Hows Your Day?

617 114 155
                                    

..

"Lalu mau naik apa?"

"Hehe, bus. Bersama Ryujin."

"Teman berumu, ya?" Yeji mengangguk membenarkan.

Oh Hyunjin, sebuah senyum manis saja sudah Yeji pastikan bahwa kakaknya itu memperbolehkannya. Dan apa? Ia benar-benar mendapatkannya sekarang. "Uangmu cukup?"

"Iya, cukup." Jawab Yeji dengan senyum hangat. Pun ia kembali menambahkan, "ya sudah sana pulang. Mobilmu sudah menunggumu," baiklah, Yeji memang mengusirnya.

Park Hyunjin. Adalah murid tingkat akhir dan juga kakak kandung Yeji. Tak banyak yang tahu jika lelaki itu punya saudara perempuan. It's simple, jika tak ada yang bertanya maka ia tak akan bercerita.

Dengan raut kesal dan juga mencebikkan bibir, akhirnya Hyunjin pulang terlebih dulu. Meninggalkan adiknya itu di koridor dekat loker. "Dahh.." dan Yeji hanya membalas lambaian tangan.

"Huh.. aman. Eh, tapi dimana Ryu–"

"Hei! Kau darimana saja? Aku mencarimu tahu," oh benar, ternyata gadis yang sedang ia cari justru menghampirinya duluan.

"Aku menemui kakakku sebentar. Ayo ke ruang latihan," ajak Yeji kemudian.

"Oh, ayo."

Tak lupa mengganti seragam dengan baju yang lebih santai, mereka mulai mengikuti kelas. Hanya beberapa anak saja, mungkin sekitar dua puluhan siswa saja yang selalu datang. Sisanya.. entahlah.

Ya, hanya kelas menari seperti pada umumnya. Mereka berlatih menggunakan lagu pop dan beberapa genre yang sudah dipotong. Hingga tiba dimana semua anggota kelas menari terkejut bahkan sampai ada yang menutup mulutnya.

Bruk.

Adalah ketika Yeji yang kebetulan berada di barisan tengah itu jatuh tersungkur dengan sendirinya. Ryujin yang melihat itu pun langsung membantunya. "Yeji, kau tidak apa-apa?" Tanyanya khawatir.

"Tidak, aku baik-baik saja," namun lihat, ketika ingin berdiri saja ia terjatuh lagi.

Begitu juga dengan guru tari mereka yang ikut menghampiri. "Tidak perlu dipaksa, jika kau sakit istirahatlah dulu," ujarnya menengahi.

Yeji mengangguk. "Ayo kubantu," tawar Ryujin hendak merangkul bahu Yeji, namun gadis itu menolak halus. Ia menggeleng dan tersenyum, "aku bisa sendiri kok. Kau lanjut saja."

"Benar tidak apa? Ya sudah kau duduk di sana dulu," dan Yeji mengangguk.

Pun dengan susah payah ia menggerakkan kakinya untuk menuju bangku panjang yang ada di sudut ruangan dekat pintu masuk. Yeji sendirian, melihat mereka yang sedang asyik menari tanpa beban.

Demi apapun, ia sangat ingin menangis saat ini  namun bukan waktunya. Yeji hanya bisa tersenyum melihat mereka. Kalian harus terus menari dengan hati.

..

"Jangan lupa datang pagi, besok jadwalmu cek katalog."

"Iya, aku ingat."

"Yeon.."

"Hmm?" Lelaki itu sedikit mengernyit melihat tubuh Yeonjun yang.. sedikit kurus itu. "Naik sepeda memang sehat, tapi sepertinya kau perlu gym juga agar lebih berisi." tuturnya.

"Jung, kau tahu kan, aku tak menyukai bahkan tak pandai dalam hal itu," sudah jelas bukan jika Yeonjun menolak saran teman masa kecilnya itu.

Jungwon hanya merotasikan bola matanya, ia bahkan sudah hapal jika masukannya tadi akan lewat begitu saja di telinga Yeonjun. "Ayolah, sesekali ikut denganku. Walau membayar agak mahal sih. Kita bisa bagi dua," tuturnya membujuk.

YOUPHORIA [✔]Where stories live. Discover now