⏲️|42.| Pada Akhirnya ⏲️

675 120 9
                                    

🎼 April- Fiersa Besari🎼

___⏲️⏲️⏲️___
__⏲️⏲️__
_⏲️_
_

"Muara kasih tak pernah menepi, terima kasih telah hadir di bumi

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Muara kasih tak pernah menepi, terima kasih telah hadir di bumi. Tolong jangan pergi maaf jika terlalu memaksa kali ini."

⏲️°°°⏲️

Gadis itu segera menghamburkan pelukan. Sesaknya terlalu dalam air mata pun tak henti berlinang. Rasanya masih sama hangat dan menentramkan. Desiran kuat terus menyerang dirinya. Ia tak mau melepaskan pelukan sebab rindu terlalu dalam. Kata-kata pun tak mampu menafsirkan.

"Alkena kira robot! Tapi geraknya luwes banget."

"Bukan! Ini jelas-jelas masih ada detak jantungnya." sahutnya.

"Iya berasa kok." cengir Alkena.

"Rasanya mau pingsan saking nggak percaya. Ini bener-bener halusinasi dan mimpi paling perfect!" imbuhnya.

Mereka tersenyum memahami Alkena mengingat semua terjadi begitu saja. Gadis itu masih mencoba menggapai kesadaran mencoba mencubit tangannya berimbas sakit.

"Pasti ini mimpi!" teguh Alkena.

"Ini kenyataan, Sayang." ujarnya membuat gadis itu termangu.

"Yuk duduk di tikar kasihan Eswa." seru Helena pegal berdiri.

Lagi-lagi gadis itu terkaget. Bukan Inggit atau Helena yang memapahnya melainkan Alkana. Kebayang gimana bahagianya Alkena?

Abang mulai perhatian menyalurkan kepedulian. Akhirnya mimpi kecil Alkena terwujud, tentang keluarga kecil yang berkumpul.

"Kok masih nangis?" Alkena dengan segera mengusap air mata. Mimpi dan mimpi.

"Ini serius Bunda kan? Apa mukanya cuma mirip?" tanya Alkena setengah berani. Mereka saling berpandangan belum juga menyahuti pertanyaan Alkena.

"Yah," panggil Alkena.

Pram mendekat pada sang putri lalu berkata, "Alkena masih anggap mimpi saking nggak percaya? Sama awalnya Kak Kana juga gitu. Tapi ini nyata ada Bunda didepan Alkena." katanya sangat hati-hati.

"Alkena bingung jelasin semuanya biar paham."

"Seriusan kayak mustahil."

Seperti sebelum-sebelumnya Helena menjelaskan sedetail mungkin tentang insiden mengerikan di rumah sakit beberapa tahun silam.

Wajah Alkena tak bisa diajak bekerja sama. Tapi ada hal yang mengganjal hatinya. Hari ini kebahagiaan menghampiri dirinya lantas bagaimana dengan Alkuna?

"Berarti Alkuna itu saudara tiri? Ngomong-ngomong Alkuna udah tahu soal ini?" tanyanya.

"Kayaknya sih udah. Masalah Alkuna mah nggak usah di pikir kan nggak penting." jawab Alkana santai pakai banget.

Rustic Jam [END]Where stories live. Discover now