Distance

195 39 137
                                    

..

Canggung.

Kata yang satu itu memang pantas menjadi perwakilan atas diamnya Yeonjun dan Yeji. Bahkan sejak pulang dari mini konser minggu lalu, mereka tak seperti biasanya. 

Semua terlihat kaku, apalagi saat keaduanya bersisihan. Tentu Beomgyu yang melihat itu semua menjadi terheran-heran sendiri. Bukankah biasanya Yeji selalu mengajak Yeonjun untuk berbicara atau melakukan sesuatu, atau justru sebaliknya, Yeonjun yang menyapa Yeji lewat hobi mereka yang sama? Pikir Beomgyu merasa aneh.

Putra pemilik sekolah itu hanya bertukar tatap dengan Ryujin, berbicara lewat sirat mata dengan bibir yang tak bergerak sama sekali.

"Aku tidak tahu. Tanya saja sana."

"Kau saja, kau kan dekat dengan Yeonjun."

"Kau kan juga dekat dengan Yeji."

"Eh, tapi apa terjadi sesuatu dengan mereka? Kemarin? Sepertinya tidak ada."

"Lalu kapan? Apa sewaktu kita pergi ke sungai Han, begitu?"

"Ah benar, sepertinya saat kita pergi ke sana."

"Lalu–"

"Aku akan kembali ke kelas dulu. Hari ini aku ada tes mingguan." 

Beomgyu dan Ryujin lantas menoleh bersama menatap Yeonjun yang tiba-tiba bangkit dari duduknya. Lelaki itu juga membuang pandangan ke arah balkon dan juga langit cerah di atas sana. Tapi sepertinya itu semua hanya bualan.

"Sekarang? Bahkan kita baru saja sampai si sini." Jawab Beomgyu menimpali. Ia makin merasa aneh dengan kedua insan itu. 

"Eh tapi ya sudah, aku juga ingin ke kelas kalau begitu. Dahh…" lantas Beomgyu meninggalkan Ryujin dan Yeji berdua di rooftop, menyusul langkah Yeonjun yang mungkin sudah menapak beberapa anak tangga.

Ryujin menatap penuh tanda tanya pada Yeji. Gadis itu hanya turut membuang pandangannya ke sembarang arah sembari menggigit keripik kentang guna menghilangkan sedikit kegugupannya. 

"Sudahlah, mengaku saja, ada apa antara kau dan Yeonjun hmm?" Tanya gadis Shin sembari menaik-turunkan kedua alisnya. 

"Tidak ada." Jawab Yeji singkat. Ia juga msih sibuk mengalihkan atensi Ryujin dengan beberapa snack yang di bukanya baru saja.

Tapi bukan Ryujin jika percaya begitu saja. Gadis itu terus menatap curiga ke arah Yeji. "Kau bohong, ya?"

Yeji lantas menoleh sepihak, menyangkal apa yang dikatakan Ryujin baru saja. Tentu dengan semburat berwarna merah pada kedua pipi miliknya itu. 

"Eh? Mana ada. Aku dan Yeonjun benar-benar tidak ada apa-apa, kami baik-baik saja, sungguh." 

Tapi sayang elakan Yeji sama sekali tidak mempan pada Ryujin. Gadis itu menebak-nebak sendiri, apa yany sebenarnya terjadi hingga membuat Yeji dan Yeonjun berjarak dan tak sedekat biasanya. 

"Emm, kau dipeluk Yeonjun?" 

"Tidak."

"Kau dimarahi Yeonjun?" 

"Tidak tentu saja." 

"Kau dicium Yeonjun?" 

"Eh?" Dan ya, kini Ryujin menemukan jawabannya. Kenatara sekali saat Yeji menoleh cepat dengan mata terbelalak itu. Adapun wajahnya yang semakin merah. Menandakan apa yang Ryujin katakan adalah benar.

Gadis Shin menutup mulutnya tak percaya. Ia terus terang bangkit dan berjalan kesana-kemari sembari menahan senyum. Juga menatap Yeji dengan 'sungguh? Dia menciummu?'.

YOUPHORIA [✔]Where stories live. Discover now