaikmu."

⏲️°°°⏲️

Alkana menatap layar monitor yang berisi info penerbangan

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Alkana menatap layar monitor yang berisi info penerbangan. Disitu berisi dari nomor penerbangan, gerbang pemberangkatan dan kedatangan, serta jam landing pesawat.

Berbeda dengan Helena yang memasang wajah cemberut. Sudah 30 menit mereka ada di bandara Soekarno-Hatta Jakarta tapi orang yang di tunggu tak kunjung datang.

Helena tak kuat jika berdiri lama-lama akhirnya memutuskan duduk dan menunggu di area penjemputan, area dimana penumpang keluar dari terminal kedatangan.

"15 menit lagi ya!" Alkana menghampiri istrinya.

"Nanti telat temenin Finda ambil raport. Lagian Una kan bisa naik taksi kenapa mesti di jemput sih?!" cibir Helena.

Dari awal Helena memang tak ikhlas ikut Alkana menjemput Alkuna di bandara tapi apa mau di kata suaminya terus bersikeras memintanya ikut.

"Halah nanti kita ambilnya telat juga gak papa." sahut Alkana balik, Helena semakin memicingkan matanya.

Ayah macam apa Alkana ini? Jadi Alkuna adiknya jauh lebih penting dari pada putrinya? Jangan sampai terulang lagi, kemarin mereka baru saja ribut besar karena masalah Alkena.

"Masalahnya gurunya Finda minta kita berdua datang Kana. Malu lah kalo telat." jawab Helena membuat Alkana menepuk jidat karena lupa.

"Baru ingat kan?"

"Otak kamu cuma fokus ke pulang Alkuna sampai lupa sama anak sendiri." salah dan salah. Alkana mengaku salah karena mengabaikan putri semata wayangnya.

"Ohh mungkin besok lupa kalo udah punya istri?" intonasi suara Helena meninggi menjadikan mereka pusat perhatian.

Alkana duduk di samping Helena kemudian menggenggamnya lembut, netra Alkana memandang sendu seolah menenangkan. Semakin dalam namun membuat Helena jijik.

Rustic Jam [END]Where stories live. Discover now